Mangkir dari amanat, Yonghee sengaja berangkat siang. Tak mengurus kertas absen yang hampir koyak dipakai rebutan. Dirinya emosional akhir-akhir ini, merasa rendah atas hal yang masih ambigu.
"Yorim, mau kuisikan sekalian absenmu?"
Suara manis perempuan menyambut Yonghee di langkah pertama memasuki kelas.
"Apakah tidak apa-apa?" sahut sosok yang sedang diperlakukan baik.
"Tentu saja tidak apa-apa. Tapi aku boleh duduk di dekatmu? Ada yang ingin kutanyakan tentang matematika kemarin."
Yonghee menghempas tubuh di bangku miliknya. Tanpa menghiraukan pertanyaan Hyunsuk perihal mengapa ia berangkat terlalu siang, Yonghee tersenyum.
Kelas sudah menemukan target baru.
༚✧───✺────✧༚
"Kalian lihat video semalam?" tanya Seunghun yang sedang kewalahan memutar tubuh Byounggon menghadap belakang untuk memulai boys talk.
"Apa? Ada apa?" Hyunsuk buru-buru menghampiri, menarik paksa Yonghee agar turut serta.
Jinyoung menguap bosan, "hah ... apa kalian bergairah hanya karena melihat seorang gadis menari?"
Byounggon mengangguk, setuju dengan sarkasme Jinyoung. Dirinya hendak menelungkupkan kepala di atas meja, namun Seunghun lagi-lagi menghalangi. Tatapan matanya seakan berbicara, kau harus ikut bergosip, bro!
"Tubuhnya sangat bagus," ujar Hyunsuk. Tangannya meliuk menggambarkan gitar spanyol yang sering dielukan bagai bodi elok perempuan. "Tidak percaya ada yang seperti itu di kelas kita," lanjutnya lagi.
Sebagian yang mempunyai pikiran kotor tentu saja tertawa, kecuali Jinyoung dan Yonghee—mungkin mereka menyimpannya sendiri dalam kepala. Byounggon yang tadi mengantuk pun kini tersenyum.
Keseruan mereka sejenak diinterupsi. Dua siswi menghampiri. "Yonghee, kau belum memasukkan Yorim ke grup, ya? Cepat masukkan!"
Yonghee tersenyum ringan seperti biasa. "Ya, nanti malam."
Mendapat jawaban memuaskan, dua siswi itu kembali mengerumuni meja Yorim. Dalam sekejap, adik kelas naik pangkat itu punya banyak teman.
Kelompok lelaki perumpi saling menatap—semua, kelimanya. Tanpa bersuara, mereka mengerti.
"Mereka tidak akan berhenti," tandas Seunghun menyimpulkan keadaan. Tak lama, Seunghun tersenyum lebar setelah ide cemerlang muncul di kepalanya. "Eh, by the way Yonghee, bagi ID Kakao Yorim, dong!"
Seketika ia mendapat jitakan keras dari Byounggon. "Kau sama saja. Jangan ganggu dia!"
一一੭ु
jikalau malam nampak tenang
senyum iblis sukar terpandang
一一੭ु
YOU ARE READING
e x f i l t r a t e [一kim yonghee ✔
FanfictionSekarang hujan. Awan tak lagi segan. Manusia bagaikan saringan. Menyingkir atau tersingkirkan? jyzlizz, 2O2O start : 10.05.20 end : 28.08.20
