Part 5 - Keceplosan

1.2K 149 55
                                    

Hari masih pagi saat ruangan Sales & Marketing heboh dengan teriakan Lala.

"Kak Adit, lihat sini."

Aposeh, Bhambang?"

Adit  si lelaki tulang lunak  menghampiri Lala dengan gaya kemayu.

"Lihat ini." Lala menunjukkan layar handphone yang menampilkan sebuah post di Instagram.

Mata Adit terbelalak.

Sapose indang?"

"Pacarnya pak Dean," Lala menjelaskan.

Mendengar nama Dean disebut, spontan Zoya mengecek akun Instagram miliknya. Begitu juga dengan Biya yang baru saja tiba. Hanya Dea yang tidak. Bukan ia tidak penasaran, hanya saja ia tidak mengikuti akun Instagram Dean. Jangankan mengikuti, berdiri di samping Dean saja ia grogi setengah mati.

"Cucok marucok," komentar Adit. "Akhirnya si ganteng punya pacar juga. Akhirnya dia menjatuhkan pilihan kepada seorang wanita yang cucok meong, bukan kayak lo, Bhambang."

"Ih, kak Adit kok ngomong gitu sih. Aku 'kan patah hati," rajuk Lala.

"Ya maneh kudu sadar diri. Kalau aing jadi pak Dean, aing juga bakalan milih perempuan yang cantik. Pak Deannya aja cakep jeung benghar, masa iya mau milih perempuan jiga maneh."

"Kak Adit ih, 'kan aku suka pak Dean."

Aing kasih tahu, ya. Cowok sekeren pak Dean, pasti milihnya perempuan mahal, yang berkelas. Bukan kayak maneh yang perempuan murahan. Atas sampai bawah, yang dipakai murah semua hahaha."

"Kak Adit ih. Aku patah hati."

Maneh terima nasib ajalah. Makanya jadi perempuan itu dandan yang cantik biar dilirik." Adit terkikik.

Adit dan Lala memang biasa berbicara selugas itu. Adit selalu bicara apa adanya dan memanggil semua orang dengan sebutan Bhambang. Sedangkan Lala, anak bungsu di Sales & Marketing Department itu tidak pernah tersinggung dengan apapun yang Adit katakan, meski seringkali Adit menyebut Lala cewek murahan karena barang yang dikenakan Lala memang tidak ada yang bermerk atau mahal.

“Lala suka sama pak Dean? celetuk Zoya.

Lala mengangguk sambil mengerucutkan bibir.

"Pak Dean suka juga nggak?"

"Nggak tahu, kak. Habis pak Dean baik ke semua perempuan. Lala jadi nggak tahu pak Dean suka sama siapa."

"Yang pasti pak Dean nggak suka sama maneh, Bhambang. Kan aing udah bilang kalau pak Dean nggak suka cewek murahan. Sukanya sama cewek mahal kayak yang fotonya ada di Instagram," Adit menyela.

“Dit, kok Lala dibilang cewek murahan sih?" tegur Biya.

"Hahaha. Kan emang murahan, kak. Lihat nih ya, dari ikat rambut, bedak, sampai sepatunya murah semua hahaha. Malu-maluin hotelier aja. Cowok kayak pak Dean mana mau. Maunya ya sama cewek yang setipe sama pacarnya itu."

"Tapi itu bukan pacarnya kok, Dit."

"Bukan pacarnya?" tanya Lala tak percaya.

"Bukan." Biya menggelengkan kepala.

"Kakak tahu dari mana?" Adit bertanya.

"Semalam cewek itu diajak ke lapangan badminton terus kami ngobrol."

"Ngobrol apaan, kak? Sini-sini cerita sama Lala."

Lala menarik kursi dan meminta Biya duduk.

"Mau tahu apa mau tahu banget?" goda Biya.

Love PotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang