1.9 PUNCAK

5.6K 240 3
                                    


Puncak

Di weekend kali ini, Azka mengajak Azahra untuk berlibur sejenak ke Puncak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di weekend kali ini, Azka mengajak Azahra untuk berlibur sejenak ke Puncak. Meski tidak terlalu jauh, tapi Puncak adalah salah satu tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai wadah berlibur. Selain jaraknya yang dekat dari kota Jakarta, suasananya yang asri serta udara yang sejuk juga menjadi salah satu alasan bagi Azka. Liburan singkat kali ini Azka gagas bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk kekasihnya, Azahra.

Ah justru, Azahra adalah alasan utama dari terlaksananya liburan singkat ini. Kenapa? Karna wanita itu tampak sedikit murung setelah mereka sama – sama melepas keberangkatan Rey di Bandara dua hari yang lalu. Yah, Meski Azahra tidak menunjukkan kemuramannya secara gamblang di hadapan Azka, namun Azka yang cukup peka ini langsung menyadari bahwa ada sekian persen semangat yang hilang dari dalam diri Azahra setelah hari itu.

Maka dari itu, untuk menghibur kemuraman Azahra, Azka berinisiatif untuk mengajak wanita itu berlibur sejenak ke tempat sejuk semacam Puncak, Bogor. Selain mengistirahatkan tubuh dari lelahnya bekerja, ia dan Azahra juga bisa merelaksasi pikiran mereka masing – masing.

Dan kini, mereka berdua sudah sampai di wilayah Puncak. Hanya butuh beberapa menit lagi untuk keduanya bisa sampai di Vila pribadi milik Azka.

"Mas, ini kamu beneran gak apa – apa kita liburan gini?" tanya Azahra. Ini sudah yang kedua kalinya Azahra mempertanyakan hal yang sama.

"Gak apa – apa sayang, emang kenapa sih? Kamu gak mau ya kita liburan di sini? Atau kamu mau kita balik aja?" Azka kembali bertanya.

"Enggak Mas, bukan gitu. Aku cuma kepikiran sama kerjaan aja. Soalnya kan, jadwal mu itu padat banget bulan ini. Dan kamu yakin kita punya cukup waktu luang buat liburan gini?" Azahra terlihat sedikit ragu.

Ia bukan tidak mau berlibur bersama Azka, justu sebaliknya. Azahra mau, sangat – sangat mau malah. Hanya saja, Azahra adalah orang yang menyusun jadwal kerja Azka, jadi ia paham betul dengan kesibukan yang siap mendera tubuh Azka di bulan ini. Ia takut jika liburan mereka ini akan menganggu fokus Azka.

"Aku yakin, sayang. Kamu jangan khawatir, liburan kita ini gak akan ngeganggu apapun, jadi kamu tenang aja. Nikmatin liburannya, dan jangan pikirin hal lain." Azka melihat Azahra dengan senyuman di wajahnya. Membuat Azahra mau tidak mau menghembuskan nafas leganya.

Jika Azka sudah berkata demikian, maka rasanya, Azahra sudah tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Lagipula, Azahra sendiri sadar bahwa ia butuh sedikit waktu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang sudah sangat lelah ini. Tubuhnya lelah karna selalu bekerja, sedangkan pikirannya lelah karna semua masalah yang datang. Jadi ada baiknya jika Azahra patuh pada perkataan kekasihnya untuk tetap menikmati liburan ini dan melupakan semua urusan kerja serta masalah yang belakangan ini datang menerpa.

Tidak sampai lima menit kemudian, kini mobil yang di kendarai Azka sudah sampai pada Vila milik Azka. Belum turun saja, Azahra sudah di buat terpesona oleh bentuk Vila ini. Vila pribadi milik Azka ini memiliki halaman yang cukup luas dengan beberapa pohon serta tanaman berbunga yang mengelilinginya. Belum lagi dengan bentuk bangunan yang indah membuat Vila ini tampak semakin mempesona.

My Baby's Father [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang