penjelasan

427 52 1
                                    

"PUAS..."

Wonjin berteriak dengan nafas yg memburu dada naik turun, wajah total merah, dan memerah sudah dikatakan kemarahan sampai di puncak level tertinggi.

Sedangkan namja didepannya wajah terlihat biasa dan menyebalkan di mata wonjin, bahkan wonjin ingin memberikan sebuah pukulan di wajah menyebalkan minkyu jika saja tangan minkyu tidak menyekal tangannya.

"SIALAN KAMU KIM MINKYI..." Wonjin kembali meraung , menghentak tangan yg di pegang dengan erat.

Minkyu menggeleng pandangan lurus menatap intan hitam yg menunjukkan aura membunuh
"Siapa yg mengajarimu mengumpat ?"
Dan jawaban yg terlampau santai, membuat kekesalan wonjin semangkin naik.

"Tau apa kau tentangku sialan__lepaskan tanganku" tangan wonjin dihentakan berharap minkyu melepaskan genggaman tangannya.

Minkyu berdecak melepaskan genggaman tangan di lengan wonjin, mundur satu langkah dan bersender dingding memperhatikan wonjin yg sungguh total berantakan, bahkan lifstik berwarna merah muda kemana mana sampai pipi, minkyu saja menyek bibir dan ya__bekas lifstik tersisa di telapak tangan saat tadi menyentuhnya.

"Aku tidak pernah mengajarimu mengumpat"

"Kau dapan mendapatkan itu, sialan kau menciumku sesuka hati memang siapa kamu"

"Sudah aku katakan aku pacarmu" minkyu kembali melangkah maju, dan Wonjin kembali waspada.

"Jangan mendekat atau aku akan berteriak"

"Teriak saja" dengan entengnya menjawab wonjin bahkan menahan nafas saat minkyu kembali merengkuh pinggang memeluk erat, dan sekali lagi wonjin tidak bisa menolak berontak pun percuma, wajah kembali berdekatan bahkan ujung hidung bersentuhan.

"Ke.. kasihmu.. pa.. pasti marah jika ka__kau seperti ini"

Dan minkyu terkekeh, wonjin gugup apa lagi dengan kalimat yg wonjin ucapkan, masih belum sadar, tangan kembali terulur menyentuh pipi wonjin, bahkan mengelusnya dengan ibu jari.

"Siapa kekasihku ?"

"Ham wonjin" dengan cepat dan tegas wonjin menjawab, nafas masih ditahan karena deru nafas minkyu yg menyapu wajah bahkan wonjin memejamkan mata guna tidak ingin melihat minkyu dari jarak yg sangat dekat sekalipun sudah biasa dan sering hanya saja sekarang dalam posisi dan keadaan yg berbeda.

"Dan itu kau''

Mata yg terpejam mendadak terbuka bahkan bibir ikut terbuka ekspresi terkejut syok minkyu ternyata mengenalinya diam otak mencoba mencerna ucapan dan tindakan minkyu padanya dan kenapa wonjin bodoh sekali dari awal jelas minkyu mengenalinya, senyuman yg minkyu berikan saat pertemuan diawal jelas itu untuknya karena minkyu hanya akan tersenyum denga sangat lembut kearahnya dan ciuman serta ucapan yg minkyu berikan . Tapi bodoh sekali wonjin tidak menyadari itu

Sialan.. perasangka buruk dan cemburu menutup kewarasan wonjin dan langsung berspekulasi yg negatif.

Bodoh__



Wajah merah karena emosi mendadak berubah merah merona karena malu, bahkan refleks membelikan tubuh membelakangi minkyu membiarkan minkyu terkekeh dibelakangnya.

