_Persiapan Pernikahan_

177 71 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Absen dulu ya!

Kalian yang baca ceritaku udah kelas berapa nii?

Tekan vote setelah absen ya!

Jangan lupa juga spam komennya, xixixi...

Happy Reading🎉

__________________

Satu bulan berlalu. Kini keluarga Wijaya dan keluarga Pradipta tengah sibuk mempersiapkan acara pernikahan Lyana dan Deska.
Mulai dari mencetak undangan, mencari tempat untuk dilangsungkan nya pernikahan beserta gedung yang dapat menampung tamu undangan di acara mereka nanti.

Ratna sudah benar benar menganggap Deska menjadi orang baik. Sepertinya calon menantunya itu benar benar mulai mencintai putri bungsu nya.

Kini, Deska menatap gedung pencakar langit yang sangat menjulang tinggi ditambah ke indahan matahari yang akan terbenam membuat siapa saja yang melihatnya akan terkagum kagum.

Deska menyudahi menatap bangunan berjejer rapi yang menjulang tinggi, membalikkan tubuh nya dan berjalan keluar ruangan.

"Ri! Gue pulang duluan. Lo urusin urusan kantor!" titah Deska seenaknya. Untung Fahri orang yang sabar jadi dia hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan bosnya ini.

"Iya bos!" kata Fahri sembari melanjutkan mengetik di atas keyboard laptop.

Deska keluar ruangan dan berniat pulang kerumah orang tuanya. Berjalan menuju parkiran lalu Memasuki mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Jarak dari kantor kerumah Broto hanya memerlukan waktu 30 menit jika tidak macet. Jalanan kota kini mulai sedikit banyak kendaraan yang memenuhi jalan raya karena para karyawan kantor akan segera pulang kerumah masing masing. Membuat Deska berdecak kesal berada di tengah kemacetan jalanan kota.

"Arghhh! Sial! Pakek macet segala lagi!" gumam Deska.

'Tin! Tin!!'

Terdengar suara klakson mobil bersaut sautan. Deska pun ikut membunyikan klakson mobilnya agar pengendara di depan bisa melajukan mobilnya.

40 menit berlalu, mobil Deska memasuki pekarangan rumah megah keluarga Pradipta. Deska keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah yang telah di buka oleh ART dirumah Pradipta.

"Den! Mau di buatin minuman apa? Kopi?" tanya bi Asih.

"Kopi," jawab Deska.

Deska berjalan menuju ruang keluarga dan mendapati Wiwin sedang menonton Televisi.

"Mama! Lagi ngapain, Ma?" sapa Deska yang langsung mendudukan dirinya di sofa.

"Nah! Tumben nih kamu kesini biasanya nginep di apartemen terus. Ini mama lagi nonton TV," jawab Wiwin sambil melirik Deska yang duduk disampingnya.

"Papa mana Ma? Malem ini Deska mau tidur dirumah." Mendengar perkataan Deska, Wiwin jadi tersenyum senang.

"Papa kamu lagi di taman belakang. Jangan malem ini aja, seterusnya juga boleh." jawab Wiwin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar Televisi.

"Ini Den, kopinya." Bi Asih membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja.

"Iya Bi, Makasih!" Bi Asih mengangguk dan kembali ke dapur.

Deska menyeruput kopi yang berada di genggamannya, meletakkan kembali cangkir berisi kopi ke atas meja, "Hmm... ya udah Deska ke kamar dulu mau bersih bersih." Wiwin mengangguk lalu Deska beranjak dari duduknya menuju kamar miliknya yang berada di lantai atas.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang