48 - try again

1.4K 161 14
                                        

Sekarang aku duduk di jog belakang motor Jendra yang membawaku dan juga Jendra pergi menuju rumah tante Elli atau rumah kak Dino, aku belum pernah kesana tapi bunda sudah memberikan alamat lengkapnya padaku dan semoga saja Jendra tau. Berbeda dari sebelumnya, jarak dudukku dan Jendra kuberi jarak yang sedikit jauh bahkan tanganku tidak berpegangan dengannya hanya melipat didepan dada. Untung saja Jendra melajukan motornya sangat pelan, kalau dia jahat mungkin aku sudah terjungkal dan jatuh tersungkur di aspal.

"Jauh amat duduknya" celetuk Jendra sembari sedikit menoleh kearah belakang, aku tak merespon "mau pegangan sendiri, apa gue paksa pegangan?" Lagi, aku hanya diam "satu.." Jendra mulai menghitung sementara aku mulai bingung "dua..." lanjut Jendra, tapi kali ini dengan mulai memainkan gas motornya "ti..."

"IYA IYA GUE PEGANGAN!" teriakku sambil mendekat kearahnya kemudian berpegangan kencang pada jaket jeans Jendra

"Nah gitu dong" katanya sambil menstabilkan laju motornya, pelan seperti semula "gue kangen pas lagi gini" katanya yang membuatku hanya diam dan bergumam didalam hati, aku juga kangen, kangen suasana seperti ini, bahkan rasanya tanganku ingin memeluk erat pingganggnya. Ah ya dan saat-saat seperti ini waktunya aku untuk menjelaskan semuanya tentang kesalah pahaman antara aku dan kak Dino. Tapi apakah dia masih butuh penjelasanku?

"Jendra"

"Al" apa-apaan ini? Bahkan kita berbicara bersamaan seperti ini

"Apa?"

"Apa?" Astaga kenapa terus-terusan sama gini sih?

"Lo dulu..."

"Lo dulu..." aku lebih baik sekarang diam, membiarkan dia berbicara terlebih dulu dibandingkan berbicara selalu bersamaan seperti ini. Hening, bahkan Jendra juga tak mulai berbicara hanya suara-suara kendaraan yang mengisi keheningan kami.

"Lo dulu yang ngomong" kata Jendra akhirnya sambil sedikit menoleh kearahku. Bolehlah, aku akan menyampaikan kata-kata yang selama ini aku ingin katakan padanya agar tak ada salah paham lagi dan kak Dino tak diseret ikut dalam masalah ini

"Tentang kak Dino..."

"Gue udah tau" jawab Jendra memotong pembicaraanku, aku membulatkan mata dan sedikit mencondongkan kepalaku kedepan dengan maksut untuk mendengar penjelasannya "Elena udah ngomong sama gue" ahh kak Elena, kakak itu selalu saja melakukan hal-hal yang diluar dugaanku, kemarin dia bilang tak bisa bantu tapi akhirnya dia melakukannya juga

"Yah ya itu, gue sama kak Dino itu gak ada hubungan apa-apa"

"Lo takut gue salah paham?"

"B..bu..bukan gitu, maksutnya.. ya gue mau membantah apa yang nggak bener-bener terjadi aja" kataku mengelak padahal sudah keringat dingin keluar disekujur tubuhku

"Gue udah tau kok, semenjak lo cerita sama Elena. Dia langsung cerita ke gue. Awalnya gue ga percaya, dan terus mikir apa yang harus gue lakuin, akhirnya waktu lo ke toko ketemu gue sama Kalila, dia niatnya mau ketemu mama tapi karna dia liat tingkah aneh lo dia ngedesak gue buat cerita apa yang terjadi. Dan akhirnya dia nyuruh gue bertindak lebih dulu" ahhh dia selalu mendengarkan omongan Kalila. Kenapa aku tak pernah berpikir seperti itu sebelumnya? Aku hanya tersenyum miris dan hanya mengangguk kecil ketika mendengar jawaban dari Jendra "gue sama Kalika itu masa lalu, kalo gue sama lo itu masa depan. Udah gak usah mikir yang nggak-nggak sama Kalila" entah kenapa hanya mendengar perkataannya seperti itu hatiku sangat tenang, bahkan pikiranku langsung rileks walaupun hanya dengan kalimat sederhana bahkan tak cukup meyakinkan tapi lagi-lagi dia berhasil membustku jatuh dan menyingkirkan pikiran-pikiran burukku.

"Kenapa lo marah liat gue sama kak Dino?"

"Marah lah, walaupun statusnya lo bukan punya gue lagi tapi tetep hati gue masih nganggepnya lo punya gue. Doi belom bisa relain lo pergi, jadi biarin doi ngelakuin apa yang dia mau, termasuk buat dapetin lo lagi" aku diam, bahkan tak mampu berkata-kata lagi, aku takut, jika aku kembali padanya aku kembali terluka, hmm tidak, lebih tepatnya terlalu mengatur kehidupannya lebih jauh lagi.

bad liar | na jaeminWhere stories live. Discover now