73

830 81 2
                                    

Vote dulu dong.... Jgn SIDER ya beb

###

3 Minggu terhitung setelah kehilangan Guan. Zee kembali bersekolah, walau masih dalam keadaan berduka, zee sebisa mungkin menekan kesedihan nya, Guan tidak akan suka melihatnya menangisi nya terus menerus.

"Zee!!" Teriakan heboh teman teman nya berhasil membuat seisi kelas memandanginya. Zee tersenyum kecil. Kakinya sudah tak sakit lagi membuat ia cukup bahagia sekarang.

Beberapa orang mengucapkan duka pada nya dan juga banyak yang menyambut nya dengan bahagia.

Lisa mendekati nya dan berniat untuk menuntun zee. Namun zee menolak dengan halus.

"Lo nggak liat nih kaki gue udah sembuh gini?" Ucapnya. Lisa menatap kaki yang sebelumnya di gips sekarang tampak baik baik saja. Lisa pun tersenyum dan memeluk erat zee.

"Gue kangen banget gilaaa." Ucap nya, zee terkekeh dan membalas pelukan itu. Yaa tak bisa ia pungkiri ia juga merindukan kegilaan teman teman nya.

"Gue juga kangen kalian semua." Ucap zee sesampainya di mejanya meja yang sudah lama tak ia duduki.

"Sumpah zee, kelas ini rasa kek hampa waktu lo nggak ada." Celetuk Taehyung cukup keras, dan di angguki oleh beberapa orang di kelasnya. Zee mengangguk ia tersenyum manis.

"Gue juga kangen, rasanya udah lama gue nggak gila gilaan." Lisa mengangguk antusias.

"Parah sih zee. Selama lo absen kemaren, itu si Gang nenek lampir sok berkuasa banget." Lapor Baekhyun.

Zee mengerutkan keningnya, nenek lampir? Bentar ia harus mengisi ingatannya. Aaa nenek lampir, yaa zee mengingat nya.

"Terus kalian nggak ad yang berani negur?" Mereka tersenyum kecil.

"Kan emang mereka musuh musuh lu zee. Kita mah kalah bacot ma dia." Jimin membela dan di angguki oleh teman teman nya.

Yaa sebenarnya untuk masalah adu bacot memang zee yang jago, sedangkan Baekhyun? Dia mah tukang kompor aja.

Zee terkekeh.

Bel berbunyi, jam pertama, pelajaran Matematika. Zee menghela nafas, ia sudah pasti ketinggalan jauh pelajaran.

Namun, tiba tiba saja pak sehun dan pak lee datang, zee mengerutkan keningnya melihat beberapa orang mencoba menyembunyikan barang barang mereka. Aaaaa razia dadakan.

Baekhyun tampak gelisah, zee menatap nya.

"Lo kenapa? Jangan bilang, lo bawa make up ya?" Ucap zee polos, sedangkan Baek tercengang tiba tiba.

"Enak aja, lo kira gue bencis?" Zee terkekeh. Ia sungguh merindukan situasi ini.

"Terus lo kok resah gitu?" Zee melirik ke depan, kedua guru itu masih menjelaskan sesuatu tentang peraturan sekolah, yang baru di tambah. Yaa zee sudah mengetahui itu dari Kai yang menyarankan untuk tak membawa make up karna akan sering ada razia make up.

"Gue kebawa ini." Zee melirik dan membelalakkan matanya. Baekhyun membawa Vape? Yang benar saja.

"Sejak kapan lo suka ngevape?"

"Ini punya sepupu gue."

Keadaan riuh tiba tiba, ya razia sudah di jalankan membuat beberapa orang yang ketauan membawa barang yang di larang, merengek untuk minta di balikkan. Tak terkecuali lisa, ia memohon dengan sangat pada pak lee, ia menyita catokan kecil yang sering lisa bawa.

Sedangkan baekhyun panik. Dengan cepat zee mengambil vape itu dan menyembunyikan nya di kaus kakinya yang panjangnya sebetis. Ya untung saja vape milik nya terkesan kecil. Zee menatap sehun yang datang dengan tatapan polos.

"Kamu udah sehatan?" Tanya nya. Zee mengangguk kecil.

"Maafin saya yang nggak dateng ke pemakaman Guan kemarin." Zee terdiam. Tak lama kemudian ia tersenyum.

"Nggak papa kok pak. Betewe, Happy wedding ya pak." Zee melirik cincin yang melingkar di jari manis guru muda nya. Sehun sedikit terkejut. Ya, Sehun juga menghilang beberapa minggu dan kembali dengan status baru. Sehun sudah beristri, dan itu membuat gempar satu sekolahan.

"Ekhem, Baek sini tas kamu. Saya periksa." Zee menyadari itu, sehun seakan tak ingin membahas tentang pernikahan nya.

Baekhyun memberikan tasnya dengan santai. Dan zee juga memberikan tasnya.

Beberapa menit kemudian pak sehun dan pak lee menyudahi razia dengan satu kardus yang menampung barang hasil razia.

"Ah elah, catokan gue kena juga." Lisa menggerutu kesal.

"Lagian lo sih, bawa catokan mulu." Lisa menatap jisoo dengan mata berkaca kacanya. Ya, jisoo menyalahkan nya.

"Lagian, catokan gue kan di pake buat hampir satu kelas." Lisa menunduk lesu. Untung saja catokan itu cukup murah, jadi tak ia tak masalah jika membeli nya lagi.

"Liptint gue raib." Jennie juga sama lesunya. Ia cukup sial karna tadi ia pergi ke wc dan tak tau jika ada razia dadakan. Sementara itu Rose tersenyum menang, ia memamerkan liptint yang berhasil ia selamatkan.

Zee memberikan vape itu yang dengan cepat Baekhyun ambil dan menyimpan nya di tas.

"Eh lo pada nggak ad yang tau gitu istrinya pak Sehun?" Lisa mendekatkan dirinya. Mode gibahnya hidup. Zee menggeleng antusias, zee merindukan sesi gibah ini.

"Denger denger ya, dia model." Kali ini rose.

Ya, setelah kepergian kedua guru BK itu, ketua kelasnya alias Jungkook memberikan kabar jika guru matematika nya saat ini berhalangan. Dan itu membuat teman temannya senang bukan main. Freeclass

Dan sekarang? Zee, lisa, rose, Jennie dan Jisoo tengah berkumpul untuk menggibah, sedangkan Baekhyun, jimin dan Taehyung sedang bermain game bersama beberapa anak laki laki lainnya. Mereka tengah mabar game.

"Model? Gila, cocok banget berarti." Jennie berucap heboh.

Jisoo terdiam, ia seperti berfikir. Kemudian ia membuka ponselnya dan membuka Instagram.

"Kemaren, gue liat postingan ini di akun nya model Im Yoona. Dan gue minta kalian buat nebak apa yang gue pikirin saat liat sosok laki laki itu."
Jisoo menunjukkan satu gambar, gambar dengan laki laki dan perempuan tengah berpelukan mesra, walau lelaki yang membelakangi kamera, namun sosok itu tak asing bagi mereka.

Zee menepuk meja nya cukup kuat. Saling bertatapan dan mereka merasakan hal yang sama, pikiran mereka berpusat satu titik.

"Istri pak Sehun.... Im Yonna." Lirih mereka serempak.

##

Istirahat, zee dan teman temannya pergi kekantin. Banyak yang menyapa zee dan di jawab ramah oleh nya.

Sampai senyum zee terukir, bukan senyum manis namun smirk devil miliknya.

Ia masih ada urusan dengan gadis yang saat ini memandang cukup songong pada zee. Orang yang pernah menendang kakinya yang cidera. Gadis yang name tag nya masih zee pegang sampai sekarang.

"Saatnya pembalasan." Sosok zee kembali. Sosok di mana zee dengan semau hatinya bertindak. Namun teman temannya memandang dengan sumringah di wajahnya. Rachel Ceremona telah kembali.

###

 Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]Onde histórias criam vida. Descubra agora