02 : My Second Sticky Note

691 112 35
                                    

"Definisi sakit tapi tak berdarah."

- Neody Astrea Seleen -

Aku berjalan dengan lesu menyusuri koridor sekolah yang masih sepi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku berjalan dengan lesu menyusuri koridor sekolah yang masih sepi. Iya, memang aku datang terlalu pagi, jika saja tadi Bang Ano tak memaksaku, mungkin saat ini aku masih bergelut di alam mimpi.

Aku berhenti di depan ruang dengan dua kaca besar yang menjadi pintunya. Entah, ruang apa ini. Jujur saja, selama hampir satu tahun bersekolah di SMA Kimiyana ini, aku belum tahu seluk beluk sekolah ini.

"Huft ...." Aku menghela napasku, menatap pantulan diriku di kaca itu. Seragam tak tersetrika, rambut yang kuikat dengan asal, wajah kusam tanpa make up sedikitpun, bibir pucat, dan kantong hitam yang menghiasi mataku. Oh, apa yang lebih buruk dari pada ini?

"Ini semua gara-gara Mr. Sticky Notes itu! Gue jadi nggak bisa tidur!" gerutuku kesal. Lama, aku masih setia menatap pantulan diriku dengan kedua pipi yang kugembungkan, ditemani dengan gerutuan kesal yang terus kulontarkan.

Ceklek

Deg

Tubuhku mematung dengan mulut yang sedikit terbuka saat pintu di hadapanku terbuka dengan tiba-tiba. Mataku tak berkedip saat seseorang muncul dari pintu itu.

Seorang lelaki dengan seragam putih abu yang dilapisi dengan jas almamater biru kebanggaan OSIS SMA Kimiyana itu membuatku menahan napas. Apa aku tak salah lihat? Itu Kak Neon?

Aku langsung menunduk saat tatapan kami tak sengaja bertemu. Kurasa ... pipiku sudah memerah padam saat ini. Aku sedikit melirik kecil ke arahnya, dia masih menatapku dengan alis terangkat, membuatku kembali menunduk.

"Hei!" Aku terlonjak, menatap Kak Neon yang baru saja berteriak. Aku mendongak, terkesiap begitu saja saat pandangan kami kembali bertemu. Sebentar, apa dia tadi memanggilku dengan sebutan hei?

"Lorine! Tunggu!"

Mataku melebar saat Kak Neon yang berlari kecil melewatiku begitu saja. Aku sampai memutar tubuhku 180 derajat untuk mengikuti pergerakannya.

Oh, astaga!

Aku kembali membalikkan tubuhnya dengan tangan yang menggenggam rok kuat. Aku menggigit bibirku saat sedikit melirik ke belakang. Dari sini aku bisa melihat Kak Neon sedang merangkul pundak Lorine sambil menampilkan senyuman manisnya. Mereka terlihat mengobrol sejenak, sebelum melangkah menjauh. Meninggalkanku. Sendiri. Di sini. Dengan hati patah.

Aku mencuatkan bibirku, mendengus kesal, kemudian mengentakkan kaki dengan keras ke lantai, "Apa-apaan tadi?! Sok romantis banget mereka! Putus baru tahu rasa! Ah, sebel!" Dengan gerutuan itu aku melangkah menuju ke kelasku-X IPA 4.

Rasanya, saat ini juga aku ingin menghajar orang!

"Pagi neng Neody yang cantik," ucap seseorang dengan lengan yang seenak jidatnya saja merangkulku. Aku menatapnya dengan wajah kesal, sedangkan lelaki tak berakhlak di sampingku ini sedang tersenyum genit sambil mengedipkan sebelah matanya ke arahku.

For You, From Me : Mr. Sticky NotesWhere stories live. Discover now