•pendekatan(2)•

119 70 95
                                    

Malam indah yang diterangi rembulan dan bintang, membuat siapapun yang melihatnya akan terpukau.

Kini Arga tengah duduk bersandar di jendelanya, menatap beberapa foto yang sempat diabadikan saat bersama Ayla tadi sore.

Sederet senyum miring menghiasi wajahnya, sesaat kemudian ia mengusap kasar wajah dan rambutnya.

"Ga mungkin kan gue--" Arga menggantung kalimatnya frustasi, dan kemudian tersenyum geli akan perasaan yang belum pernah ada sebelumnya.

>>>
Dilain sisi...

Tania sudah berdiri dengan dandanan cantiknya.
Kaos oblong bewarna putih yang ia kenakan, celana jeans hitam, juga sepatu kets, tak lupa tas selempang yang senada dengan warna bajunya.

"Gue keawalan deh kayaknya" ucap Tania yang kemudian pergi menuju toilet untuk memoles sedikit make up tipis, kemudian memakai lip-tint, selesai.

Ia mengirim pesan pada orang yang berhasil mengajak nya ke bioskop malam ini, yang tak lain adalah Rio.

"Eh Tan, gue yang telat atau gimana ni?" Tanya Rio.

"Santai aja, gue keawalan kok"

"Mau nonton film apa???"

"Apa aja, asalkan jangan bokep"

"Sip, bisa ae lo, emang ada ya??"

"Hm, mungkin aja ada" kekeh Tania.

"Yauda iya, lo tunggu disini dulu yaa" setelah mengatakan itu pada Tania, Rio pergi memesan tiket nonton.

"Eh ri, gue beli popcorn ama minuman ya!" Teriak Tania yang mungkin tak didengar lagi oleh Rio.

Begitupula Tania yang kemudian membeli pop corn dan 2 minuman soda.

Mereka duduk di pojok bioskop.
Gelap? Iya.

Kemudian tiba-tiba saja Tania bergerak memegang tangan Rio, Rio melihat ke arah Tania yang kini wajah Tania sudah berjarak beberapa Senti dari Rio.

"Tan--" ucapan Rio terputus, kini mulutnya sudah dikunci oleh bibir Tania, Tania melumat bibir Rio dengan penuh kenikmatan.

Hingga Rio kemudian memutuskan tautan bibir mereka.

Namun lagi-lagi Tania menarik tengkuk Rio dan berusaha untuk kembali menautkan bibir mereka, bibir tipis dan merah yang dimiliki Rio berhasil menambah hasrat dari Tania.

"Gue ga bisa Tan" bentak Rio sambil memalingkan wajahnya.

"Kenapa?" Lirih Tania.

"Pas lo nyium gue, gue kebayang wajah Ayla" jujur Rio.

Hening~~

Selama film berlangsung, tak ada percakapan diantara mereka, yang ada hanya rasa canggung yang menyelimuti keduanya.

Mungkin saja tatapan mereka tertuju pada layar bioskop, namun pikiran mereka melayang terbang entah kemana.

"Pop corn nya ga di makan Tan?" Tanya Rio berusaha menghentikan keheningan.

"Ga nafsu lagi" singkat Tania.

"Oh" singkat Rio.

"Gue antar pulang?" Tambah Rio.

"Ya"

"Mau makan dulu ga? Gue laper, belum makan malam" tawar Rio.

"Terserah lo"

Hening(part 2) ~~

"Lo serius mau move on ga sih?" Tanya Tania yang memulai percakapan saat mereka telah sampai di satu warung makan.

🅰🅻🆆🅰🆈🆂 🅻🅸🅺🅴 🅰 🅻🅾🆅🅴Where stories live. Discover now