21. Potatoes and Stones

521 74 30
                                    

"hati-hati turun nya" younghoon memperhatikan changmin yang tertatih-tatih tepat di depannya

⊹₊ ⋆ 𝐛𝐨𝐛𝐫𝐨𝐤 𝐟𝐚𝐦𝐬 ꜜ

mereka semua kini sedang menuruni tangga menuju rumah yang akan mereka tempati. rumah itu memang lebih jauh dari rumah penduduk yang lain

setelah menempuh perjalanan sejauh 32 menit dengan mobil dan 8 menit dengan berjalan kaki, mereka sampai di desa tersebut dengan aman

(aku panggil nya desa aja ya hehe)

udara, cuaca dan orang-orang disini sangat membuat anak madava merasa nyaman. terlepas dari keseharian mereka di kota yang selalu bergelut dengan polusi, panas terik dan hujan lebat bahkan nyinyiran tetangga

disini terasa begitu bahkan lebih damai

beberapa kali mark menghembuskan nafasnya, menatap sekitar lalu memperhatikan gerak-gerik menggemaskan yang di hasilkan oleh hwall

sedari tadi hwall sudah merasa tak nyaman, entah benar atau tidak. dia sempat melihat mobil kevin melaju tepat di belakang mobil mark sebelum mereka sampai disini

hwall tahu betul plat nomor mobil milik kevin, bahkan hwall ingat detail bagaimana modif mobil tersebut. tak mungkin hwall berhalusinasi

"dek? whats wrong with you?" mark yang melihat ekspresi gelisah hwall pun mulai ikut gelisah, pasalnya mark takut hwall tak nyaman karena sesuatu

sesuatu yang mengganggu

"eh? enggak kak, itu cuman berasa ada yang ketinggalan" elak hwall ketika mark memergokinya sedang memikirkan sesuatu, dia mencari alasan paling logis "itu jaket punya aku kayaknya ketinggalan deh"

"ck, kamu gimana coba? in here cuacanya not like di kota loh. dingin?" tanpa basa-basi, mark merengkuh tubuh milik hwall lalu menyembunyikan si kecil di sela-sela lengannya

"ketiak aku gk bau kok"

tak lama terdengar suara tawa khas milik hwall yang menggemaskan

"akhirnya sampe.." sunwoo merebahkan tubuhnya di ubin lantai rumah tersebut, penampilan rumah itu masih sangat tradisional dan tidak terlalu mewah

walau besar dan megah, interior dari kayu dan bambu membuat kesan rumah itu seperti rumah tradisional pada umumnya

di belakang rumah tersebut, terdapat kebun dengan beberapa tumbuhan terawat dan tumbuhan liar. ada cabai, timun, tomat, sawi, bahkan pohon anggur. bisa di bilang kebun disana sudah sangat kumplit

eric dan younghoon yang membawa tas starter pack mulai berlari menuju rumah, meletakan tas itu di dekat dapur dan mengambil segelas air segar

meneguknya hingga habis dan membaringkan masing-masing tubuhnya di lantai

"kia? permen felix dong"

chaewon merogoh tas selempang nya dan mengeluarkan satu butir permen berwarna putih. felix bilang permen itu sangat manis dan felix harus selalu mengonsumsinya

menurut chaewon, felix sudah terobsesi oleh permen bulat dan putih itu. ingin sekali chaewon mencoba namun felix tak pernah memberinya walau itu hanya sebutir saja

felix pelit.

"vano? di kamar kalau mau tidur mah" younghoon membangunkan sunwoo yang ternyata sudah terlelap

perjalanan mereka menuju desa hanya sekejap namun perjalanan mereka menuju rumah nya sangat melelahkan

"saki? masak yuk sama kakak"

2. The Bobrok Fams [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang