Chp. 41, Saved And Loved

9.5K 465 98
                                    

Dengan Atlanta yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Aura dan teman-temannya harus melanggar hukum. Mereka bersikeras untuk menyembunyikan Atlanta sebisa mungkin sambil berusaha memecahkan kasus yang telah lama terjadi. Keahlian Aura dalam meneliti sesuatu ia dapatkan dari ayahnya. Hal itu disebabkan karena semenjak Aura kecil, dia selalu memperhatikan pekerjaan ayahnya.

"pa?" Aura memanggil papanya. Mereka berdua sedang bersarapan. Roy Adams melihat Aura sambil menyesap kopinya. Aura mempunyai ekspresi penasaran di wajahnya "kalau Aura boleh nanya, kenapa waktu itu kasus kematian keluarga Walker sempat di tutup tanpa ada penyelidikan sama sekali?"

Roy Adams menghelakan nafasnya, dia tahu Aura akan menanyakan hal ini semenjak dia terlibat dengan Atlanta. Roy meletakan gelasnya lalu memfokuskan perhatiannya pada Aura "kasus kematian keluarga Walker di tangani oleh Badan Intelijen Negara. Papa gak tau apa-apa tentang itu."

"tapi kepolisian adalah badan pertama yang masuk ke TKP kan? Karena aku yakin pegawai rumah Atlanta tidak akan menelpon Badan Intelijen Negara ketika dia menemukan tubuh Hoyt Walker dan anaknya di rumah mereka." tanya Aura lagi

Roy memandang anaknya untuk sesaat sebelum dia menjawab "kita sempat berada disana, mempelajari TKP dan juga mengumpulkan barang-barang bukti." Aura terus mengamati ayahnya, hingga ayahnya kini yang merasa di interogasi olehnya. "hentikan tatapan itu, lanjutkan sarapanmu."

"pa-"

"informasi ini rahasia, Aura. Papa gak bisa membicarakan hal ini denganmu. Khususnya disaat kamu berpacaran dengan tersangka." selak Roy

Aura terdiam sesaat sambil memandang Roy dengan tatapan kecewanya "tidakkah papa berfikir justru karena aku berpacaran dengan Atlanta papa harus membantuku?" tanyanya

Roy memijit pelipisnya "bagaimana jika kamu yang membantu papa? hm? katakan pada papa dimana keberadaan Atlanta."

"Lalu apa? memenjarakannya?" tanya Aura

"Aura, Atlanta sendiri yang mengatakan bahwa dia yang membunuh keluarganya."

"papa salah! Amelia hanya merekam sebagian kecil dari perkataan Atlanta-"

"cukup!" Roy membentak anaknya. Aura terdiam, mereka berdua terdiam. Roy sangat jarang memakai nada itu, tapi kini Aura telah menyentuh kekesalannya "jika Atlanta tidak bersalah dia tidak akan bersembunyi, okay? Bersyukurlah papa gak menangkap kamu karena telah membantu Atlanta bersembunyi."

Roy kembali melanjutkan sarapannya dengan harapan Aura bisa menghentikan pertanyaan-pertanyaannya. Tetapi hal itu hanya membuat anaknya semakin kecewa padanya. Aura memutuskan untuk pergi dari meja makan. Roy sempat memanggil Aura tetapi Aura tetap memilih untuk mengacaukan suaranya.

Aura mengendarai mobilnya, dia tahu dia masih terlalu pagi untuk pergi kerumah Ashley, tetapi dia sudah tidak mempunyai alasan untuk menghabiskan hari lain dirumahnya.

Sesampai dirumah Ashley, Aura disapa oleh beberapa pegawai rumah Ashley. Aura pun masuk kedalam rumah itu dan langsung mencari Ashley di kamarnya. Masih merasa kesal dengan ayahnya, Aura melampiaskan amarahnya dengan cara menerobos masuk tanpa mengetuk. Sesampai di dalam kamar Ashley, Aura dihentikan oleh pemandangan yang tidak ia harapkan.

"what the fuck Aura!" Heather terlihat sedang sedang menutupi tubuh telanjangnya disaat Ashley hanya tidur disana sambil berpose dihadapan Aura sambil menyengir

Aura menutup matanya "ew! Maksud ku, I'm so sorry!"

Heather menggerutu sambil menutupi tubuh kekasihnya "kita janjian ngumpul jam sepuluh, Aura."

"aku tau, maafkan aku... Aku tunggu dibawah aja ya" Aura kembali menutup pintu untuk memberikan mereka privasi. Aura menghelakan nafasnya lalu pergi dari kamar Ashley. Lorong itu kembali sepi, memberikan Aura kesempatan untuk mempelajari sekelilingnya. Lalu sesuatu mendapatkan perhatian Aura, yaitu balkon rumah Ashley yang menjadi tempat pertama dia bertemu dengan Atlanta. Aura memandang tempat itu dengan senyuman tipis.

Atlanta (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang