46

844 29 0
                                    

Pagi hari

nayya masih terlelap dalam tidur, namun tiba-tiba tidurnya terganggu karena mendengar seorang muntah. Ia pun dengan replek bangun.

Menatap sakit, disebelahnya tak ada putra.

"huek huek" Ucp putra dari dalam kamar mandi.

nayya segera lari kekamar mandi, dilihatnya sekarang ada putra yang lemas.

"raja!"

"kamu kenapa??" nayya memedang bahu putra khawatir? tentu.

"a-aku nggak apa-apa nay, mungkin cuma masuk angin huekk" Setelah putra menuntaskan omongannya ia kembali muntah namun sama sekali tak ada apa-apa yang di muntahinta.

Apa putra keracunan gara-gara makanan ia malam tdi?

"kamu mah ishh" Nayya mengelus lembut belakang punggung putra.

"ada yang sakit ja? kamu rasain sekarang apa?"

Dengan bibir yang pucat putra menoleh.
"nggak ada yang sakit, Pokonya kaya ada yang mau keluar tapi pas di muntahin nggak ada apapun" Jawabnya lemas.

"sama kaya tetangga aku, Tapi .... Dia hamil"

Dahi putra bergelombang lalu ia menggeleng. Hamil? rasanya mustahil kalau putra sedang hamil, ia kan cowok!

"masa aku hamil? yang bener aja kamu?"

putra beranjak dari kamar mandi menuju kasur, ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Diikuti oleh nayya yang setia berada di belakangnya.

Nayya sedikit terkekeh, bener juga apa yang dikatakan putra. "iya juga ya hehehe"

nayya duduk tepat disamping putra tidur.

"aku tidur ya, siapa tau nanti pas udah bangun sakitnya ilang"

Nayya menggangguk. "iya tidur ya" Putra menutup matanya dan nayya membantu mengelus-elus rambut dan pipi putra akan cepat tertidur.

°°°

Mata putra terbuka lebar, tiba-tiba ia ingin bakso. Entah apa yang sedang ia fikirkan. Ia menatap nayya yang masih ada disampingnya yang tertidur pulas, mau membangunkan tapi ragu.

"ah gue kan mau bakso, bangunin aja lah" Putra menggoyangkan tubuh nayya, membuat tidur nayya terusik.

"Nggh apa sih?" tanya nayya, matanya masih tertutup rapat.

"sayang, mau bakso, ayo kita beli" Ucpan putra membuat nayya terbangun, ia menatap putra sembari menaikan satu alisnya.

"Kok Tiba-tiba mau bakso?" tanya nayya bingung.

putra berdecak. "nggak tau, mau aja"

nayya menghela nafas pasrah. "yudah iya, ayo"

"kamu udah sehatkan?" tanya nayya memastikan.

Putra menggangguk cepat.

"yudah dimana belinya?"

"Deket rumah Rafi ada" Ujr putra

Nayya menggangguk. "yudah ayo"

Ceritanya hari udah jam empat sore ya.

"kamu mau?" senyum putra tak berpudar saat mereka sudah sampai ke penjual bakso.

nayya menggelang. "nggak, kamu aja"

cewe kampungWhere stories live. Discover now