#Gladys 8

156 7 0
                                    

"BI ACII." Dhiya langsung memeluk pembantu muda itu yang sedang menyiram tanaman

"Yaampun Non Adys." Aci ikut membalas pelukan Dhiya, melihat penampilan Adys yang seperti ini Aci tidak merasa terkejut, karena dia memang tau penyamaran yang Adys lakukan

"Mami mana?." Tanya Adys sudah tak sabar ingin menemui Shinta, maminya

"Lagi dikamar, baru minum obat." Ucap Aci

"Yaudah aku kekamar mami dulu ya." Dhiya langsung berlari masuk kedalam rumah mewah ini, ia berlari menuju kamar maminya

Cklek, pintu itu ia buka pelan-pelan, ia tak mau menganggu maminya yang baru saja tidur...Dhiya duduk disamping maminya dan mencium keningnya

Dhiya memegang tangan Shinta erat dan menaruh di pipinya "Adys kangen mami." Air mata mulai turun membasahi wajahnya, akhirnya Dhiya melepas kaca mata besarnya dan menghapus cepat air mata ini sebelum ada yang melihatnya

Shinta Terbangun dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat dihadapanya saat ini "Adys...anak mami." Shinta bangun dan duduk dari tidurnya

"Mami tiduran aja ya, mami kan masih sakit."

"Sayang, mami kangen." Shinta memeluk anak semata wayangnya ini dengan hangat "kamu baik-baik aja kan sayang?." Tanya Shinta

"Iya Mi, Adys baik kok." Ujar Adys tersenyum

"Loh ini kenapa baju kamu lembab banget, kamu keringetan?, kamu gakpapa kan?" Shinta melihat dahi Adys yang biru akibat ulah Neta kemarin, dan melihat bekas melepuh ditangan Adys "YAAMPUN ANAK MAMI, ini kenapa sayang, jidat kamu biru gini, trus tangan kamu... kamu jujur sekarang sama mami, Mami gakbisa liat anak mami kayak gini." Shinta meninggikan suaranya

"Mami...susttt Mami tenang ya, Mami kan masih sakit." Adys menyuruh Shinta untuk tidak mengkhawatirkan keadaanya

"Mami gak bisa tenang kalau kayak gini, ngeliat kamu kayak gini sayang." Shinta begitu khawatir dengan kondisi anaknya ini

"Mami, pokoknya mami gak perlu khawatir, ini adalah bagian dari perjuangan mih..." tegas Adys memegang pundak maminya

"Mami seneng liat kamu sekarang, Anak mami ini makin dewasa, gak ada lagi Adys mami yang manjanya minta ampun." Shinta menghelus rambut Adys dan menangis

Adys ikut meneteskan air mata tapi dengan cepat ia menghapusnya "Mami tenang aja, Adys akan bawa Papi kembali ke pelukan kita, dan Maya Wiliam, Adys gak akan biarin manusia itu hidup tenang selamanya." Ucap Adys

Shinta menggeleng dan kembali memeluk Adys "mami sayang kamu, Mami cuma mau papi balik lagi kerumah ini gak lebih." Shinta segera melepas pelukanya dan menghapus air matanya itu "oiya gimana keadaan bunda kamu? Sudah ada perkembangan?." Tanya Shinta

Adys menggeleng "Adys gak tau kapan ingatan bunda Iriana akan pulih? Kemungkinan akan lama Mi...bahkan akhir-akhir ini emosinya sering sekali tidak terkontrol."

Shinta mengangguk-anggukan kepalanya "pokoknya kamu tinggal sama bunda kamu sampai dia sembuh, sampai ingatanya kembali...Mami gak tau kalau sampai gak ada bunda kamu, mungkin Mami gak akan bisa lihat kamu kayak sekarang." Shinta kembali meneteskan air matanya

Adys menghapus air mata yang jatuh di pipi maminya "Mami..Sampai kapan pun Mami tetap Mami Adys yang paling bawel, berisik tukang ceramah hehehe..."

Shinta terkekeh sambil mencubit lengan anak wanitanya

"Dann yang palingggg Adys sayang di Dunia ini, cuma Mami."

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang