Chapter 8

2.5K 144 34
                                    

"Ku bunuh kau!!" Raynare menyerang Naruto dengan light sword yang dibuatnya.

Naruto menghindari serangan Raynare dan membuat handseal, "Kagebunshin." Gumamnya pelan.

Dan muncul ratusan bunshin yang mengelilingi Raynare.

Raynare membulatkan matanya, "Kau, bagaimana bisa?!" Ucapnya kesal setengah terkejut.

Tak mau larut dalam keterkejutannya, Raynare menyerang para bunshin yang ada disekelilingnya.

Tak mau hanya melihat, bunshin yang lain juga masuk kedalam pertempuran itu.

Beberapa menit telah berlalu, kini terlihat hanya tersisa 10 bunshin.
Sementara Raynare terlihat hampir kehabisan tenaganya.

"Last attack." Gumam Naruto.
Para bunshin yang mendengar itu mengangguk dan segera bergerak.

2 bunshin mengalihkan pandangan Raynare dari arah kanan dan kiri dan berusaha memukulnya.

Raynare yang melihat itu menangkap tangan 2 bunshin itu.

Sementara Raynare teralihkan, bunshin yang lain bergerak maju dan memukul perut Raynare.

Raynare berusaha agar tidak terseret kebelakang, tapi 2 bunshin meninju perut Raynare lagi dengan tangan yang bebas.

Raynare yang tidak bisa menahannya lagi, akhirnya terpelanting kebelakang.

Dan disana, 2 bunshin sudah menunggu untuk menendang Raynare.

Raynare yang memang sudah kehabisan energi hanya pasrah ketika ditendang.

Naruto yang melihat Raynare sudah tak bisa melawan, segera menangkapnya.

"Oi, kau tak apa-apa? Maaf, aku terlalu berlebihan." Ucap Naruto yang sudah mendekap Raynare.

Dan itu adalah ucapan terakhir yang masuk kedalam pendengaran Raynare sebelum ia hilang kesadaran.

Naruto menghela nafas ketika melihat gadis da-tenshi itu pingsan di dekapannya.

"Sudah kuduga, aku terlalu berlebihan." Ucapnya, kemudian menghilangkan bunshinnya dan hanya menyisakan 1.

"Kau beritahu Issei kalau aku sudah menghubungi yang lain, suruh ia menunggu." Perintah Naruto.

"Kau bisa menyerahkannya padaku." Ucap bunshin tersenyum.

Naruto mengangguk dan pergi dari situ dengan sunshin.

Setelah Naruto sunshin, bunshin segera pergi menghampiri Issei.

"Yo Issei." Bunshin melambaikan tangannya kearah Issei.

"Naruto, bagaimana ini?!" Issei terdengar panik.

Bunshin menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung.

"Walau aku sudah melepaskannya dari altar, Asia tetap tidak membuka matanya!" Ucap Issei.

"Tenang Issei, taichou sudah menghubungi yang lain, jadi kau tunggu saja." Ucap bunshin.

"Begitukah?" Ucap Issei.
"Tunggu, taichou? Kau bunshin..." Lanjutnya.

"Mahh... Begitulah." Ucap bunshin.
"Dia ada sedikit urusan." Lanjutnya santai.

"Urusan ap-"
"Sudahlah... Lagipula aku sudah menyelesaikan tugasku, jaa na Issei." Potong bunshin sebelum Issei banyak bertanya, kemudian menghilang menjadi asap.

"Hah..." Issei menghela nafas.
"Terserah deh..."

-with Naruto-

Terlihat Naruto sedang melompati atap rumah dengan menggendong bridal style Raynare untuk menuju tempat Azazel.

Naruto DXD: Gremory No Pion-sanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon