Chapter 7

2.9K 130 30
                                    

Sore hari yang cerah di kota Kuoh, banyak pasangan yang berjalan pulang bersama dan ada juga melepas penat setelah sekolah.

Sungguh sore hari yang indah, tapi keindahan itu tak datang pada semua orang, contohnya saja......

{{Ocult research club}}

"Sudah kubilang untuk menghindari sesuatu yang beraura suci, dan kau malah mendekatinya!!" Teriak Rias marah.

"Tapi buchou, dia butuh bantuan!" Issei tak mau kalah.

Hah... Adu argumen (bacot-bacotan) itu dimulai ketika Issei menceritakan apa yang dialami nya kemarin.

Dan begitulah akhirnya, Rias marah dan menyuruh untuk menjauh, sedangkan Issei yang bersikeras mau menolong Asia.

"Kalau kau kesana, semua anggota Gremory akan terkena masalah!!" Rias menjelaskan keadaan.
"Bahkan lebih dari itu, mungkin great war akan terjadi lagi." Lanjutnya.

Issei yang mendengar itu sedikit menegang, "Kalau begitu keluarkan aku dari paragemu, maka aku akan menjadi stray devil dan tak ada masalah!" Issei masih bersikeras.

"Issei-"
"Jangan lakukan itu Issei, kau adalah pionku, pion tersayang ku!"
Naruto yang tadinya ingin menghentikan perdebatan mengurungkan niatnya karena Ucapan Rias.

Tangannya yang semula terangkat kedepan kembali ia tarik, ia menundukkan wajah dan mengepalkan tangannya.

'A-ada apa denganku?... Kenapa aku seperti ini? Apa ada yang bisa menjelaskannya?!' Pikiran itu terus berkecamuk di kepala Naruto.

Akeno yang melihat perubahan ekspresi Naruto menyentuh bahunya, "Naru-" Akeno tak bisa melanjutkan kata-katanya saat Naruto menoleh padanya.

Naruto yang tersadar segera menghapus air matanya, "Ada apa senpai?" Ucapnya.

"Kau kenapa?" Tanya Akeno khawatir.

Ya... Sosok Akeno khawatir pada lawan jenisnya, sosoknya yang biasa ceria dan elegan kini menatap sayu Naruto.

"Nggak apa-apa kok, senpai." Naruto tersenyum kearah Akeno.

'Senyum itu lagi, entah kenapa aku merasa nyaman setiap kali melihatnya,' batin Akeno.

Belum sempat Akeno bicara, Naruto maju kearah Rias dan Issei yang sedang terdiam.

"Maaf, aku akan tetap pergi." Issei berbalik kearah pintu tapi sebuah tangan mencegahnya.

"Ada apa Naruto, apa kau juga mau menghentikanku!" Issei sedikit berteriak.

Naruto terdiam sejenak, ia menatap Hime nya yang berkaca-kaca, dan kembali menatap Issei.

'Baiklah, aku akan membantunya, karena Issei adalah temanku,' batin Naruto.

'Dan juga orang yang disayangi Hime.' lanjut batinnya miris.

Issei melepas tangan Naruto dengan paksa, "Tunggu!!" Ucap Naruto menarik tangan Issei.

"Issei dengar, orang yang melanggar aturan adalah sampah..." Ucap Naruto setelah melepas tangan Issei.

Issei menunduk mendengar perkataan Naruto.

"Tapi, seseorang yang meninggalkan temannya dalam bahaya lebih buruk dari sampah." Naruto tersenyum setelah mengucapkan itu, akhirnya kata-kata dari gurunya berguna juga.

Issei yang semula menunduk segera mendongakkan wajahnya, "Aku akan membantumu Issei." Ucap Naruto merangkul Issei.

Naruto kembali melihat Rias, "Tenang saja Hime, Issei akan baik-baik saja kok." Ucapnya tersenyum rubah.

Naruto DXD: Gremory No Pion-sanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt