Awal

15.2K 699 43
                                    

Ahmad Nazril Syarifudin

Pagi ini setelah menyelesaikan rutinitas ngaji pagi ku dengan Abi, gue bergegas menyiapkan segala keperluanku. Saat ini bisa dibilang saat-saat terberatku karena sedang menjalani koas, dan untung saja rumah sakit tempatku koas masih di kota Semarang jadi gue tidak perlu cari tempat tinggal.

Baju ganti, jas, sepatu, buku catatan sudah siap semua. Apalagi yang belum? Oh iya, uang saku. Haha sebenarnya malu pada Abi, tapi ya gimana saat ini gue belum punya penghasilan, tapi tenang semua gue ingat dan pasti akan gue ganti uang Abi setelah nanti gue bisa sukses seperti Abang garing panutanku, kalau kata Mbak Cut Abang Burung Hantu. 

Oh iya ngomong-ngomong tentang Abang, gue memang menjadikan dia panutan dalam pendidikan dan usahanya. Ya biarpun agak aneh tapi dia tetap yang terbaik di mataku sebagai motivasi, tapi diem saja ya jangan sampaikan padanya bisa tambah sombong nanti.

Setelah meyakinkan diri sendiri, akhirnya 4 tahun yang lalu gue memutuskan untuk masuk ke kedokteran dan alhamdulillah gue sudah lulus sarjana kedokteran dan sekarang tinggal menuntaskan tahap selanjutnya agar gue bisa menjadi dokter. Bukan semata-mata karena Abang juga sih gue masuk kedokteran tapi biar keren aja dan mudah dapet jodohnya, hehe bercanda.

Aku memang lebih tertarik masuk kedokteran sejak awal dan Alhamdulillah Umi sama Abi mendukung. Soalnya gimana ya, dimataku dokter adalah salah satu profesi yang mulia, seperti hadist nabi  "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain", dan tujuanku semoga ilmu yang aku dapat bisa bermanfaat khususnya untuk yang sangat membutuhkan. Ceile, gue nih yang ngomong??

Sekarang waktunya gue berjuang mencari jodoh..alah kenapa jadi jodoh lagi sih? Ini semua gara-gara saudara-saudaraku yang terus saja membahas jodoh. Maksudku sekarang waktunya gue berjuang menjadi dokter. Nah seperti itu maksudnya, ya walaupun sekalian bisa cari jodoh di rumah sakit juga sih, siapa tau ada bidan atau perawat atau malah rekan sejawat sesama dokter yang mau sama calon dokter sekaligus calon imam yang baik kaya gue, Jangan protes!!

Muhammad Arkan Putra Mubarak

Diumurku yang ke 26 ini alhamdulillah aku sudah mempunyai pekerjaan yang cukup untuk menafkahi anak istri. Huuhhh, paling berat kalau suruh bahas tentang jodoh.. nyeseknya tuh di hati!

Ayah sudah menyerahkan kantornya padaku, beliau memilih dirumah bermesraan dengan Bunda dan tentu saja itu semakin membuatku ambyar saat melihat mereka , semakin tua semakin menjadi pokoknya. 

Selain bekerja di kantor, keseharianku juga aku habiskan untuk ikut membantu mengajar di madrasah yang Ayah dirikan dan itu semua membuatku harus banyak bersyukur karena aku bisa memanfaatkan ilmu yang aku miliki ya walaupun tidak seberapa ini.

Kembali lagi tentang jodoh, tarik nafas dulu!! 

Aku sebenarnya sudah menyimpan satu wanita di hatiku dan itu sudah lama sejak dia masih kecil. Aku bersabar menunggunya hingga dewasa dan siap menikah, sambil juga terus memperbaiki diriku karena katanya jodoh itu cerminan kita, namun ada ganjalan besar dalam hatiku.
Yang pertama aku belum akan menikah sebelum kembaranku yang manja itu menikah. Aku harus memastikan dia bahagia dan mendapat seseorang yang tepat, yang akan menggantikan semua tugas Ayah padanya. 

Dan yang kedua...emmm ya pokoknya ada sesuatulah. Nanti suatu saat aku ceritain, tapi bantu doa ya semoga dia tidak keduluan dilamar lelaki lain. Setiap harinya dalam doaku aku selalu menyelipkan doa untuknya.

' Ya Allah jika dia jodohku maka jagalah hatinya sampai aku datang di saat yang tepat tapi jika dia bukan jodohku maka jodohkanlah..'

Bantu Amiin gengs!!!

Fabi Arkanaya Putri Mubarak

Menikah...

Satu kata yang paling membuatku pusing.. Aku tahu nasib orang emang gak semuanya sama tapi kalau ngelihat temen-temen seumuranku kok sepertinya nasibnya mulus banget. Ketemu cowok, kenalan , taaruf langsung deh menuju halal. Semua rata-rata seperti itu perjalanan cinta temen segengku, nah dari semua anggota gengku yang terdiri dari 4 orang, yang 3 sudah berstatus istri. 

Sepertinya cuma aku yang punya perjalanan cinta berkelok-kelok seperti jalan kelok sembilan di Sumatra, iya..bikin pusing dan mabok. Bagaimana tidak, kalau siklus cintaku gini ya.. Kenalan dengan pria-prajurit 1-prajurit 2-ratu dan terakhir baru ke raja Kafa.

Dan seringnya baru sampai prajurit 1 aka kembaran nyebelin semuanya sudah gugur ,ngeselin kan? Pernah nih lulus prajurit 1 lalu ke prajurit 2 sebut saja namanya Alfamart- eh gugur lagi katanya dari suaranya saja sudah tidak menjajikan. Dasar Abang aneh, masa iya dari suara bisa dinilai janjinya, kadang aku masih penasaran kenapa Teteh Syifa mau sama Abangku yang aneh itu.

Kalau ceritanya begini ya sama aja mending Ayah yang jodohin aku, Ayah membebaskan anak-anaknya memilih calonnya sendiri tapi tentu saja harus dengan persetujuan Ayah tapi gimana mau sampai Ayah kalau sampai dua laki-laki nyebelin itu aja udah gagal.

Yang terakhir 4 tahun lalu, waktu itu aku dikenalin sama Hasna temenku di Semarang, dia punya temen yang suka ngisi ceramah-ceramah di TV terus kan aku janjian ketemuan sama Hasna dan temennya di depan rumah sakit karena kebetulan aku mau jenguk Teteh yang baru ngelahirin anak keduanya.

Eh taunya gagal gak jadi ketemuan, terus pas aku telepon Hasna dia bilang kalau tadi ada yang nemuin mereka sebelumku. Orang itu bilang kalau dia calon suamiku yang di pilihkan Ayahku. Dan setelah aku tanya ciri-cirinya, Fix itu saudara kembarku yang jeleknya gak ada tandingannya.

Detik itu juga, aku pasrah jadi perawaan tua ya bodo amat, aku menyibukkan diri mengurus kerjaanku dan membantu Bunda mengajar ngaji, nanti kalau Allah sudah waktunya nemuin aku dengan jodohku pasti datang dengan sendirinya. Tapi untuk urusan kembaranku itu aku belum pasrah, tunggu saja pembalasanku di waktu yg tepat, qu jamin akan lebih memalukan...

4. FilantropisWhere stories live. Discover now