sampai tujuan

277 48 8
                                    

Minkyu dan Wonjin berdiri didepan pintu kediaman keluarga Kim , langit gelap jam menunjukan di angka 9.

Minkyu dari tadi hendak membuka pintu tapi tangannya di genggaman dengan sangat erat  , dia mengerti tapi juga tidak bisa berbuat apapun , Wonjin takut dan khawatir.

Berakhir menatap si manis dan mengangguk an kepala seolah mengatakan 'genchana' lewat tatapan mata.

Wonjin berwajah datar bahkan wajahnya masih pucat tapi sangat terlihat jika Wonjin ketakutan.

"Kita masuk"

Wonjin mengangguk pelan, pegangan tangan terlepas membiarkan minkyu mengetuk pintu dan wonjin berdiri dibelakangnya menggenggam erat jaket bagian bawah yg minkyu pakai.

Ketukan ketiga, suara derap langkah terdengar tubuh wonjin semangkin menegang.

Dan pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan wajah yg sangat cantik sekalipun umur sudah tidak muda lagi.

"Minkyu"

"Mama"

Minkyu mendekat dan memeluk ibunya , Wonjin tetap diam diposisi awal melihat sang kekasih memeluk ibunya.

Sampai pelukan terlepas dan barulah keberadaan Wonjin diketahui sang mama.

"Ham wonjin"

"Eom__ ya" Wonjin tersenyum canggung bahkan, nada bicaranya saja tergagap karena gugup tidak tahu harus bersikap bagaimana wonjin orang yg pendiam tidak banyak omongan dan susah bergaul atau berbaur pantas kan jika Wonjin ketakutan karena hal yg dia takutkan itu sifatnya sendiri yg memang tidak bisa bersosialisasi dengan baik

" lai zheli (ayo sini) " mama merentangkan tangannya dan Wonjin melirik minkyu sebelum melangkah maju memeluk sang ibu dari kekasihnya.

Pelukan hangat yg Wonjin dapatkan Bahakan usapan lembut dipunggung dan beban yg menimpa wonjin selama ini terasa diangkat dan ringan, bayangan dia yg datang dengan minkyu akan diusir pupus dan lenyap sudah, karena faktanya ibu minkyu malah memperlakukan nya dengan baik.

"Wajahmu pucat sekali sayang" mama Kim mengelus pipi wonjin dan Wonjin tersenyum tipis seolah mengatakan dia tidak apa-apa.
"Kau tidak menjaganya dengan baik" arah pandang mama Kim menatap nyalang anaknya .

"Wonjin Hangover ma" jawab minkyu santai sudah diduga pasti dia yg akan disalahkan.

"Ya sudah sebaiknya Wonjin istirahat saja, mama akan buatkan teh hangat" 

Wonjin mengangguk, mama Kim berdiri melangkah menuju dapur tapi langkahnya terhenti kembali berbalik menatap minkyu yg memeluk pinggang wonjin hendak menuntun bukan bermaksud yg lain, takut jatuh saat berdiri tadi saja sempoyongan.

"Wonjin tidur dikamarmu , kau tidur di kamar adikmu"

"Tidak, wonjin tidur dengan ku" minkyu menjawab dengan menarik wonjin agar melangkah menghiraukan dengusan sang ibu yg protes.

"Kamu istirahat" minkyu membaringkan Wonjin di ranjangnya , bahkan menyelimuti tubuh wonjin sebatas dada , Wonjin diam memperhatikan, dalam hati ingin bertanya tapi Wonjin sendiri bingung harus bicara dari mana karena banyak sekali yg ingin Wonjin tanyakan.

"Sudah tahu reaksi mama kan ? Sekarang jangan di fikirkan dan jadi beban fikiran"

Wonjin mengangguk, tangan menarik tangan minkyu dan minkyu yg mengerti langsung duduk di pinggir ranjang menghadap sang kekasih yg memiringkan tubuh menghadapnya.

"Jadi mama merestui hubungan kita ??"

Minkyu mengangguk tersenyum tipis mengelus ujung kepala wonjin seolah membenarkan ucapannya.

WONKYU  We AreOnde histórias criam vida. Descubra agora