Minkyu tertawa

Dan wonjin tidak perduli yg pasti saat ini ingin sekali wonjin bersembunyi didalam goa atau di tengah hutan rimba sekalipun hanya agar tidak melihat minkyu dalam keadaan yg seperti ini, menjadi yeoja. Sialan.. malu

"Hei... Coba sini" minkyu mencoba membalik tubihn wonjin tapi tangan langsung ditepis

"Sejak kapan Kaka mengenaliku ?" Posisi masih membelakangi.

"Dari pertama melihatmu"

"Tapi kenapa diam saja"

"Kau manis, aku ingin selalu melihatnya"

Wajah wonjin kembali memanas, sial__ bahkan tadi saja wonjin emosi mengira minkyu menyukai haera karena reaksi minkyu yg terlewat merespon seorang yeoja sekalipun itu dirinya .

"Sini" minkyu kembali membalik tubuh wonjin dan kali ini Wonjin diam dan membiarkan.

Minkyu tersenyum melihat wonjin yg total wajah merah sekalipun memakai make-up yg dibilang cukup tebal mengangkat dagu agar wonjin tidak menunduk dan menatapnya.

"Kau cemburu dengan dirimu sendiri dek'' minkyu terkekeh wonjin mendengus membuang wajah kesamping hanya agar tidak ditatap secara intens

"Responmu terlalu baik untuk haera bahkan kau menciumnya, sialan tadi aku emosi"

"Hush..." Kening wonjin disentil pelan
"Sudah aku katakan aku tidak pernah mengajarimu mengumpat"

Wonjin mendengus tapi tetap tangan mengelus kening .

"Marah mana peduli"

"Kontrol emosi"

"Tidak bisa posisi marah"

"Dibiasakan"

Wonjin berdecak

"Bagai mana orang tidak emosi dicium orang asing"

"Aku bukan orang asing"

"Posisi aku sedang jadi orang lain" bahkan wonjin meninggikan suaranya.

"Menjadi yeoja"

"Diam"

"Aku akan berterima kasih kepada eunsang karena sudah mendandani mu seperti ini"

"Dan aku akan membunuhnya karena sudah  mendandani ku seperti ini"

Minkyu mengelum senyum . Mencium pipi wonjin yg masih merona . Jelas kali ini tidak ada penolakan wonjin menerima dengan baik.

"Aku jatuh cinta" jujur dan gamblang sekali dan Wonjin mendengus.

"Dengan haera" jawabnya cepat

"Haera adalah ham wonjin bagiku itu sama saja"

Kembali wonjin membuang muka kesamping, sialan .. belajar dari mana minkyu berbicara dengan begitu manisnya.

"Kaka jadi banyak bicara akhir akhir ini

"Kau yg menyuruhku kan"

"Tapi bukan berati bicara yg manis l, kau seperti namja tukang gombal"

"Gelandang" dan kepala minkyu kena pukul wonjin hanya kesal sejak kapan minkyu yg pendiam, dingin yg jarang bicara menjadi seperti ini.

Minkyu tersenyum menangkup pipi wonjin agar wonjin menatapnya.
"Aku hanya bicara banyak hanya padamu"

Cup

Ciuman di bibir da. Wonjin hanya diam .

"Kau yg membuatku ingin terus berbicara"

Cup

Lagi bibir nya dicium wonjin masih diam sampai di lumatpun wonjin hanya diam malah memejamkan mata membiarkan minkyu melecehkan bibirnya. Tapi kekesalan mendadak menghilang, sampai kapanpun minkyu hanya akan tersenyum untuknya dan tetap menjadikan dia pusat perhatian dan prioritas utama.

"Ayo kita pulang ada sesuatu yg harus dituntaskan"

Minkyu menarik tangan wonjin keluar dari toilet dan tentu semua mata menatap kearahnya.

Gosip langsung beredar dan tersebar.

Kim minkyu keluar dari toilet dengan seorang yeoja

Kim minkyu berkencan dengan seorang yeoja

Bagai mana nasib siswa kutu buku ham wonjin?
.
.
.
.
.
.
.
.

Maafkan typo

WONKYU  We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang