FourtyFive -What is this?-

3K 376 60
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx
—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

S e l a m a t M e n i k m a t i

Jennie beberapa kali terus menoleh ke arah jalanan. Melihat jalan-jalan yang telah mereka lalui.
"Mau kemana?"Tanya Jennie ntah sudah berapa kali, namun Kai tidak pernah menjawab.

"Ikut saja"Jawab Kai dengan singkat. Seperti itulah jawabannya sejak Jennie menanyakan kemana perginya mereka.

"Kau tidak berniat menculikku kan?"Tanya Jennie lagi melirik Kai.

Kai menggeleng dengan cepat.
"Tidak berniat sama sekali"

Mansion yang tidak kalah mewah dengan mansion milik Kai kini menjadi pemandangan di bola mata Jennie. Jennie pernah kesini. Ia memang pernah mengunjungi rumah Omma Kai.

"Jjangkaman"Kata Jennie sebelum Kai mematikan mesin mobilnya yang sudah terparkir rapih di halaman.

"Wae?"Tanya Kai melirik Jennie.

"Kita akan bertemu Ommamu?"Tanya Jennie. Pertanyaan yang tidak masuk akal, sudah jelas bukan jawabannya?!

Kai mengangguk.
"Omma ingin bertemu denganmu katanya"Jawab Kai dengan santai.

"Mengapa tidak mengatakan dari tadi!"Omel Jennie kesal. Jika pria itu mengatakannya sejak tadi Jennie bisa saja sedikit mempersiapkan diri.

Kai mengerutkan keningnya.
"Wae?"

"Aku harus memakai baju yang rapih dan setidaknya membawakan bingkisan kecil untuk Ommamu"Jelas Jennie dengan nada kesal, wajahnya pun mencetak wajah kesal.

Kai terkekeh.
"Bajumu rapih, dan untuk bingkisan kecil kau tidak perlu memikirkan itu. Omma juga tidak menginginkan itu"

Jamuan pelayan yang banyak sudah menjadi ciri khas utama keluarga Kai, dan Jennie tidak lagi terkejut mengenai hal itu.

"Akhirnya kau datang juga"Sambut Omma Kai memeluk putranya itu, lalu tidak lupa untuk memeluk Jennie.

"Jennie kau semakin cantik"Kata Omma Kai melihat Jennie dengan semangat.

Jennie hanya terkekeh pelan. Saat dipuji ia tentu saja tidak tahu harus merespon apa.

"Berhenti memasang wajah tegangmu, Omma tidak akan memakan siapapun"Sahut Kai lagi.

"Ini salahmu kenapa tidak bilang dari awal"Balas Jennie. Ia memang sudah pernah bertemu dengan Omma Kai namun itu sudah cukup lama, jadi hal yang wajar bukan jika ia tegang.

"Biar kejutan"Jawab Kai diselingi kekehannya. Oh god, ini sama sekali tidak lucu.

"Jennie kau bisa berkeliling dulu, pelayan Omma sedang memasak untuk jamuan makan malam"Kata Omma Kai.

Jenniepun hanya mengangguk dengan senyuman yang tidak pernah luntur.

"Aigoo, anak ingin sangat menggemaskan. Mengapa besarnya ia harus semenyebalkan ini"Sahut Jennie saat melihat foto kecil Kai yang terpajang rapih dalam sebuah bingkai.

Kai melototkan matanya saat Jennie dengan polosnya mengatakan hal itu. Jennie hanya terkekeh.

"Jadi kapan kalian akan menikah?"Tanya Omma Kai telah duduk di sofa ruang tengah yang langsung saja mengalihkan perhatian Kai dan Jennie.

Mendengar itu tentu saja membuat Jennie terkejut dan melototkan matanya. Apa wanita itu baru saja mengatakan menikah?! Berbeda dengan Kai yang tetap santai seolah ia tidak mendengar apa-apa.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang