BAB 19

3K 472 102
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Naruhina Alternate Universe
...

Hinata mengernyikan keningnya ketika mendengar ucapan Ino, “Ino, kau tentu tahu ada hukum yang berlaku untuk pencemaran nama baik.”

Ino berdecak, “Hinata, apa yang aku katakan adalah benar adanya. Tuhan tahu siapa yang berhati kotor di antara kita. Jadi, meskipun kau curang kau tetap tidak bisa mengalahkanku!”

Hinata merasa lucu mendengar ucapan wanita di depannya, “Darimana datangnya kepercayaan dirimu sehingga kau bisa mengatakan kebohongan seperti itu dengan lancar? Ino, jelas-jelas kau tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

Semua yang dikatakan Ino hanyalah omong kosong belaka. Nyatanya, Hinata gagal mengikuti kompetisi BLUE karena Ino mencuri desainnya.

Ketika Hinata mengalami insiden yang membuatnya hampir terlambat mengirimkan desain, Ino memanfaatkan hal itu dan mengirimkan desain Hinata atas namanya. Tentu saja dalam kasus itu yang akan dilihat adalah kecepatan pengiriman data. Karena Ino lebih dulu mengirimkannya, maka Hinata yang dituduh menyalinnya.

Banyak orang yang mulai berdatangan mengelilingi mereka berdua. Bahkan ada beberapa yang melakukan siaran langsung dari ponselnya.

Hinata merasakan getaran di saku celananya. Sakura meneleponnya.

Tanpa mempedulikan Ino yang hendak berbicara lagi, Hinata membalikan badannya dan pergi dari sini. Tetapi, baru saja Hinata berbalik, kerah lehernya ditarik paksa oleh Ino.

“Kau pikir bisa pergi setelah menghinaku?!”teriak Ino. Hinata sedikit meringis saat kuku tajam Ino menggores leher putihnya.

Hari ini Hinata sengaja menggunakan baju dengan kerah panjang untuk menyembunyikan tanda merah samar. Ini sudah dua hari berlalu sejak kejadian, namun tandanya masih belum menghilang.

Mata Ino sangat tajam. Ketika dia membuka kerah Hinata, dia dapat melihat tanda merah di leher itu. Ino menyeringai.

“Oh? Lihatlah, siapa sebenarnya jalang di antara kita.”

Hinata sedikit tersentak ketika mendengar ucapan Ino. Dia tahu bahwa Ino sudah melihat tanda ciuman di lehernya.

Bajingan itu membawa masalah bagiku!’batin Hinata.

Ino kembali merasa bangga, “Sekarang apa pembelaanmu? Kau masih ingin mengelak? Tanda ini adalah bukti bahwa kau sering bermain-main dengan banyak pria!”

Hinata berusaha mempertahankan sikap tenangnya. Dia melepas tangan Ino dan membenarkan kerahnya.

“Darimana kau tahu bahwa aku memiliki banyak pria? Aku bukanlah dirimu yang tidak puas hanya dengan satu pria.”

Ino semakin marah melihat Hinata yang masih bisa tenang di situasi seperti ini, “Kau bahkan berani tidur dengan pria tua saat masih SMA! Dan sekarang pasti sudah lebih dari 100 pria yang kau tiduri!”

“Siapa bilang wanita itu telah menghabiskan waktu dengan banyak pria?”

Suara serak itu berhasil membuat semua orang melirik padanya. Bahkan suara jepretan ponsel mendadak hilang. Mereka tanpa sadar membukakan jalan untuk dilewati sosok tinggi yang menawan itu.

“Ya Tuhan! Apa aku salah lihat? Apakah dia Uzumaki Naruto?!”

Jantung Hinata bedetak lebih kencang saat pria itu perlahan menghampirinya. Sedangkan Ino, dia tidak tahu mengapa, namun tubuhnya merasa kedinginan.

Naruto berhenti di depan Hinata. Penampilan Naruto serapi biasanya. Dia memakai setelan gelap yang membuatnya terlihat mendominasi.

Mereka berdua saling menatap selama beberapa detik sampai Hinata memutuskan kontak di antara keduanya.

BLACK LOVEWhere stories live. Discover now