CHAPTER 33

7.1K 327 30
                                    

" Rey .... " panggil nindya yang masih terisak ..

" Ya Nin " reyhan mendekati nindya lalu memeluknya " sudah ya nangisnya "

Nindya mengeratkan pelukannya pada reyhan .

" aku kok semenyedihkan ini ya rey , elang tega. Demi perempuan itu ampe marahin aku "

" ssst .. kita juga salah nin, terlalu memaksakan elang .. bukannya aku belain aluna, tapi aku tau dia, belom lama memang, tp dalam waktu yang singkat juga sudah bisa menilai kalau dia itu selain cantik dia juga perempuan baik-baik , wajar elang cinta banget sama aluna" entah mengapa saat mengatakan itu reyhan merasakan rasa yang tidak enak di dadanya .

" Aku gak akan punya kesempatan ya rey? Perempuan itu gak akan pernah mau ninggalin elang ya rey ?"

Reyhan meregangkan pelukannya, menatap nindya ..

" Nin, bukan aluna yang gak mau ninggalin elang, tapi aku yakin elang yang gak mau ditinggal aluna, baru kali ini aku lihat elang kayak begini "

Nindya menatap reyhan nyalang " kamu belain juga dia, kamu udah gak sayang aku rey ? "

" sayang kok nin, tapi aku berpikir untuk gak ganggu elang lagi kasian bentar lagi udah mau nikah, elang juga berhak bahagia " reyhan sudah mulai lelah menghadapi sifat nindya yang ternyata sangat berubah

" jangan - jangan kamu bilang ama elang kalo diantara kita pernah terjadi sesuatu ? Kamu bilang juga kan rey ama elang kalo aku pernah hamil anak kamu? " ucap nindya menatap reyhan dengan suara bergetar.

Reyhan mengelus rambut panjang nindya penuh sayang " aku gak pernah bilang nin, demi tuhan gak ada yang tau ".

Ya tidak ada yang tau memang, kalau dulu reyhan dan nindya pernah melakukan kesalahan di masa muda nya, sampai nindya harus pindah ke singapore untuk tinggal disana karena kehamilannya. Tapi saat melahirkan , saat itu kehamilannya belum cukup bulan, bayinya terlahir premature dan memiliki kelainan jantung, masalah itu dan obsesinya pada elang membuat dia depresi berat.

" rey, kalo gak sama elang aku ama siapa? Selama ini aku cuma berharap ama dia, kamu juga sekarang sudah gak cinta ama aku ,kamu juga tega rey " nindya terisak kembali, dia merasa tak dicintai oleh siapapun.

Reyhhan mengecup kening nindya lama " ada aku .. jangan nangis lagi ..maafin aku, aku akan mencoba mencintai kamu kayak dulu lagi , mau kan coba dari nol sama aku ?" Ucap reyhan sambil memeluk nindya.

Nindya hanya terdiam, mendengar apa yang reyhan katakan, nindya merasa bersalah pada pria ini karena selama ini reyhan hanya sebagai pelampiasan nindya yang terobsesi oleh elang, dan reyhan pun akan melakukan apa agar nidnya merasa senang. Cinta memang buta

"Nin , berhenti ya .. kamu harus mulai lupain elang, itu bukan cinta nin, itu obsesi .. janji aku bantu , besok aku antar, kita ke psikiater lagi, obat anti depresan kamu sudah mau habis kan?"

Nindya hanya mengangguk .
" maafin aku rey .. makasih " ucap nindya dengan suara lirih.

" aku selalu maafin kamu" reyhan pun terdiam sambil memeluk nindya, niat untuk berpaling dari zona nindya sepertinya harus gagal karena dia merasa tidak tega membiarkan nindya terpuruk sendiri, walau harus mengorbankan perasaanya sendiri.

Mereka pun berpelukan dalam diam dengan pemikiran mereka masing-masing sampai ada suster dan dokter yang mengetuk lalu masuk ke ruangan nindya untuk memastikan keadaan nindya sebelum pulang.

********************

Elang berjalan menuju ruangannya di departemen bedah, sesekali meringis merasakan ujung bibirnya yang terluka, beberapa mata melihat kearahnya dengan tatapan penasaran.

HEART RATE ( COMPLETE ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora