_Rezeki Yang Sangat Berarti_

157 46 4
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Jawab salam aku aja dapat pahala lho!

Buruan jawab salamnya dan setelah itu tekan bintangnya!

Vote ya! Komennya juga jangan lupa!

Happy Reading!

______________________

Pagi hari nya Lyana bangun pukul 1, dan langsung bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan solat malam atau yang biasa di sebut solat Tahajjud. 

Lyana berdo'a kepada Sang Maha Pencipta agar di beri kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi ujian dari-Nya. Lyana juga memohon kepada-Nya agar diberikan masa depan yang cerah serta kesuksesan.

Seusai solat Lyana dikejutkan dengan Fazia yang bangun dari tidurnya.

"Ly! Aku mau solat Tahajjud juga. Ambil wudhu nya dimana?" tanya Fazia dengan suara pelan agar tak mengganggu tidur yang lain.

"Astagfirullah! Zi ngagetin aja!" Lyana mengelus dadanya kaget.

Sedangkan Fazia hanya menampilkan cengirannya.

Lyana membawa Fazia ke tempat wudhu yang ada di dalam kamar mandi, setelah mengantar Fazia Lyana langsung mengecek ponselnya sebentar.

Ada beberapa pesan dari dosennya mengenai tawaran Lyana yang akan diberangkatkan keluar Negeri. Lyana berpikir untuk mengambil tawaran tersebut. Kapan lagi Lyana bisa keluar negeri? Walaupun Raka sekarang sudah menjadi pengusaha sukses, tetapi tetap saja Lyana tak mau merepotkan keluarga.

"Ly pinjem mukenah nya dong!" pinta Fazia yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Itu Zi, di dekat lemari samping kanan ada mukenah warna pink, pakai aja!" beritahu Lyana, matanya masih fokus membaca sederet kalimat pesan dari dosennya.

Fazia menyerinyit heran melihat Lyana yang fokus melihat layar ponselnya. Tapi Fazia tak berniat bertanya dirinya langsung mencari mukenah dan melaksanakan solat malam.

Seusai solat Tahajjud Fazia menghampiri Lyana yang masih duduk di atas kasur sambil menatap layar ponselnya.

"Baca apa sih Ly? Sampe serius banget?" tanya Fazia heran.

"Coba deh Zi, buka e-mail kamu terus baca pasti ada pesan dari kampus yang nyuruh kita buat ikut organisasi yang diselenggarakan di kota Seoul." titah Lyana.

"Ya Allah! akhirnyaa Mak! Anak mu pergi ke luar negeri!" seru Fazia sambil memandangi layar ponselnya.

"Ssst, Zi! Pelanin suaranya,"

Melihat ketiga sahabatnya terganggu Fazia menampilkan cengiran khasnya.

"Gimana Ly? Mau kan ke luar negeri bareng aku?" tanya Fazia pelan.

"Gue, belum bilang sama Ayah, Bunda Zi. Jadi belum tau boleh apa nggak."

"Pagi nanti bilang dong Ly! Siapa tau dibolehin sama Ayah dan Bundamu," Fazia tersenyum tipis, meletakkan ponselnya dan berbaring sambil memandangi langit kamar Lyana.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang