part1. Awal

5.5K 254 5
                                    

"GUTEN MORGEN EPRIBADEHHHH...!" Teriak seorang gadis di sebuah ruang makan mewah, yang dihiasi dengan cat putih susu dan gradiasi emas, gadis itu duduk dengan senyum lebarnya

"Ya Allah Mi, Mami ngidam apa sih waktu hamil Bulan, jangan-jangan mami ngidam makan toa ya," gerutu seorang laki-laki tampan yang sedang duduk di kursi meja makan.

"Apa sih Bang, ngaco deh," dengkus Bulan yang sudah duduk disamping pemuda yang ia sebut Abang.

"Lah iya Abang pasti bener, soalnya suara kamu itu kayak toa," balas Bintang.

"Udah udah kalian ini berantem aja kerjaan nya, udah cepet sarapan nanti telat sekolah nya," sela Dewi menghentikan perdebatan kedua anaknya.

"Iya kalian ini hobi banget berantem," tambah Hermawan.

Ya itulah kegiatan setiap sarapan pagi Bulan. Nama lengkapnya Rembulan Aqueena Pratama biasa dipanggil Bulan, umurnya 17 tahun, sekolah di SMA BUMI Kelas XII IPS 3 dan masih jomblo ingat ya J.O.M.B.L.O . Jadi kalian mau ada yang daftar silahkan. Hehe ... bercanda.

Yang tadi debat dengannya itu Abang Bulan satu-satunya namanya Bintang Albara Pratama, iya tahu Namanya kayak benda-benda di langit. Abang Bulan itu umur nya cuma beda dua Tahun, dia sekarang lagi kuliah semester tiga. Abang Bulan ganteng loh kalo ada yang mau silahkan hubungi. hehe canda lagi..

Nah dan yg negur Bulan sama Abang nya  itu orang tuanya, namanya Hermawan Pratama dan Dewi Pratama.

"Bulan udah selesai sarapan nya, Bulan berangkat sekolah dulu ya," pamit Bulan pada kedua orang tuanya.

"Kamu berangkat sama abang kamu?" tanya Dewi pada putrinya.

"Iya mah aku berangkat sama abang. Yakan, Bang?" Bulan melirik Abang nya yang masih sarapan.

"Iya," jawab singkat Bintang tanpa melirik yang bertanya, ia masih asik dengan sarapannya

"Kita berangkat dulu ya mi, Pi," pamit Bintang ketika sudah menyelesaikan sarapannya.

Bintang mencium tangan Dewi dan hermawan, di ikuti Bulan.

"Bulan berangkat dulu, ya," pamit Bulan.

"Iya kalian hati-hati ya di jalan, Abang jagain adek kamu!" Perintah Dewi.

"Iya Mi, pasti,"jawab Bintang

"Hati-hati princess dan prince Papi," ucap Hermawan mengusap kepala Bulan dan Bintang.

"Iya Pi, Assalamualaikum," ucap serempak kedua adik kakak itu.

"Waalaikumsalam."

***

"Pagi." berbeda dengan sapaan diatas, sapaan ini terdengar datar dan ...
dingin

Dia Adalah Langit Alathas, laki-laki berparas tampan, Tapi sikapnya sangat dingin dan tak tersentuh. Langit berumur 18 tahun kelas XII IPA 1, sekolah di SMA BUMI.

"Pagi sayang," sapa Balik Ema— Mama Langit, "Mau Sarapan apa? Biar mama ambilkan," tawar Ema.

"Roti," jawab Langit singkat, padat, dan jelas.

Ema menghela nafas mendengar jawaban singkat anaknya itu, Anaknya benar-benar berubah. Ema bersumpah tidak akan memaafkan orang yang sudah membuat anaknya seperti ini.

"Mama ambilkan ya." Ema mengambil beberapa lembar roti dan mengoles nya dengan selai nanas, kesukaan Langit.

"Gimana sekolahnya boy, Lancar?" tanya Surya— papa langit.

"Lancar pa," jawab Langit. Lagi-lagi jawabannya singkat.

Lagi ... Surya menghela nafas kapan anaknya ini akan berubah seperti dulu.

Langit bangkit dari duduknya ketika sudah menyelesaikan sarapannya. "Langit udah sarapannya, Langit berangkat sekolah dulu."

Langit mencium kedua orang tuanya, mengucapkan salam, dan melenggang pergi ke luar Rumah untuk berangkat kesekolahnya.

Setelah kepergian Langit Ema berbicara serius kepada suaminya.

"Pah, kita gak bisa diam aja, Langit benar-benar berubah karena masa lalu itu, kita harus bertindak pah," ujar Ema.

"Papa juga berpikir hal yang sama mah, kita gak bisa diam aja," balas surya
"Mama masih ingat sahabat papa dulu yang Namanya Hermawan?" tanya Surya

Ema terlihat berpikir untuk mengingat Nama itu, " ah ... Iya. Mama ingat, suaminya Dewi, kan?"

"Iya, kalo Papa gak salah, kita dulu pernah buat perjanjian kan, kalau anak kita perempuan dan anak mereka Laki-laki begitupun sebaliknya, kita akan menjodohkan mereka?" jelas surya.

Ema mencerna baik-baik ucapan suaminya. "maksud papa kita---,"

"Iya Ma, kalo Anak Hermawan ada yang perempuan, kita akan menjodohkan nya dengan Langit," ucap Surya.

"Kita akan bertemu Hermawan Nanti siang mah," ujar Surya, "Mama pernah dengar? Obat patah hati itu adalah cinta."

Ema menganggukkan kepalanya. "Iya pa, mama setuju."

TBC ....

*Ini cerita pertamaku ya, semoga kalian suka;)

Tentang LUKA [SELESAI]Where stories live. Discover now