Ingin Menghilang Saja

1.1K 172 120
                                    

REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

.

Rapat hari ini tidak memuaskan. Bae Joo Hyun nampak murka sebab kesalahpahaman antara tim digital dan tim desain menghasilkan produk marketing yang cacat. Hampir satu jam wanita ayu itu mencerca habis kedua tim. Kesalahan mereka memang cukup fatal. Detail pada deskripsi promosi real estate tertukar dengan project yang lain. Mereka akhirnya terpaksa menarik semua desain dari media promosi termasuk televisi dan koran.

Selesainya pertemuan yang membuat urat kepala Joo Hyun terasa hampir lepas, ia tertinggal sendirian di ruang rapat. Joo Hyun berusaha menenangkan hatinya yang tak karuan. Dilihatnya pemandangan kota Seoul yang sedikit mendung siang itu sembari menelepon beberapa pihak manager media yang laman mereka dibanjiri komplein dari konsumen. Joo Hyun meminta maaf sebab ketelodaran timnya membuat pihak mereka juga ikut dirugikan.


Saat itu Joo Hyun tengah sibuk berbicara dengan orang di seberang telepon. Dan tiba tiba sepasang lengan atletis melingkar di pinggangnya. Seorang laki-laki tengah mendekapnya mesra dari belakang. Joo Hyun pun berjengit dan hampir saja menjatuhkan handphonenya. 


"Ah, begini ya rasanya kalau peluk Noona yang sedang sibuk bekerja."

Joo Hyun ingin sekali menyentil dahi Jung Kook. Anak itu memang tidak berubah, tetap saja nekat. Ini jam kerja, di kantor pula. Dan pemuda itu begitu santainya memeluk Joo Hyun erat. Bagaimana jika ada pegawai lain yang memergoki mereka? Joo Hyun spontan melepas rengkuhan Jung Kook. Ketika ia berbalik menghadap Jung Kook, matanya melebar mendapati sang pemuda mengenakan jas formal. Jung Kook tersenyum senang melihat reaksi Joo Hyun yang terkesiap melihat penampilan resminya. Sungguh sesuai dengan apa yang sedari pagi ia bayangkan. Menggemaskan.


Joo Hyun tentu heran. Style itu sungguh berbeda sekali dari seorang Jeon Jung Kook yang ia kenal. Pemuda itu selalu nyaman dengan balutan denim atau jaket kulit. Sangat aneh melihat Jung Kook berpakaian formal dan resmi. Bahkan pemuda itu juga mengenakan dasi. Apa kepala laki-laki itu baru saja terjepit? Tapi selain itu, Joo Hyun juga penasaran, bagaimana cara Jung Kook masuk hingga menaiki lift? Hanya pegawai dengan name tag perusahaan yang bisa melewati mesin tap di lobby. Orang asing tidak diperbolehkan untuk melewati batas itu kecuali tamu perusahaan. Sungguh, banyak sekali yang ingin Joo Hyun tanyakan, namun ia masih sibuk berbicara di sambungan teleponnya. Wanita ayu itu pun memilih mendiamkan Jung Kook dan fokus dengan apa yang sedang di lakukannya sekarang. 


Sayangnya Jung Kook tidak sabar untuk menunggu. Ia sudah sangat rindu mencium wangi pujaan hatinya. Lantas pemuda itu agresif memeluk Joo Hyun lagi. Perbuatannya membuat pipi Joo Hyun menempel di dada bidang Jung Kook. Sang juwita jadi sulit sekali berkata-kata. Melepaskan diri juga tak mampu karena kalah kekuatan. Terpaksa, Joo Hyun pun harus mengakhiri sambungan teleponnya.


"Kook-ah. Ini di kantor." Joo Hyun sedang sangat lelah karena rapat yang membuat kepalanya beruap. Ia bahkan tak memiliki tenaga lagi untuk memarahi Jung Kook. 

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang