Prepossess - 18

72K 12.2K 2.9K
                                    

Bermula dari asing yang berusaha keras kuhindari, kini berubah menjadi seseorang yang begitu ingin kuselami.
🔥
Playlist: Keysha Cole - Love

🔥

Agak 'warning' jadi hati-hati aja gitu
🔥😅🔥

Kisah yang baru diketahuinya, juga melihat banyak luka di tubuhnya, menjadikan Bella melupakan segalanya selain memastikan Romeo baik-baik saja.

Memeluk Romeo adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah Bella lakukan.

Namun di saat yang bersamaan, terasa tepat jika mengingat bagaimana Bella merasa sedih hanya karena melihat laki-laki itu terluka. Dan itu menjadi awal untuk menyerah atas apa yang selama ini dirasakannya.

Romeo sepertinya terkejut, karena Bella merasakan tubuh laki-laki itu menegang seperkian detik lalu. Seperti yang ia bayangkan, tubuh Romeo terasa keras dibalut otot yang pas dan kokoh dipeluk. Sekaligus lembut karena Bella bisa merasakan langsung kulit perut laki-laki itu di bawah tangannya.

Bella mulai memikirkan jika tindakan impulsifnya terlalu berani ketika Romeo meletakkan tangannya di atas tangan Bella. Terjadi begitu cepat saat laki-laki itu kemudian memutar tubuh hingga pelukan terlepas, lalu mendorong Bella menghadap ke arah sekat kaca.

Entah keberuntungan karena posisi ini tidak membuatnya ketahuan telah menangis, atau terlalu beresiko karena Romeo berdiri persis di belakangnya, menghimpit punggungnya dengan jarak yang sudah menghilang.

Kedua pergelangan tangan Bella berada di cengkraman Romeo dan ditekan ke sekat kaca. Perut Bella terasa melilit saat laki-laki itu makin merapatkan tubuh keduanya. "Kenapa memelukku, Bella?"

Itu adalah pertanyaan serupa yang berputar di kepalanya.

"Kau pasti tahu sangat berbahaya melakukan itu padaku," Napas Romeo terasa di puncak kepalanya. "Di sini."

"A-aku...," Bella menelan ludah, bersikeras mendorong jauh kegagapannya. "Untuk seseorang yang ingin mendekatiku, kau terlalu banyak menyimpan rahasia."

"Bukankah Jack sudah menceritakan banyak hal padamu?"

Satu tangan Romeo masih memegang tangannya, ketika tangan yang lain turun menyapu samping tubuh Bella dan berhenti di pinggangnya. Bukan sentuhan sesungguhnya, karena tangan Romeo masih berada di atas celananya, tapi itu cukup membuat sekat kaca di depan Bella buram oleh napasnya.

"Mari bermain denganku," Romeo sedang menguasai Bella. Dan ia menemukan dirinya tidak keberatan atas itu. "Kau bisa bertanya apa saja padaku, dan sebagai gantinya aku akan menyentuhmu sesukaku."

Itu terdengar seperti perjanjian berbahaya. Tapi untuk membuat Romeo jatuh cinta padanya harus dimulai dengan Bella yang mengenal laki-laki itu.

Sepertinya Bella bertambah pening, juga menjerit di dalam hati saat Romeo menundukkan kepala tepat di samping telinga dengan bisikan. "Aku menantikan pertanyaanmu."

Bella sudah menelan ludahnya ratusan kali karena tenggorokannya tiba-tiba menjadi sangat kering. "Apakah wanita itu yang melukaimu?"

Tangan Romeo yang berada di pinggang Bella meremas pelan. "Ya." Jawab laki-laki itu kemudian.

"Ba-gaimana bisa?"

PrepossessWhere stories live. Discover now