PROLOG

1.1M 60.8K 12.9K
                                    

Percayalah, cinta hadir karena terbiasa.

- SamudrArabella

°
°
°

[ PROLOG ]

. . .




Suasana tenang dan damai menyelimuti ruangan kecil tetapi mewah yang kini tengah dipakai menjadi tempat dimana janji suci akan diucapkan.

Kehidupan kedua manusia yang sebentar lagi akan berubah statusnya walau masih menginjak kelas 12 SMA.

Hari ini, semua akan mulai berubah untuk keduanya. Memulai kembali kehidupan bersama dari awal, walau dengan sedikit Paksaan, namun keduanya juga tidak menolak untuk pernikahan yang akan segera terjadi.

Entah alasannya apa sehingga Arabella dan Samudra setuju untuk menikah diusia mereka yang baru menginjak delapan belas tahun.

Alasan pribadi masing-masing yang hanya diketahui oleh keduanya.

Yang terpenting sekarang, mereka sama-sama sedih karena harus melepas masa remaja mereka setelah menyandang status baru dan tanggung jawab baru.

Masih dengan isakannya, Bela dituntun oleh sang Bunda untuk duduk disamping lelaki yang akan menjadi calon suaminya.

Tak terbayang dibenak Bela bahwa ia akan bersama dengan seorang cowok seperti Samudra seumur hidupnya.

Pernikahan mereka hanya diketahui kedua keluarga terdekat. Untuk sekarang mereka hanya akan melakukan akad nikah tanpa resepsi besar-besaran, sengaja memang karena Bela dan Samudra tidak mau teman sekolahnya ada yang tahu kalau mereka berdua telah berhubungan.

Mengingat cowok itu amat sangat nakal disekolah, Bela tidak mau sahabatnya tahu bahwa cowok nakal itulah yang menjadi suaminya sekarang.

Menahan nafasnya dalam-dalam, Bela pun duduk disamping Samudra yang memakai baju adat jawa yang modelnya sama dengan baju yang ia kenakan.

Walau pernikahan kecil seperti ini, tapi semuanya berkesan sangat mewah. Tak bisa dipungkiri seberapa kaya keluarga calon suami nya itu.

Samudra berdeham melepas kecanggungan. Bela melirik singkat ingin melihat ekspresi cowok itu.

Ingin sekali Bela tertawa melihat ekspresi Samudra sekarang. Dengan banyak keringat dipelipis cowok itu, serta lidahnya yang tak henti-hentinya menjilati permukaan bibir.

Kegugupan cowok nakal disampingnya ini sangat lucu dimata Bela. Biasanya, cowok itu selalu memasang ekspresi datar atau mungkin sok cool nya setiap disekolah. Bahkan setiap ada ulangan lisan, praktek maju kedepan, Samudra sama sekali tidak pernah setengang ini.

Tapi untuk sekarang, Bela melihat ekspresi baru pada wajah tampan calon suaminya. Dan mungkin setelah ini, akan banyak ekspresi baru yang akan ia lihat dari wajah yang akan selalu ia temui setiap harinya.

Tamu keluarga terdekat mereka menatap fokus kedua mempelai. Ada yang menatap tak percaya dan ada yang menyalurkan bahagia.

SAMUDRA ; My Bad Boy Husband ( END ) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt