Chapter 9

3K 145 64
                                    

{{Ruang klub ORC}}

"Kurama!" Tuntut Akeno meminta penjelasan.

Kurama menghela nafas,
"Naruto-sama hanya kelelahan, dia terlalu memaksakan diri, padahal setelah diubah menjadi iblis sumber energinya belum sinkron." Ucapnya.

"Maksudmu??" Kali ini Rias yang bertanya.

Semuanya juga mengangguk setuju akan pertanyaan Rias.

"Saat sebelum diubah menjadi iblis, ia hanya mempunyai chakra dan energi milikku, dan saat diubah, aliran energi ditubuhnya kacau karena energi baru yang tiba-tiba memaksa masuk." Jelas Kurama.

Semuanya masih menyimak.

"Dan saat ia menyerap energi alam untuk menggunakan senjutsu, ia menanggung beban oleh perubahan itu. Belum lagi energi alam disini sudah bercampur dengan energi supranatural yg lain. Itu memang membuat senjutsunya semakin kuat, tapi beban yang diperoleh meningkat pesat." Lanjut Kurama menjelaskan panjang lebar.

"Lalu, kenapa ia bersikeras menolongku?" Tanya Issei penasaran dan khawatir.

"Kau ingat apa yang ia katakan sebelum ia membantumu?" Tanya balik Kurama.

Issei mengangguk,
"Tentang menolong seorang teman kan?" Ucapnya memastikan.

Kurama yang semula menghadap Naruto, memutar tubuhnya untuk melihat yang lainnya.

"Dan itu bukanlah sebuah candaan!" Ucap Kurama tegas.
"Baginya, teman itu sangatlah berharga, bahkan jika harus mengorbankan dirinya sendiri, ia akan tetap menolongnya." Lanjutnya tersenyum sendu.

"Karena itu... Naruto-sama..." Kurama menggumam, ia tak bisa melanjutkan perkataannya lagi.

Kurama menggigit bibir bawahnya saat teringat masa-masa kelam Naruto.

Diskriminasi, tatapan penuh kebencian, dan kekerasan fisik.

Perlahan air matanya jatuh,
"Naruto-sama... Maaf..." Ucapnya kemudian memeluk tubuh Naruto.

Sementara itu, yang lain hanya memandang Kurama dan Naruto dengan pandangan khawatir dan... Penasaran...

{{Unknow place}}

"Jadi begitu." Ucap Naruto setelah mendengar cerita sosok yang ada didepannya.

Perlahan sosok yang ada didepan Naruto mengangkat wajahnya dan menatap Naruto.

Rambut merah dan mata berpola riak air, ya... Kalian tidak salah, ia adalah Nagato.

"Ya begitulah, Naruto-chan." Ucapnya tersenyum.
"Kushina-san dan yondaime-sama menitipkan mu padaku." Lanjutnya.

{{Flashback on}}

"Kau!!!" Naruto melompat kaget saat melihat jelas sosok yang ada didepannya.

Ia memasang posisi siap bertarung dan mewaspadai sosok itu.
"Nagato." Desisnya.

"Apa kau tidak bisa menurunkan kewaspadaan mu padaku, Naruto-chan." Ucap Nagato santai.

"Tidak untukmu, yang pernah berniat menghancurkan Konoha." Ucap Naruto sinis.

Nagato menatap Naruto serius,
"Kalau itu maumu." Ucapnya kemudian mengangkat satu tangannya kedepan.

Naruto membelalakkan matanya saat tau apa yang akan dilakukan Nagato.

Nagato tersenyum,
"Terlambat." Gumamnya.
"Banshou tenin!!" Kemudian menarik kembali tangannya yang tadi terangkat.

Naruto tertarik kearah Nagato, melayang dengan cepat.
Seolah gravitasi hanyalah mitos.

Naruto DXD: Gremory No Pion-sanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang