Bagian Enam

435 81 270
                                    

Hari Senin adalah hari kesialan bagi Nathan saat ini

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Hari Senin adalah hari kesialan bagi Nathan saat ini. Bagaimana tidak, tadi pagi parkiran motornya direbut Dilan dan sekarang cowok itu duduk disampingnya sambil tersenyum tidak jelas. Mungkin ia merasa senang karena berhasil membuat Nathan kesal seharian ini.

"Lo ngapain duduk disebelah gue?" tanya Nathan sambil menggeser tempat duduknya agar tidak terlalu dekat dengan Dilan.

Dilan melirik Nathan sebentar lalu melanjutkan acara mengunyah permen karetnya. "Dih, suka-suka gue lah. Emang lo siapa?"

Nathan mencebik kesal. "Tsk, Harusnya lo duduk deket Hyunjin bukan sama gue!"

"Hyunjin kan duduk deket Renjun," ujar Dilan sambil menunjuk tempat duduk pojok yang saat ini sudah ditempati oleh pemilik sah nya.

Sialan emang, padahal tadi Nathan sudah memperingati Renjun untuk duduk dekat dengannya. Tapi cowok itu sekarang malah duduk bersama Hyunjin, alhasil Nathan menjadi badmood seharian.

Dilan menatap Nathan yang saat ini sedang cemberut, diam-diam Dilan tersenyum karena menurutnya Nathan itu lucu kalau sedang kesal. "Kalo lo gak mau duduk deket gue, gapapa sih. Lo bisa pindah tempat."

Nathan tidak menjawab kata-kata Dilan, ia langsung menghampiri Renjun yang saat itu sedang bercanda bersama Hyunjin dan Felix.

"Eits, muka lo sepet amat Nat, abis makan belimbing apa gimana tuh?" canda Renjun berhasil membuat kedua orang itu tertawa kecuali Nathan.

"Duduk deket gue, sekarang," kata Nathan sambil menarik tangan Renjun.

Renjun berusaha melepaskan cekalan tangannya dari Nathan. "Lo apa-apaansih Nat?! gue mau duduk deket Hyunjin."

Nathan menatap Renjun datar tapi yang ditatap biasa saja, tidak takut sedikitpun malah sekarang ia makin memberontak.
"Pokoknya sekarang gue gak mau duduk deket lo! terserah kalo lo tetep narik gue kesana, toh gue bakal balik ke sini lagi."

Nathan menarik nafasnya, ia harus ekstra sabar kalau menghadapi makhluk yang satu ini. "Lo temen gue apa bukan sih?"

Renjun mengangguk. "Tergantung sih, kalo lo lagi mode baik dan suka nraktir gue, nah baru gue anggap temen."

Rasanya Nathan ingin menylepet teman yang satunya ini, tapi sayang soalnya Renjun kan teman baiknya. "Yaudah gue traktir, mau makan dimana?"

Renjun mengulum senyumnya. "Cukup di solaria, mcd, starbucks, sushi tei, hanamasa. Udah Itu aja Nat, gimana?"

Ini Renjun mau memeras Nathan habis-habisan atau bagaimana? ya sebenarnya hal ini tidak masalah, pasalnya Nathan sudah punya tiga blackcard di dompetnya. Tapi kalau terus-terusan seperti itu, ia juga akan rugi.

"Lo gila apa gimana? lima restaurant sekaligus?" Nathan tidak percaya ini, selera makan Renjun memang benar-benar gila.

Renjun mengangguk senang. "Gimana Nat? jadi nraktir gue kesana kan? ayolah, gue kan juga pengen gratisan."

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Aug 15, 2020 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Sepasang PendarTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon