7 ¤ Jenguk Kay ¤

144 75 9
                                    

Happy Reading

"Gue ikut," suara berat itu membuat Senin and the Geng menoleh dan melotot tidak percaya.

"Mau ngapain coba?" Tanya senja bingung.

"Ya gue mau jenguk orang sakit lah, kata Radja kalo ada temen yang sakit, ya harus di jenguk, jadi gue sama Arasta bakal ikut jenguk kay, oke." jawabnya sembari tersenyum miring.

"Charlie, serius lu ngajak Arasta?" pertanyaan itu keluar dari mulut Qamela, yaa laki-laki itu adalah Charlie si kebo. Salah satu anggota Arasta, dan dia tidak sengaja mendengar percakapan SATG dikelas.

"Iya serius, nanti pulang sekolah kumpul di parkiran ya," beo charlie sembari mengedipkan satu matanya, semua berdecih, dasar genit!

"Yaudah iyain aja mel, nantikan Rame juga kerumah Kay nya, pasti dia seneng nanti ada Rajda," Qamela mengangguk.

🌞🌞🌞

Arasta sudah duduk di kantin terlebih dahulu, semua ada kecuali charlie.

"Bas, charlie kemana?" Tanya Evans.

"Ke kelas sebentar katanya, lupa ngambil duit," jawab bastian sembari meminum lemon teanya.

"Yaelah, masih Kaku aja tu Bocah," timpal Davine.

Braakk

Suara Gebrakan meja membuat Arasta terkejut bukan main, semua mata tertuju pada orang yang dengan berani menganggu waktu makan Arasta, dan ternyata laki-laki itu adalah Adit! Siapa coba yang tidak mengenal Adit? Anak sombong dan di cap sebagai Playboy di sekolah.

"Jadi ini yang namanya Geng Arasta, Cih mukanya aja pada cupu cupu gini, Siapa ketuanya? Ngadep gue sini!" Radja berdecih.

"Gue ketuanya! Mau apa lo?" Radja berdiri sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Oh jadi elo ketuanya, bisa apa lo, Ngondek? Hahaha," Radja menelan salivanya, mencoba untuk tidak emosi, tapi tetap, seorang Radja tidak bisa menahan emosinya!

Bughh Bughh

Pukulan mendarat dipipi adit, dengan cepat adit langsung meninju Radja balik dengan tangan dan emosinya, dan terjadi lah baku hantam di kantin, anak-anak yang sedang makan tiba-tiba berhenti semua dan melihat kejadian tersebut.

"Anjing lo ya!" kini adit yang memukul Radja, Radja dengan sigap menangkisnya, namun tetap saja tidak bisa dihindari, Radja pun memar dan lebam di pipi sebelah kirinya.

"Lo duluan monyet yang ngajakin gue ribut!" Kini Radja yang berbicara, Bastian dengan cepat langsung Memisahkan mereka berdua agar tidak terjadi baku hantam lagi, Radja memang pendiam, namun dalam masalah seperti ini dia tidak tinggal diam, apalagi kalau harga dirinya sudah di injak injak oleh orang tidak berpendidikan seperti Adit.

"Radja, Udah, kita ini anak Baru, kalo sampe ketauan Guru. Abis kita," ucap Davine yang sedari tadi bingung tidak tahu harus bilang apa.

"Dia duluan yang Mulai, Lo liat dong tadi dia ngatain gue apa!" timpal Radja masih dengan emosi nya.

"Udah Ja, udah," Bastian merangkul Radja dan menenangkan nya, namun tidak dengan Adit yang sedari tadi masih ingin meninju Radja, namun teman-temannya datang dan mengajak nya pergi dari kantin, tak lama Charlie datang dan bingung dengan apa yang terjadi dengan Radja sampai babak belur seperti itu.

"Eh kenapa ini?" tanya Charlie.

"Lagian kemana aja sih lu, Lie?" tanya Davine tiba-tiba.

"Kan gue bilang, gue tadi ngambil duit di kelas,"

SUNSHINE [HIATUS]Where stories live. Discover now