Chp. 8, City Lights

6.6K 626 10
                                    

Papa dan aku sedang makan malam di sebuah restaurant. Restoran itu penuh. Aku melihat sekeliling ke meja yang sibuk. Pasangan tua yang makan berdampingan, masing-masing satu gelas anggur, dengan hati-hati membungkuk untuk makan. Sekelompok wanita muda berusia tiga puluhan runtuh dengan tawa tak berdaya. Pengusaha bersetelan abu-abu menyalakan cerutu. Turis, berusaha menguraikan menu. Keluarga dan anak remaja mereka. Tingkat kebisingannya tinggi. Tingkat asapnya juga. Tapi itu tidak mengganggu ku. Aku sudah terbiasa dengan semua ini di setiap kali papa dan aku tidak mempunyai pilihan lain selain makan di luar.

Aku sibuk membaca buku ku di saat aku menunggu pelayan mengantar kan pesanan kami, meninggalkan papa yang hanya duduk sambil tidak melakukan apa apa. Lalu di saat itu aku mendengar suara lonceng pintu restaurant berbunyi, menandakan ada tamu baru yang datang. Suara lonceng itu datang bersamaan dengan suara tawa anak remaja. Dan sayang nya aku mengenal suara itu.

"Ashley, kamu selalu berfikir semua orang ingin tidur bersama mu." Heather tertawa bersamaan dengan Ares yang sedang merangkul Atlanta di samping nya. Mike di sisi lain berlari ke toilet pria.

Kedatangan mereka membuat ku tidak tahu harus melakukan apa. Harus kah aku menyapa mereka?

"bukan kah itu anak nya Walker?" papa ku bertanya pada ku ketika dia melihat kearah perhatian ku tertuju

"uh... Iya, Atlanta Walker..." gumam ku

Papa ku mengangguk dengan tatapan hawatir nya "mereka tidak menganggu mu di sekolah kan?" Aku hanya menggelengkan kepala, tidak begitu percaya jika aku membuka mulut ku aku dapat berbohong pada nya. Papa ku memandang ku curiga sehingga aku memutuskan untuk menaruh kembali perhatian ku pada buku seakan aku tidak mengenal mereka.

Aku tidak mengerti mengapa aku merasa gugup dengan keberadaan mereka. Mungkin karena aku tidak yakin keberadaan mereka dengan papa ku adalah kombinasi yang bagus, atau karena aku terlalu malu pada Atlanta. Semenjak aku mendapatkan surat cinta tersebut aku tidak dapat melihat Atlanta dengan cara yang tenang kembali. Seakan semua kebiasaan yang telah aku bangun di sekitar nya kembali runtuh dan aku kembali menjadi diri ku yang selalu mengunci diri di dalam rumah.

Lalu tak lama kemudian aku melihat mereka berjalan kearah meja yang berada di belakang ku. Aku harus menutup wajah ku dengan buku dan berharap mereka tidak menyadari keberadaan ku. Papa melihat ku dengan aneh nya, sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sedang ku lakukan. "jika mereka tidak menganggu mu, mengapa kamu menutup wajah mu?" tanya nya lalu mengambil buku dari tangan ku.

Aku menutup mata dengan kedua tangan ku di saat pandangan Atlanta bertemu dengan ku. Walaupun hal ini sangat bodoh, tapi aku berharap jika aku tidak melihat nya, dia tidak bisa melihat ku.

"Aura?" suara Ashley terdengar, meninggalkan ku tanpa pilihan.

Aku menurunkan kedua tangan ku dan menyapa mereka dengan malu nya "hey..." Ashley dan yang lain nya terlihat sedikit terkejut akan keberadaan ku, dan tatapan mereka bolak balik tertuju pada papa dan aku. "papa, ini Ashley, Heather dan... Atlanta."

"Atlanta Walker." papa ku melengkapi nya dan Atlanta hanya mengangguk dengan pelan nya.

"dad..." aku berusaha memberikan kode pada papa untuk bersikap lebih baik pada nya

papa melihat kearah ku lalu menghelakan nafas nya sebelum dia kembali menaruh perhatian nya pada mereka "aku tidak mengenal yang lain nya, saya Roy." papa berdiri dan menyalami mereka

"Mr. Adam, saya Ashley. Kesayangan nya Aura." Ashley memperkenalkan diri nya dengan kedipan manis nya yang tertuju pada ku. Aku tersenyum menahan tawa

"good afternoon, sir. Saya Ares."

"saya Heather..." Heather terlihat sedikit berlebihan di saat dia berusaha terlihat manis, tapi berakhir sensual. "untuk seorang ayah, anda terlihat terlalu muda?" dia berusaha menggoda papa ku? ew...

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang