hari ini

564 59 18
                                    

Maaf kan jika banyak typo.
Happy reading :)
.
.
.
.
.
.

"pagi wonjin"

"Um... Pagi"

Balas wonjin dengan duduk secara perlahan di depan Junho eunsang yg berada di samping wonjin  memicingkan mata menatap wonjin yg duduk dengan sangat pelan bahkan sedikit meringis saat pantan nya menyentuh kursi.

"Gwenchana"

Eunsang menepuk pelan pundak wonjin dan balasan wonjin hanya anggukan kepala.

Pandangan wonjin menatap isi lemari es susu pisang kesukaan dan bodoh sekali  dia lupa mengambil susu pisang malah langsung duduk, padahal duduk saja butuh usaha karena pantat nya yg terasa sakit.

Ingin menyuruh eunsang dia merasa tidak enak wonjin bukan orang yg mudah merepotkan orang lain sekalipun dia membutuhkan nya dia lebih memilih usaha sendiri sekalipun dia kesusahan.

Berakhir wonjin mencoba berdiri sekalipun dengan gerakan pelan, tapi tiba-tiba pinggang nya di pegang dengan dua tangan kekar yg membuat wonjin menoleh dan mendapati minkyu dibelakang, lantas wonjin kembali duduk.

"Butuh apa ?"

Wonjin menunjukkan deretan minuman Tampa mengeluarkan suaranya sedikitpun karena sudah dipastikan minkyu mengetahui arah tunjuk wonjin, dan tampa menunggu lama minkyu melangkahkan kaki nya mengambil minuman yg di inginkan wonjin.

Eunsang dan Junho hanya bisa saling pandang, karena menurut mereka pasangan eskrim couple mendadak aneh, ya.. walau setiap hari sebenarnya mereka memang aneh.

Minkyu meletakkan susu pisang di depan wonjin, dan Wonjin tersenyum lebar seolah mengatakan terima kasih dengan mimik wajah, membuat eunsang dan Junho merona melihatnya, gila orang yg jarang senyum sekali senyum bisa membuat orang yg melihat menjadi merona, seolah terperangah kagum.

"Kau tidak ada kelas hari ini kan"

Minkyu menganguk menarik kursi di samping wonjin dan mendudukinya.

"Aku membuatkan sarapan, aku tau kau belum sarapan"

Jelas tahu secara mereka tinggal seatap.

Minkyu mengeluarkan kotak bekal ukuran sedang berwarna putih dengan motif beruang lucu.

"Hanya kimbab tapi seenggaknya bisa mengganjal perutmu"

Lagi wonjin tersenyum, membuka kotak bekal pemberian minkyu dengan mata polos yg berbinar, menatap minkyu setelah itu yg di tatap mengangguk dan membalas dengan tersenyum.

"Terima kasih"

"Kau bisa membuat kimbab kyu ?" Junho yg bertanya.

"Wonjin yg mengajariku"

Eunsang hanya mendengarkan dan sesekali menjawab dengan wajah binar 'waah' seakan kagum mereka berdua sungguh membuat suasana romantis dengan cara mereka sendiri.

Wonjin berniat mengambil susu pisang yg tadi Minkyu berikan tapi gerakannya kalah cepat karena minkyu yg mengambil nya lebih dulu.

"Makan dulu baru minum"

Tidak ada protes atau rengekan tapi hanya wajah wonjin yg mencebik dan menatat minkyu dengan pandangan yg jelas memohon, tapi minkyu menjawab dengan gelengan kepala.

Dan sekali lagi eunsang kagum dengan mereka.

"Masih sakit"

gerakan tangan wonjin memasukan kimbab kedalam mulut mendadak merhenti, membuang wajah berlawanan arah dengan keberadaan minkyu dan kudua pipi yg merona, sial malh__kenapa harus dibahas,  eunsang menepuk pelan pundak wonjin karena merasa wajah wonjin yg semangkin memerah,

"Kau sakit"

Wonjin menggeleng, kembali melanjutkan makan kimbab dengan wajah yg semangkin memerah, mengerti maksud sakit yg ditanyakan minkyu ? Tentang kegiatan panas mereka semalam bagian belakang wonjin yg dipastikan lecet.

"Sebaiknya kita pulang saja kau tidak usah masuk kelas hari ini"

"Iya benar apa kata minkyu hyung, sebaiknya kau pulang saja nanti aku suruh teman kelas mu yg mengizinkan.

"Aniyaa.. aku tidak apa-apa"

Minkyu hanya diam, sampai wonjin selesai sarapan dan selesai meminum habis susu pisangnya, sudah dikatakan wonjin sangan rakus dengan susu pisang. Merapikan kotak bekal yg kosong dan kembali menyimpan nya di dalam tas, setelah itu berdiri tapi gerakan terhenti karena tiba-tiba tulang ekor yg kembali perih, wonjin bahkan menggigit bibir bawahnya untuk menahannya.

"Hyung kau tidak apa-apa ?" Kembali eunsang bertanya dan merasa khawatir hari ini sungguh wonjin sangat berbeda wajar saja jika eunsang khawatir.

Wonjin menganguk pelan dan tersenyum tipis mendekati meringis, minkyu sedari tadi hanya memperhatikan wonjin dalam diam, sampai wonjin berjalan menjauhinya dengan langkah yg di seret dan mulut yg berdedis menahan sakit.

Minkyu membuang nafasnya dan lantas berdiri menepuk pelan pundak eunsang yg masih duduk ditempatnya.

"Tolong izinkan wonjin untuk hari ini"

Setelah itu minkyu mrlangkah mendekati wonjin, dan berjongkok di depan wonjin yg berjalan pelan membuat wonjin menghentikan langkahnya dan mengerutkan kening merasa heran kenapa tiba-tiba minkyu berjongkok memunggunginya.

"Naiklah kita pulang"

"A.. apa..." Wonjin bahkan menengokan kepalanya menelusuri isi kantin yg sudah dipastikan dia dan minkyu menjadi tontonan.

"Naik"

"Shireo"

Minkyu diam kembali menarik nafas nya dan membuang nya secara perlahan setelah itu menengokan kepala Tampa mengubah posisi menatap wonjin.

"Naik atau aku marah"

Wonjin menggigit ujung bibir dengan wajah yg jelas memerah menahan malu sungguh dia sekarang menjadi tontonan apa lagi sekarang minkyu menggendongnya, berjalan beriringan saja dia jadi sorotan apa lgi ini di gendong .

"Aku bisa jalan"

"Jalan diseret"

Wonjin mengerucutkan bibirnya exspresi kesal tapi jelas minkyu tidak akan melihatnya.

"Kita jadi tontonan"

"Bersembunyi saja di punggungku, atau kau mau aku gendong di depan"

Wonjin mendengus memukul pelan pundak minkyu bahkan membuang muka, merasa malu, bahkan terdengar kekehan sudah pasti minkyu yg terkekeh. Selamat.. minkyu berhasil menggodanya.

"Maaf aku membuatmu terluka, semalam aku lost kontrol"

"Jangan bahas itu"

Minkyu tersenyum, meremas pantat wonjin yg sudah dipastikan yg di gendong memekik.

"Kaaa..."

Berakhir minkyu tertawa, tidak memperdulikan seluruh mata menatap kearah mereka, lebih tepatnya minkyu yg tidak peduli  karena wonjin lebih memilih menyembunyikan wajahnya di pundak minkyu.

Eskrim couple maju satu langkah untuk unjuk gigi didepan publik.

,..

Ini chap terpanjang dari chap² sebelum nya semoga suka yaa

230420

WONKYU  We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang