Chapter 03

527 68 3
                                    

Esok paginya Velyn bangun lebih awal, karena ia tidur awal juga. Ditambah ia terbangun oleh keributan dirumah itu. Dengan setengah kesadaran ia menuju kearah kamar mandi dan membersihkan diri.

Tak sampai 10 menit ia keluar dan berganti pakaian simpel. Ia menuju keluar kamar dan kearah keributan.

"Hiro! Kembalikan roti cokelat ku!"

"Buat saja lagi muehehehe!"

"Bagi kak bagi Yuki juga!"

"Yuki sealan!"

"Jaga omonganmu, Davie."

"Dia mengambil roti cokelat milikku tahu! Kau tak tahu betapa sakit hatiku kehilangan roti cokelat itu!"

"Berisik."

"KAU JUGA CLARYBEL?! TIDAK ADA YANG MENGERTI DIRIKU!"

"Tenanglah dulu, Davie."

"Bagaimana aku bisa tenang Arion! Roti cokelat ku.... Huhuhu."

"Nyam nyam nyam, enak huehehehe."

"GYAAAA SAYANGKU DIMAKAN ORANG LAIN!"

Pletak!

"Sudah ku hilang berisik. Kalian berisik dari tadi apa tak bisa diam? Mau ku plester mulut kalian satu-satu?"

...

"Maaf, Nona Clarybel..."

Velyn terdiam mematung, berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"Roti cokelat...?" gumamnya.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan menghiraukan mereka. Dan pada saat ia  melewati mereka, ia menjadi perhatian. Punggung nya bahkan terasa panas.

"Kamu... Siapa?" tanya gadis berambut pirang, Yuki.

"A-ah halo...?" ujar Velyn memutuskan untuk membalikkan badan.

"WOAH VELYN KAPAN KAU PULANG?!" seru Davie.

"Eh... Ibu... Belum memberitahu?" ujar Velyn sambil tersenyum canggung.

...

"KEAJAIBAN APAKAH INI?!" seru Davie.

Cekrek

"Momen langka harus diabadikan." ujar Hiro sambil mengambil foto Velyn.

Velyn yang mengalami itu terdiam membeku, akhir-akhir ini ia menjadi semakin lola(loading lambat).

"Kau Velyn kan?" tanya Arion.

"I-iya, aku Velyn. K-kenapa ya?" tanya Velyn.

"Kau... Bisa senyum juga. Cocok." ujar Arion.

Velyn yang mendengarnya hanya bisa bertanya-tanya dan kebingungan.

'Semua orang kan bisa tersenyum...' batinnya.

"Hoahhhmm ada apa ini ramai-ramai pagi buta begini?" ujar Leint yang nampaknya baru bangun tidur. Lihatlah rambutnya yang berantakan itu.

"A-ayah..."

"WEH SEJAK KAPAN VELYN MANGGIL OM 'AYAH'?!" seru Davie.

"H-hah?" untuk kesekian kalinya Velyn kebingungan.

"Biasanya juga manggil pakai nama..." ujar Clarybel keheranan.

"I-itu kan tidak sopan!" ujar Velyn kewalahan.

"Ah... Kalian belum tahu ya?" ujar Leint yang nampaknya sudah paham akan situasi saat itu.

"Tahu apa? Tahu isi? Goreng? Rebus?" ujar Yuki senang, tahu adalah makanan kesukaannya.

"B-bukan makanan..."

A few minutes later...

"HUWAAAAA VELYN MELUPAKAN KITA SEMUAAAA HUWEEEEE!" Yuki kini menangis tersedu-sedu di pelukan Hiro.

"Ras cahaya sialan." ujar Clarybel geram sampai membengkokkan sendok yang ia pegang.

"Hajar, gaskan." timpal Arion geram.

Velyn dan Leint kini meneteskan keringat dingin melihat mereka yang diluar kendali, Leint pun segera berlari membangunkan para orang tua. Velyn yang masih berada disana hanya terdiam kebingungan.

Tak lama kemudian, Leint datang membawa pawang- orang tua mereka. Dan setelah beberapa menit, akhirnya mereka bisa tenang juga.

"Ras cahaya sialan, seenaknya saja mengotak-atik ingatan orang." ujar Davie kesal.

Velyn yang memang dari tadi lapar hanya mendengarkan mereka sambil melahap roti cokelat yang ia buat.

"Velyn, kau benar-benar tak mengingat kami?" tanya Hiro.

"Nggak." ujar Velyn seadanya dengan roti cokelat yang terus ia lahap.

"Kau benar-benar tak mengingat kami?" tany Hiro lagi.

"Hm."

"Tak sama sekali?"

"Aku mau makan." ujar Velyn geram.

Hiro menggidikkan bahunya, "Kau masih sama seperti dulu ya." ujarnya.

"Iyain."

"Tuh kan sama, kejam."

"Huh... Jadi? Perang 2 bulan lagi kan? Kami sebenarnya siap jika mau perang sekarang juga." ujar Arion.

"Hmm, boleh juga. Mau kita majukan perangnya?" usul Teryna.

"Aku belum latihan." ujar Velyn.

"Oh iya, dia hilang ingatan ya..." lirih Arion.

"Yasudah, jika Velyn sudah siap nanti kita langsung perang aja. GASKAAAAN!" seru Leint.

"MANTAP OM!" seru Yuki, Arion dan Davie.

"Roti cokelatnya habis..." lirih Velyn.

•To Be Continued•

Magic World : The Dark Devil [COMPLETED]Where stories live. Discover now