BAB 12

3.6K 470 59
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Naruhina Alternate Universe
...

Sasuke menghampiri Naruto yang sedang bersandar di mobil. Mata onix-nya melihat luka tembak di bahu kanan Naruto.

“Lukamu sangat jelek.”

“Aku tidak memiliki bekas luka sebanyak dirimu.”

Sasuke tersenyum tipis. Mereka masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, Naruto mengeluarkan rokok dan mulai menghisapnya. Ketika dia membuang napas, wajah tampannya tertutupi asap putih. Naruto menutup matanya lelah. Dia membutuhkan nikotin untuk menenangkan pikirannya.

“Kau benar-benat gegabah.” Ucapan Sasuke membuat Naruto membuka mata safirnya.

“Rencana kita gagal total dan kau malah pergi dengan wanita itu.”lanjut Sasuke.

Sasuke sedikit terkejut saat mengetahui Hinata bersama Naruto. Dia mengenal Hinata. Mereka pernah bertemu beberapa kali saat dia berpacaran dengan Sakura. Mungkin Hinata tidak melihatnya tadi, karena jika dia memang melihatnya tentu saja akan terjadi pertikaian. Sasuke tahu seberapa erat hubungan Hinata dan Sakura.

“Ada hal yang tidak terduga."

Sasuke membuang napas lelah. Seharusnya malam ini mereka menangkap salah satu musuh Naruto. Semua sudah terencanakan dengan baik sejak berbulan-bulan yang lalu, namun pada akhirnya rencana itu tidak terlaksanakan karena tindakan Naruto yang tiba-tiba.

Naruto bahkan tidak muncul di tengah pesta membuat Kiba dan Sasuke menggigit jari mereka kesal. Banyak orang penting yang datang ke pesta ulang tahun perusahaan Nami, salah satunya adalah tetua keluarga Akasuna. Keluarga itu memiliki hubungan dengan sindikat Narkoba yang sedang mereka selidiki. Jika mereka bisa menangkap Akasuna keparat itu, mereka akan satu langkah lebih dekat dengan tujuan mereka selama ini.

Tanpa adanya Naruto di tengah-tengah pesta, pergerakan Sasuke jadi terbatas. Banyak anak buah Akasuna yang berjaga di sekitar hotel. Bukanlah hal yang bijak jika Sasuke langsung menyerang. Sesuai dengan rencana, Naruto akan membujuk tua bangka itu benegosiasi dan membawanya ke tempat yang sudah mereka sediakan. Tetapi apa daya, Naruto tidak muncul di pestanya.

“Setengah jam yang lalu tua bangka itu melarikan diri ke luar negeri. Kau kehilangan kesempatan emasmu.”ujar Sasuke. Dia menyalakan rokoknya.

Keduanya terhanyut dalam keheningan dengan asap putih yang menutupi wajah tampan mereka.

“Aku sudah memikirkan rencana lain untuk menangkap para anjing itu.”ucap Naruto membuat Sasuke menyatukan alisnya.

“Memang seharusnya begitu. Aku tidak ingin usaha kita selama ini sia-sia.”

Sasuke melirik Naruto yang sedang menatap lurus ke depan. Mereka berdua bertemu saat SMP. Pada saat itu, Sasuke baru saja kehilangan keluarganya karena kasus pembunuhan. Hanya Sasuke yang selamat dari pembunuhan membuat orang mengira bahwa dia lah dalang dari insiden itu, sehingga semua orang tidak ingin dekat dengannya. Mereka takut pada Sasuke.

Begitupun dengan Naruto. Naruto adalah lulusan sekolah khusus. Mereka tidak terima dengan kenyataan bahwa Naruto malah diterima di sekolah menengah biasa yang jelas-jelas tidak cocok untuk orang cacat mental sepertinya. Awalnya mereka menyambut baik Naruto, namun semuanya berubah karena sikat Naruto. Jika mereka mengusik Naruto sedikitpun, Naruto tidak segan-segan melukai mereka. Naruto bahkan pernah menggigit salah satu teman sekelasnya hingga berdarah.

Mereka menjadi dekat saat Sasuke tahu tujuan Naruto. Insiden yang menimpa keluarganya ada hubungannya dengan orang yang Naruto selidiki. Naruto berjanji membantu Sasuke untuk menangkap pembunuh keluarganya, tentu saja Sasuke juga harus membantu Naruto.

BLACK LOVEWhere stories live. Discover now