Chapter 52 - Memperjuangkan

1.5K 256 294
                                    

"Memperjuangkan seseorang yang tidak ingin diperjuangkan adalah kemustahilan."

*****

"Kalau lu mau buat Juju nggak menderita dan ngehapus image jelek dia di depan orang-orang, lu harus ikhlas ngelepasin Astro buat Juju."

Salma terdiam, sementara Kiki tersenyum manis dan lebar menatap Salma yang tiba-tiba terpaku diam.

"Ta.. tapi.."

"Itu cara satu-satunya kalau mau buat image Juju naik lagi, Meh," Kiki berujar meyakinkan.

Kening Salma mengkerut mencoba berpikir keras, "emang nggak ada cara lagi selain itu?"

"Nggak ada! Cuma itu! Kecuali.. lu mau buat karir Juju hancur gara-gara rumor cewek secantik dia nggak bisa dapetin Astro. Tapi masa iya lu mau buat Juju jatoh cuma karena Astro?" Kiki menaikkan alis merasa ucapannya tidak benar.

Salma mendesah berat, ia sangat bimbang, di satu sisi ia ingin sekali membantu Juju untuk bisa menaiki kepopulerannya lagi, tapi di sisi lain ia sangat tidak ingin melepaskan Astro. Astro sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupannya, Salma tidak rela melepaskan Astro, apalagi untuk Juju, sahabatnya sendiri.

Melihat Salma gelisah untuk memilih, wajah Juju berubah sendu, "Meh, gue nggak tahu lagi kalau instagram gue sampe ke report cuma karena lu nggak mau ngelepasin Astro."

Mata Salma berkilat sedih mendengar ucapan Juju, "tapi Astro.. gue nggak bisa lepasin dia," lirih Salma pedih.

Kiki memutar bola mata malas, "sekarang gini aja deh, lu harus pilih satu, Astro yang hubungannya nggak jelas sama lu, atau pilih kita, sahabat yang jelas-jelas selalu ada buat lu?"

Kepala Salma tertunduk, tidak mampu membalas tatapan Kiki, "di setiap gue butuh, Astro juga selalu ada kok."

"Ck! Lu tuh ya kalo dibilangin! Ngeyel terus!" Kiki mulai sewot merasa jawaban Salma tidak sesuai ekspektasi, sementara Juju bersiap siaga untuk menahan emosi sahabatnya tersebut.

"Udah, Ki! Jangan marah-marah! Kalau lu marah kayak gini, kesannya malah lu yang salah," kata Juju mendelik ke arah Salma.

Dilihat begitu oleh Juju, refleks Salma membulatkan mata mengetahui arti dari tatapan Juju itu, "jadi sekarang.. lu bilang gue yang salah, Ju!?"

Juju terdiam sejenak lalu menghembuskan napas, "emang sebenarnya semua kesalahan ada di lu, Meh, coba aja lu bisa relain Astro buat gue, kita nggak bakal kayak gini!"

"Ju.. lu sekarang beneran nyalahin gue?" Salma tidak habis pikir akan perkataan Juju, kalau Kiki yang berkata seperti itu, Salma bisa maklum, tapi kalau Juju sudah menyalahkannya begini, entahlah, ia akan bergantung pada siapa lagi.

Kepala Juju mengangguk yakin, "ya! Gue nyalahin lu! Lu tahu kan dulu, gue pernah suka sama cowok dan move on nya butuh proses panjang? Dan sekarang gue sukses move on berkat siapa? Berkat Astro! Harusnya lu ngerti, Meh, kalau cuma Astro laki-laki yang gue harepin selama ini."

Napas Salma tertahan mendengar ucapan menyakitkan dari Juju, deru jantung di dalam tubuh Salma pun ikut bergetar merasakan bagaimana kemarahan Juju, "Ju, disamping gue ngertiin lu, lu juga harus bisa ngertiin gue. Dulu, gue cuma bisa ngehalu, idam-idamin pangeran tampan, berimajinasi tentang jodoh gue nanti. Tapi, setelah gue kenal Astro dan deket sama dia, impian gue terwujud, Ju, gue bisa punya cowok yang bisa ngertiin gue, bisa jagain gue, bisa ada di samping gue. Lu juga mau gue ketemu cowok kayak gitu kan? Harusnya sekarang lu ikut seneng, bukan malah ngerebut kayak gini."

Juju mengambil oksigen rakus di sekitar rumah Salma, merasa sangat panas setelah Salma mengucapkan hal itu, "lu pernah denger kata pepatah? Semua adil dalam cinta dan perang."

AstronomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang