Part 24

1.7K 76 14
                                    

Budayakan vote sebelum maupun sesudah baca💙

Mata indahmu itu memancarkan sebuah ketulusan yang mampu meluluhkan hatiku yang keras seperti batu

-Rivano Alexander Daerus-

Setelah memutuskan sambungannya dengan rivan awal lantas melacak nomer telepone milik rivan namun awal kalah cepat dengan rivan sehingga awal gagal melacak keberadaan istri dan anaknya ia khawatir rivan melakukan sesuatu pada keduanya awalpun teringat pelacak pada Hp khofijah yang ia sengaja pasangkan tanpa pengetahuan khofi tak lama alat pelacak itu menunjukkan lokasi dimana khofijah dan Al disekap, lokasi itu jauh sekali dari rumah penduduk , awal juga melaporkan penculikan ini pada polisi tak lupa ia juga mengabarkan raihan perihal penculikkan adiknya itu
Setelah selesai semuanya ia pamit pada raihan bersama polisi dan anak buahnya untuk segera ke lokasi penyekapan khofijah dan Al sebelum itu ia sudah merencanakan sesuatu untuk mengepung rivan beserta anak buahnya

Berbeda ditempat lain rivan tengah mempersiapkan alat untuk membunuh istri musuhnya ini kemudian ia pun meminta pada anak buahnya agar terjaga bila sesuatu terjadi

Kalian berpencar satu untuk menjaga didalam satu lagi untuk mengawasi diluar aku yakin musuhku itu cerdik maka dari itu tetap berjaga Cepat lakukan!

Ucap rivan seraya membentak anak buahnya

Niko kamu ikut denganku kita tidak punya banyak waktu kita lakukan sekarang

Ucap rivan pada niko tangan kanan kepercayaannya agar bersiap-siap kemudian merekapun beriringan menuju ruang penyekapan khofijah

Cepat kamu angkat wajah menyedihkan ini untuk yang terakhir kalinya

Ucap rivan yang tengah bersiap mengangkat cerulit miliknya ke arah khofi dan menyuruh pada niko agar mengangkat wajah khofi yang sudah tidak berbentuk banyak darah dimana-mana lebam bahkan sayatan dipipinya, setelah wajah khofi diangkat oleh niko
Akhirnya rivanpun hanya dapat melihat mata teduh khofi karena wajah yang tidak memungkinkan,
khofijah yang sudah lemaspun akhirnya pasrah ketika yang bukan mahram menyentuhnya

Tolong lepaskan aku , aku mohon kalau kamu menginginkan aku silahkan tapi aku mohon lepaskan anakku lihatlah bayi ini sangat manis bukan dia tidak tahu apa-apa begitupun denganku aku mohon lepaskan dia dan antarkan dia ke rumahku, aku tidak tahu siapa kamu dan apa maksud tujuan kamu menculikku serta anakku , tapi satu hal yang aku tahu kamu adalah orang baik tetapi keadaanlah yang memaksamu menjadi penjahat itu semua terlihat dari matamu

Ucap khofi pelan dengan menatap teduh manik mata milik rivan mungkin dengan ia mengatakan itu rivan akan luluh

Deg

Ada apa dengan mata itu kenapa setelah menatapnya aku merasa tidak tega membunuhnya apalagi dengan bayi itu kenapa ini apa yang terjadi denganku, teriak batin rivan

Bos kenapa berhenti cepat lakukan sebelum suaminya datang menyergap kita

Ucap niko sedikit kesal dengan bosnya menunda hal yang selama ini mereka rencanakan

Tidak niko saya tidak akan membunuhnya

Ucap rivan yang tengah menatap khofi dengan pandang kosong

Jodoh Dari Orangtuaku(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang