12. Nasihat Bunda

2.8K 170 2
                                    

Ny. Dina membuka satu persatu kotak makan yang ia bawa dari rumah dan menyusunya dengan rapi di atas meja makan rumah Keysa. Ada banyak sekali macam lauk pauk yang ny. Dina bawa untuk putri sulungnya. Semua itu adalah makanan kesuaksan Keysa. Termasuk cumi gulai. Ia suka sekali seafood bertentakel satu itu.

Sembari menunggu kepulangan Keysa. Ny. Dina mencari kesibukkan membereskan barang-barang Keysa yang berserakan dimana-mana. Ny. Dina berdecak heran melihat ada baju kotor yang Keysa letakkan di atas penutup mesin cucinya. Kaus kaki dan sepatu pun tak ditata di tempatnya.

"Anak gadis kok nggak pandai bersih-bersih." celetuk Ny. Dina sambil memunguti kaus kaki Keysa dari rak sepatunya.

"Ya ampun piring di rak nya juga udah pada habis. Abis di pake bukan langsung di cuci in sih, Keysa. Nanti dia makan pake apa." ny. Dina menghela nafas pasrah melihat keadaan rumah Keysa yang jauh dari kata rapi.

Tak lama waktu berselang. Yang ditunggu pun akhirnya sampai. Zalza dan Keysa. Dua kakak beradik itu mengganti sepatu mereka dengan sandal rumah yang sudah tersusun rapi di rak sepatu dekat pintu masuk.

"Bunda!!" teriak Keysa yang langsung menyambar memeluk ny. Dina dari belakang.

Wanita yang sedang sibuk mencuci piring itu pun terkejut saat Keysa tiba-tiba memeluknya. Keysa langsung menyandarkan kepalanya di bahu sang ibunda. Mencium sebelah pipi lalu kembali menyandarkan kepalanya.

"Hmm udah pada pulang. Liat nih kamu, Keysa. Abis pake piring itu di cuci langsung. Baunya kemana-mana nih." omel ny. Dina.

"Iya loh, bun. Itu Keysa nggak sempat nyucinya karena udah kesiangan tadi." jelas Keysa.

"Lupa terus. Lama-lama bukan lupa namanya tapi kebiasaan."

Keysa hanya mencibir menanggapi omelan khas Bundanya tanpa berpindah posisi.

"Bunda Zaza laper." rengek putri bungsunya.

"Laper? Itu bunda udah bawain banyak lauk. Nasinya juga udah bunda masak. Makan dulu sana gih." suruh ny. Dina yang semakin risih Keysa menempel terus dibelakangnya.

"Keysa kamu makan dulu sana. Ini bunda risih di tempelin kamu terus." ujar ny. Dina menggerakkan tangannya berusaha menyingkirkan Keysa.

Keysa menjauhkan diri nya dari ny. Dina seraya memajukan bibirnya beberapa centi menunjukkan muka masamnya.

Setelah ny. Dina selesai mencuci piring. Ia pun ikut bergabung dengan Keysa dan Zalza yang sudah deluan berada di meja makan menikmati makanan yang dibawa ny. Dina dari rumah.

Perlombaan untuk nasi paling banyak di menangkan oleh Keysa Anjalia Reva. Karena itu lauk kesukaan nya makanya ia makan sangat lahap. Bisa-bisa nasi di piringnya itu menyerupai bukit sangking tingginya.

"Kok tumben kamu lama pulangnya, Za?" tanya ny. Dina sambil mengambilkan mereka lauk ke piring masing-masing.

"Ini nungguin kakak. Kalo nggak Zaza udah pulang dari tadi." lirik Zalza tajam pada Keysa.

"Iya soalnya tadi nungguin sampe Nasya dijemput sama Papanya dulu baru aku bisa pulang." jelas Keysa seraya menyendokkan nasi ke mulutnya.

Ny. Dina melihat Keysa sekilas lalu kembali menyantap makan siangnya.

"Bunda bilang kakak udah punya pacar?"

Mendengar pertanyaan Zalza itu sontak membuat Keysa tersedak makanannya sendiri. Ia menyeka mulut nya sambil menatap bundanya yang berpura-pura tidak dengar.

"Bunda!" panggil Keysa tak terima.

"Apa sih?" jawab ny. Dina geram

"Nelsen itu bukan pacar aku, Bun. Dia itu cuman orang tua dari murid aku!" ucap Keysa membela diri.

Keysen حيث تعيش القصص. اكتشف الآن