"a, aku udah ngga percaya ya sama kamu dir! aku kira ka..mu bakal berubah!" sedari tadi chanhee berusaha menahan emosi agar anak-anaknya tak mendengar kegaduhan
namun chanhee tak bisa, emosinya sudah menyulut dan naik menuju saraf.
"kamu tenang dulu rea, ini salah paham"
"you have stockingon your bag dira!!"
"pantesan kamu betah lama-lama disana!"
"kamu jarang ngajak aku video call sekalipun anak-anak yang minta!"
"aku pernah mergokin kamu telephonenan sama yang katanya 'client' kamu itu!"
"aku pernah lihat beberapa barang yang aku sekalipun ngga pernah ngasih itu ke kamu!"
"aku kira kamu baik dir, kamu ngga akan selingkuh!"
"t-tapㅡ"
"oke, fine! aku emang selingkuh! puas?"
"aku selingkuh sama patner kerja aku disana!"
"mbak vivi? teman aku dirㅡ" ujar chanhee ragu sambil masih menangis terisak-isak
sangyeon berlutut menghadap chanhee sambil bergumam, "a-aku khilaf re, maaf"
dengan telaten chanhee bertanya, "sejauh apa hubungan kalian?"
"almost did"
chanhee semakin mengeraskan rematan pada kausnya dan menangis tersedu-sedu sembari berusaha menghindari pelukan sangyeon
"whatever! i don't trust you anymore!" chanhee berteriak, nafasnya menggebu-gebu dan dadanya serasa sesak ketika ditekan
mengapa sesakit ini ketika tahu orang yang kita sayangi, orang yang kita cintai ternyata bermain di belakang
bahkan pernah hampir menodai wanita lain
dengan segera chanhee melangkahkan kakinya, meninggalkan madavamansion dan mencoba meluapkan semuanya sambil terus menangis
hingga dia teringat sesuatu, anak-anaknya chanhee akan bagaimana apabila chanhee pergi?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
setelah mengabari putra sulungnya, chanhee pergi menuju taman yang lumayan jauh dan menyembunyikan wajah bersedihnya dibalik lipatan tangannya yang menyilang
tring!
sebuah pesan masuk, dan chanhee segera membuka ponsel pintarnya