• 48 •

32K 3.4K 1.5K
                                    

#48 — Voice Notes

SUDAH SIAP KELUARIN HUJATAN BUAT DALANG SESUNGGUHNYA?

happy reading 🌼

• • •

"Asli, lo hutang banyak sama gue, Ar." Agra melemparkan flashdisk pada Arran dan langsung cowok itu tangkap sambil tersenyum miring.

"Thanks, Gra. Penulis kita nyiptain lo ternyata ada gunanya juga buat gue."

Agra malah mendengus malas, ia lalu merebahkan dirinya di sofa bersiap tidur lagi. Sungguh, ia masih mengantuk. Bayangkan saja, semalaman ia mempertaruhkan nyawanya untuk mencari flashdisk atas titahan Arran. Agra tentu saja tidak terlalu yakin benda itu ada pada temannya, bisa saja benda itu jatuh, 'kan?

Akan tetapi, ternyata usahanya mencari benda itu tidak sia-sia. Flashdisk itu ternyata memang diambil oleh temannya. Untung saja Agra pintar mencari barang itu tanpa membuat kamar temannya itu berantakan. Singkat kata, Agra kini mengetahui bakat dan keahlinnya apa.

"Eh, kalau ceritanya kayak yang lo bilang dan di flashdisk itu ada apa-apa soal Nerra, gue enggak yakin isinya masih ada di sana. Biasa aja udah dihapus, 'kan?" tanya Agra mendadak membuka matanya kembali saat Arran hendak keluar dari ruang bawah tanah itu.

"Enggak ada salahnya ngecek, 'kan? Lagian kalau emang dia niat lenyapin sesuatu yang ada di sini, kenapa enggak sekalian benda ini dibuang atau diancurin? Biar lo enggak pernah tahu kalau benda ini ada sama dia. Coba lo pikir kenapa benda ini masih dia simpen? Itu karena isinya masih ada. Dan gue rasa dia mikirnya lo atau pun gue enggak tahu benda ini ada dan dia ambil dari Nerra waktu mau dikasih ke gue."

Agra tertawa. "Asli tolol banget," serunya sambil bertepuk tangan.

Arran tidak memedulikan kehebohan Agra, ia langsung pergi menuju ke kamarnya dan menyalakan MacBook-nya.

Dalam hati, Arran berharap mati-matian agar flashdisk itu berisi sesuatu yang sangat penting tentang Nerra dan semua tanda tanyanya selama ini.

Hanya sada satu file rekaman suara di sana. Dengan perasaan tidak karuan, Arran langsung membuka rekaman itu dan mendengarkannya dengan penuh perhatian.

Untuk beberapa detik, tidak ada suara apa-apa. Ia hanya mendengar bunyi kresek-kresek pelan dan hening lagi hingga satu menit lamanya.

Arran mengerutkan kening bingung, tidak mengerti dan mulai tidak sabaran.

"20 November 20××."

Itu suara Nerra, dan Arran tidak paham apa maksudnya dengan cewek itu menyebutkan tanggal lahirnya.

"Jangan lupa ulangtahun gue ya Arran, hehe."

Sudah, berakhir sampai di situ saja rekaman suaranya. Sama sekali tidak ada petunjuk lain. Arran termenung. Rasanya ada yang terlewatkan. Tidak mungkin Nerra memberikam flashdisk ini padanya jika hanya berisi pesan suara yang memintanya untuk mengingat ulang tahun Nerra. Ia berpikir sambil kembali mengulang rekaman suara Nerra.

20 November ....

20 November ....

Lama Arran terdiam dengan wajah serius, hingga beberapa menit terlewatkan dan Arran terus-terusan mengulang rekaman suara.

Tertawa, Arran lalu geleng-geleng kepala.

"Lo udah antisipasi flashdisk ini enggak nyampe ke gue, 'kan Ra?" gumam Arran kini meraih ponselnya yang ia geletakan di samping MacBook-nya.

BAD GAMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang