Eps. 12 // DANGER

22 4 0
                                    

Happy Reading

Tanpa pikir panjang lagi, Axel langsung berlari meninggalkan lapangan futsal. Dadanya terus terasa sesak saat mendengar Alleya kecelakaan. Tak bisa dipungkiri, Axel memang sedang khawatir. Alleya juga orang terdekatnya, sebab itulah Axel merasa khawatir.

Axel juga merasa bersalah. Seharusnya tadi dia tidak membiarkan Alleya pulang sendiri. Axel mulai mengumpati dirinya sendiri. Kini para mahasiswi tidak mengejarnya. Mereka tahu jika emosi Axel sedang memuncak. Walau pun begitu, mereka juga penasaran dengan apa yang terjadi pada Axel.

Rizein langsung ikut mengejar Axel. Ia tau jika sahabatnya yang satu ini akan seperti ini. Namun, lebih parah lagi jika Rizein tak memberitahu hal ini pada Axel. Bisa - bisa ia di baku hantam oleh Axel. Ngeri!

Saat keluar lapangan, tiba - tiba langkah Rizein terhenti saat jalannya di halangi oleh para mahasiswi. Rizein menghela nafas berat, kemudian memutar bola matanya malas. Tentu ia tahu apa yang akan dilakukan para mahasiswi ini. Para mahasiswi mulai banyak bertanya pada Rizein tentang Axel. Tapi Rizein tak mengubris itu, ia mencoba melewati lautan mahasiswi gila itu.

****

"Nomor yang anda tuju, tidak dap-" Lytha mematikan ponselnya lagi. Ia mengacak rambutnya frustasi. Sedari tadi ia menelpon Alleya tapi sama sekali tak berhasil. Yang menjawab terus operator.

"Ah, kemana sih tuh anak?!! Masih marah kah?!!" umpat Lytha.

Mendadak Lytha melihat Axel yang sedang berlari. Mungkin Lytha bisa bertanya pada Axel. Lytha tersenyum lalu memanggil Axel, "Axel!"

Namun, bukannya menghampiri Lytha, Axel tetap berlari dan tak menggubris panggilan Lytha. Lytha mendecak kesal. Ia tak terima dengan sikap Axel tadi. "Giliran Al yang manggil baru mau!" kesal Lytha.

Tak lama, ia lihat Rizein yang berlari menyusul Axel. "Rizein!" panggil Lytha lagi. Semoga saja cowok yang satu ini menyahutinya.

Langkah Rizein terhenti lagi saat mendengar ada yang memanggilnya. Ia lihat gadis berkacamata yang memanggilnya. Rizein menyipitkan matanya, merasa tak asing dengan gadis itu.

Lytha menghampiri Rizein. "Riz, lo liat Al gak?"

Nah, sekarang Rizein ingat. "Lo Lytha ya kan?" Lytha hanya mengangguk menjawab pertanyaan Rizein. "Lo sendiri gak tau dimana Al?" tanya balik Rizein. Masa keberadaan sahabat sendiri gak tau.

Lytha menggelengkan kepalanya, "Dari selesai kelas, gue udah nelepon Al, tapi nomornya gak aktif."

Rizein menghela nafas sebelum berkata, "Tadi gue denger kabar dari Arka. Katanya Al kecelakaan."

Mata Lytha terbelalak kaget.

Apa tadi?

Dia tidak salah dengarkan?

Alleya kecelakaan?

"Apa tadi yang lo bilang? Bisa di ulang? Kayaknya telinga gue salah denger." tanya Lytha lagi karena masih tak percaya.

Rizein menghela nafas lagi, "Alleya kecelakaan."

"YANG BENER?!! LO SERIUS?!! JANGAN BERCANDA DEH, RIZ!" teriak Lytha.

THE MEMORIES (ON GOING) Where stories live. Discover now