1. EH BARU?!

32 5 1
                                    

📍SMA Ganesa.

07.30

"WOI ADA ANAK BARU WOI!" Kuncoro teriak-teriak saat memasuki kelas 11 IPS 1 sontak para penghuni kelas menaruh perhatian penuh padanya.

"Kelas sini?" kata Bayu sang ketua kelas. "Kok gue gak tahu?" lelaki itu kebingungan.

"Lo kan kudet!" ucap Kuncoro.

"Enak aja!" sahut Bayu tak terima. Sebenarnya tidak salah sih Kuncoro berucap seperti itu, karna memang kebenarannya Bayu itu gak update banget! Untuk ukuran ketua kelas sikap Bayu itu super kelemar kelemer, kalo mikir agak lemot, pokoknya nggak sat set sat set deh! tapi karna dia murid kesayangan Bu Asri alias wali kelas 11 IPS 1 jadilah dia dipilih menjadi ketua kelas.

"Hoax gak tuh!" celetuk Khay membuat se isi kelas kertawa. Satu tahun bersama membuat anak-anak 11 IPS 1 hafal betul kelakuan Kuncoro, anak itu hobi banget nyebar hoax. Sebenarnya sih nggak hobi tapi anak itu suka banget nguping percakapan orang nah! kebetulan dia ngupingnya gak sampai selesai jadi hanya setengah informasi saja yang dia peroleh dan menyebarkan info tersebut ke anak anak kelas serta kawan-kawannya. Cor lain kali nguping tuh jangan setengah-setengah!

"Udeh bubar semua! Jangan kasih Coro panggung," sahut Radar.

"Serius kali ini Demi Tuhan, deh!" Kuncoro berucap serius sekali wajahnya.

"Gitu mulu lo mah gimana mau dapet cewek!" Radar berucap kala Kuncoro menghampiri bangku nya yang berada di samping Dirinya. Gak nyambung banget mas nya.

"Jaka sembung bawa golok, gak nyambung golok!" Kuncoro berpantun menanggapi ujaran Radar. Tambah gajelas.

"Emang si Radar suka gak ngaca Cor, maapin dia ya takutnya umur gak ada yang punya," kata Mahesa bergurau.

"Kagak ada yang tahu anjir! bukan gak ada yang punya ha.. ha.. ha.." Kuncoro tertawa sampai terpingkal-pingkal. Maklum ya gais dia emang receh abiezz

"Lo jomblo, Dar?" tanya seorang siswi bernama Dina yang kebetulan tengah meminjam serutan pensil pada Kahyang.

"Iya Din, gue udah tobat," Radar berucap begitu serius membuat kawan-kawannya tertawa terutama Kuncoro, anak itu tertawa sampai wajahnya merah. Apa? tobat dia bilang? sampai Om Zeus setia sama Tante Hera juga kayanya mustahil deh! Pikir Kuncoro.

Mahesa menoyor kepala Radar dari belakang sambil berucap, "Paling nanti juga dapat lagi!"

"Pake tobat segala mau gaya ape sih lo! Paling bentar juga kumat." Kuncoro berucap sambil mengunyah bakso tusuk Mang Wiwi salah satu pedagang legend kaki lima belakang sekolah. Tadi cowok itu menyempatkan diri membelinya dibelakang sekolah dan kebetulan Pak Sam guru olahraga sedang mengambil peralatan olahraga di gudang belakang lalu melihat Kuncoro tengah memanjat tembok belakang sambil menenteng bungkusan. Jadilah ia mampir ke ruang guru yang menyebabkan ia tahu informasi adanya siswa baru.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa sebungkus bakso tusuk itu masih aman ditangan Kuncoro. Ah tidak tahu deh kalian tanya saja pada Kuncoro yang memiliki segudang trik itu.

"Gue mau deketin adiknya Mahesa," ujar Radar sambil mencomot satu tusuk bakso bakar milik Kuncoro.

"Azura?" Radar mengangguk mantap sebagai jawaban atas pertanyaan Mahesa.

G  A  N  Ē  S  Z  ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang