CHAPTER 44

8.4K 351 13
                                    

Dua tahun kemudian.

Aluna telah menyelesaikan pendidikan spesialisnya.
Kini dia berkerja di RS GH sebagai dokter kulit yang memiliki banyak pasien , tadinya dia akan bekerja juga di RS harapan , Rumah sakit milik ayahnya. Namun elang protes tak mengijinkannya, aluna tidak boleh terlalu sibuk diluar rumah kasihan rengga takut tidak terperhatikan perkembangannya.

Tahun ini elang mendapatkan kesempatan melanjutkan sekolah untuk mendapatkan gelar PDA nya di inggris, ia harus tinggal disana minimal selama 3 tahun. Elangpun berencana untuk memboyong istri dan anaknya agar ikut bersamanya.

Elang baru saja keluar dari kamar, rambutnya masih setengah basah, menandakan bahwa elang baru selesai mandi. Elang mencium pipi istrinya lalu duduk di sofa ruang keluarganya.

" sayang kamu ikhlas kan untuk ikut aku kesana?" Tanya elang pada istrinya yang sedang bermain dengan putra semata wayangnya.

Aluna menatap suaminya dengan senyuman di wajahnya.

" mau gimana lagi A, kita ga punyaaa pilihan lain lagi, kita juga ga mau jauh-jauh dari papa ya nak".

Ucap aluna sambil memciumi pipi rengga yang menggemaskan, sedangkan rengga hanya manggut-manggut seolah-olah mengerti dengan ucapan aluna.

Elangpun menghampiri dua orang yang sangat ia sayangi, lalu bergabung ikut bermain bersama putranya .

" Pap, nyaik kuta " .

Ucap rengga sambil berjalan ke arah elang dengan biskuit yang memenuhi mulutnya .

Elangpun mau tak mau menuruti keinginan anaknya . Aluna yang melihatnya pun hanya bisa tertawa melihat elang dan rengga yang menampilkan tawa bahagia mereka.

Sesibuk-sibuknya aluna dan elang, dalam sehari mereka mempunyai aturan untuk memiliki quality time dengan putranya.

**********

Hari ini memang hari minggu ,aku tak ada jadwal praktek, aku libur tapi aku membawa rengga ke RS untuk menjemput elang yang tadi pagi mendapatkan panggilan operasi.

Kami berjalan disepanjang lorong RS menuju cafetaria. Setelah sampai di cafetaria ada beberapa orang yang ku kenal sedang makan siang.

" uncle " .

Panggil rengga pada kak darren yang sedang mengobrol dengan rekannya.

Kak darren yang menyadari kehadiran rengga melebarkan tangamya menyambut rengga ke dalam pelukannya.

" hai boy , glad to see you in here" . Ucap kak darren pada rengga.

Rengga tampak menatap kak darren lalu menciumi pipi darren dengan menggemaskan.

" mee too uncle ayen " .

Darren pun balik menciumi pipi rengga gemas.

" what are you doing in here uncle ". Tanya rengga pada kak darren.

" i have my lunch ini here nak, nah rengga what are you doing in here too?". Tanya kak darren pada rengga.

" I have an appointment with Papa in  here ". Jawabnya sambil mengalungkan tangannya di leher kak darren.

Kak daren tersenyum lalu menggendong rengga, dengan tawa orang-orang yang sedang duduk satu meja dengan kak darren.

" ini sih copy paste dr. Elang banget ya" .

Ucap dokter lira yang tampak gemas memegang pipi rengga yang memerah karena gerah.

" aunty stop dont touch me " . Ucapnya lagi, dengan suara imutnya.

HEART RATE ( COMPLETE ) Where stories live. Discover now