Chp. 21, Heather

3.7K 367 7
                                    

Hari yang tak begitu berbeda dari biasa nya bagi murid-urid Figaro's High. Di mana mereka memakai lorong sekolah menjadi panggung fashion show, kelas menjadi taman bermain, dan kantin menjadi tempat diskriminasi. Jika kamu seorang guru, kamu harus kreatif dalam mengambil hati murid-murid mu jika kamu tidak mau terkena serangan jantung atau penuaan dini.

Hari itu Mike di tugas kan sebagai panitia buku tahunan. Hal itu membuat Mike sangat antusias karena dia sangat menyukai photography. Hampir setiap hari Mike membawa kamera nya ke sekolah, dan Mrs. Miller adalah satu-satu nya orang yang cukup peduli untuk menghargai hasil karya nya.

"Becky, bisa kah kamu berpose lebih pantas lagi? Foto-foto ini akan masuk ke buku tahunan kita." keluh Mike

"kamu dapat tugas itu?" tanya Aura "itu berita bagus, Mike. Selamat ya..." Aura memeluk Mike

Mike tersenyum "makasi Aura, Mrs. Miller berhasil menyarankan kepala sekolah untuk memperkerjakan ku. Aku harap hasil nya bagus..."

"pasti bagus" Atlanta merangkul nya "karena kamu sangat dekat dengan kesempurnaan."

Mike merasa tersanjung "benar kah?"

Atlanta mengangguk "ya, kamu dekat dengan ku."

Aura tertawa melihat reaksi Mike "kita serius, Mike. Kamu akan melakukan pekerjaan yang bagus." kicau Aura yang berusaha menenangkan nya

Ashley tersenyum mengamati ketulusan hati Aura, dan Heather yang sedang berada di samping nya menyenggol Ashley dan berbisik "henti kan..."

Ashley memutar mata "shut up, Heather."

Heather menggelengkan kepala nya dan pergi dari perkumpulan mereka. "Heather, kamu mau kemana?" panggil Mike "ada apa dengan nya?" tanya nya pada Ashley

Ashley yang juga tidak mengerti hanya mengangkat bahu nya sambil melihat Heather pergi ke dalam sekolah. Ashley tidak mengerti dengan apa yang Heather rasakan pada nya.

Di saat kelas sudah mulai, guru matematika mereka membiarkan mereka untuk bebas melakukan apa yang mereka mau selama mereka tidak membuat kericuhan. Guru mereka hanya ingin membaca buku komik nya dengan tenang.

Aura yang ingin belajar, memandang guru mereka dengan kecewa "jadi kita gak akan belajar sama sekali?" gumam nya pada Atlanta karena dia terlalu takut untuk protes pada guru nya

"aw... kamu sedih babe?" tanya Atlanta sambil memeluk Aura dari samping dan menyandarkan dagu nya di bahu Aura "aku bisa menghibur mu jika kamu mau..."

Aura tersenyum dan bertanya "dengan apa?"

Atlanta menggigit bibir nya, menahan senyuman di saat pipi nya mulai merona "kita bisa pergi dari sini dan berduaan di perpustakaan... Mungkin kita bisa membaca buku di sana..."

"membaca buku?" tanya Aura penuh ragu

Atlanta memutar mata nya "okay fine, maksud aku melakukan seks di atas buku-buku yang berdebu"

Aura mencium ujung hidung Atlanta yang mancung "okay... Tapi bagaimana cara kita kabur dari kelas tanpa sepengetahuan guru kita?"

Atlanta melihat guru nya lalu mencari Ares "hey Ares!" Ares datang ke bangku Atlanta "aku dan Aura mau kabur, bisa bantu aku?"

Ares tersenyum jahil "serah kan pada ku." Ares pergi ke depan untuk mengalihkan perhatian guru nya "Pak, aku boleh minta saran gak? Jadi aku hamil in anak orang... Apa yang harus aku lakukan?"

Guru mereka menghelakan nafas dan melihat kearah nya. Atlanta dan Aura mulai mengendap-endap keluar di saat Ares mulai melakukan aksi nya "tergantung, apa orang tua anak itu mencintai mu?"

Atlanta (GirlxGirl)Where stories live. Discover now