2. KOTAK AJAIB

261 37 2
                                    

2028

Jennie berada di ruangan rumah Taehyung yang sekarang didiami oleh ibunya. Ruangan yang khusus untuk koleksi Taehyung yang mungkin selama ini ia dapat dari perpisahan nya selama 8 tahun. Dan sebanyak ini, yakin pasti dia banyak menginjakkan kaki di berbagai negara.

Jennie perlahan berjalan ke arah foto Taehyung dengan menahan isakkan tangisnya.

Ia memegang dan mengelus foto Taehyung yang masih nampak muda, itu foto saat 10 tahun lalu.

Dibagian bawah foto tersebut terdapat tulisan tangan Taehyung 'Tak ada perpisahan yang lebih menyakitkan dari kematian'. Kata kata yang sangat menyentuh hati Jennie, dan saat ini ia merasakan nya.

Jennie terisak-isak dalam tangisannya. "Kenapa setelah 8 tahun kau meninggalkanku dan akhirnya kau tak akan kembali selamanya?" Lirih Jennie semabri memeluk foto itu.

"Semua ini yang Taehyung kirimkan selama 8 tahun. Dia bilang kalau itu adalah untuk membahagiakan mu." Ucap ibu Taehyung.

"Dan Taehyung meninggalkan kotak ini khusus untukmu."

"Seharusnya dia memberikan semua ini secara pribadi."

"Tapi, aku ibunya yang akan mewakili Taehyung untuk memberikanmu ini." Lanjut ibu Taehyung sembari menyodorkan kotak antik ke arah Jennie.

Ibu Taehyung hampir menumpahkan air mata nya "Ini... Taehyung menuliskan surat ini selama 8 tahun dan sebanyak 100 surat dan sisanya adalah foto foto nya"

Ibu Taehyung yang sangat tak tahan dengan tangisannya akhirnya pergi meninggalkan Jennie sendiri setelah memberikan kotak itu.

Jennie membuka kotak itu, betapa terkejutnya ia saat melihat kertas kertas yang sudah memenuhi kotak itu.

"Untukmu Kim Jennie" sebuah kata yang terlontar dari Jennie setelah membaca tulisan di kertas paling atas.

"Hiks..hiks.." Isak Jennie lalu memeluk erat kotak itu.

Setelah itu Jennie membuka salah satu suratnya itu.

'Jennie, apa kabar? Kamu tau disini begitu banyak hal yang aku ingin ceritakan padamu. Dan tentunya secara langsung, terlalu banyak cerita ini sampai mungkin selama sebulan pun tak selesai untuk di cerita kan.'

'Kapan kita akan bertemu lagi? Aku juga tak tau itu. Aku terlalu takut untuk bertemu denganmu, takut kau akan membenci ku dan tentunya itu sangat menyakitkan. Tapi,kalau bukan seperti itu aku akan sangat bahagia Jen'

Jennie menitihkan air mata lagi dan lagi karena membaca surat nya itu. Ntah berapa banyak air yang sudah jatuh dan membasahi pipinya itu.

Ia akhirnya mengutuskan untuk pulang dan membacanya suratnya secara keseluruhan dirumah.

"Aku akan pulang..!" teriak Jennie dengan suara serak nya itu.

Ia terus berjalan untuk pergi ke stasiun lagi. Jennie terus berjalan sembari membaca surat-surat yang begitu banyak, niatnya ia ingin membacanya di rumah. Tapi ia terlalu penasaran sampai membacanya dijalanan.

"Jennie, bagaimana kabarmu?"

"Salju sedang turun disini, apakah disana dedaunan sudah mulai berguguran?"

"Aku bertanya pada diriku sendiri"

"Apakah aku seorang lelaki pemberani?"

"Aku sudah mendaki gunung tertinggi dan melintasi gua-gua besar"

"Saat aku keluar dari kereta selama 15 jam perjalanan, aku hanya memesan semangkuk mie saja di tempat dekat perusahaan mu"

"Aku mendengar kamu memiliki seorang kekasih yang tampan dan baik. Itu bagus untuk mu, setidaknya ada yang menggantikan posisi ku untuk menjagamu"

❲✓❳ Surat Masa Depan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang