malam hari di busan

386 54 0
                                    

Minkyu menggenggam tangan wonjin kali ini mereka berjalan beriringan dan saling bergandengan tangan, bukan bermaksud romantis atau bukan bermaksud mengikuti tren pacaran anak muda jaman sekarang, minkyu menggenggam tangan wonjin karena tadi saat keluar dari kereta dia hampir terpisah dengan Wonjin untung sadar dan cepat menarik tangan Wonjin sehingga tidak begitu jauh, stasiun penuh, bahkan sesak jika tidak berpegang tangan mereka pasti akan terpisah.

" Huuftt__akhinya bisa bernapas lega"

Wonjin melepas pegangan tangan minkyu mengelus dada dan membuang nafasnya kasar, tadi sungguh sempit dan berdesakan bahkan berkali-kali di dorong dan kaki kena injak.

"Hari Sabtu, libur " gumam minkyu pelan, masih setia berjalan di samping wonjin, keluar dari stasiun.

" Mau makan dulu apa langsung nyari taksi ?"

" Kau lapar ?"

Wonjin mengangguk

" Baiklah cari cafe setelah itu pulang"

Wonjin menggeleng, menggenggam lengan minkyu membuat minkyu menoleh, sedangkan kaki mereka tidak berhenti berjalan.

" Mau jalan jalan dulu keliling Busan aku lama tidak pulang"

Wonjin tersenyum meringis, mungkin orang lain akan bersikap manis dan lucu jika merayu lain sekali dengan Wonjin yg hanya akan tersenyum meringis seperti orang yg melakukan kesalahan.

Sudah dikatakan sekalipun wonjin posisi bawah dia tetaplah namja bertindak lucu tentu bukan gayanya sekalipun wajahnya terlihat imut Tampa beraegyeo sekalipun.

Minkyu terlampau hafal dan berakhir menggunakan kepala untuk menyetujui, Wonjin jelas tersenyum membuat minkyu ikut tersenyum, dan mengelus ujung kepala wonjin, andai orang yg bisa dengan mudah mengutarakan perasaannya, minkyu akan mengatakan ' aku mencintaimu, atau aku menyayangimu' tapi minkyu tetaplah minkyu namja dingin, tidak banyak bicara dan terkesan menutup diri, dia hanya akan menunjukkan nya dengan tindakan, karena menurutnya itu sudah lebih dari cukup membuktikan jika sebenernya dia sangat mencintai wonjin.

Dan wonjin pun terlanjur tahu dan hafal sudah dikatakan mereka adalah pasangan unik , sekalipun jarang berbicara dan jarang mengumbar kemesraan tapi mereka saling mengerti dan hafal karakter masing-masing.

"Mau makan apa ?"

Wonjin bergumam, minkyu tahu Wonjin sedang berfikir, dan minkyu membiarkan menunggu Wonjin mengeluarkan keinginan nya.

" Ka itu" Wonjin menunjuk pedagang kaki lima yg berada di pinggir jalan, searah dengan jalan yg mereka lewati, terlihat asap yg mengepul, minkyu menganguk dan wonjin berjalan cepat meninggalkan minkyu yg berjalan santai, memesan dua porsi odeng panas, dan makan di tempat, minkyu tersenyum melihat cara makan Wonjin yg jelas cepat malah terlihat rakus, bahkan satu porsi tandas habis dalam waktu beberapa menit.

" Pelan wonjin nanti tersedak "

Wonjin tersenyum lebar, melanjutkan jalan setelah makan habis, minkyu memberikan botol mineral di hadapan wonjin yg langsung di ambil, persediaan di dalam kereta dan masih tersisa.

" Ka mau itu "

Lagi Wonjin menunjuk pedagang kaki lima yg menjual gurita dan cumi-cumi kering, minkyu menganguk membiarkan wonjin memesan, dan seperti tadi dua porsi , cumi cumi yg sudah dikeringkan dan sudah di bagi bagi dalam gelas kertas di panaskan dengan sedikit mentega, jangan tanya bagaimana rasanya karena menurut Wonjin itu sangat enak terlihat jelas dari cara dia makan , padahal di Seoul juga banyak penjual seperti ini tapi sekarang wonjin malah excited seperti baru pertama melihat makanan yg bahkan setiap hari mereka lihat di pinggir jalan jika mereka pulang kuliah malam hari.

WONKYU  We AreWhere stories live. Discover now