Ternyata Jeno ngajakin gue ke salah satu toko sepatu yang teramai di sekitaran Mall yang lagi gue kunjungi ini.
Gue pikir tadi Jeno ngajakin cabut kemana gitu, eh ternyata minta ditemenin beli sepatu. Tapi emang Jeno itu merhatiin fashion banget sih asli. Tiap ada product baru, mau kemeja, jaket, celana, jam tangan, kacamata, bahkan sepatu, dia nggak pernah ketinggalan. Justru dia yang paling update banget masalah fashion.
Makanya, julukan dia selain jadi serigala kelas, dia juga dijuluki sebagai fashionholic. Nggak heran followers dia di instagram banyak banget, padahal dia cuma ngikutin gue dan temen sepergengan kita lainnya. Bahkan hima sama akun kampus aja nggak di follback sama Jeno.
Tapi ya gitu, Jeno sering banget bikin story terus ada guenya. Bahkan sering banget, gue dijadiin bahan storynya. Hal itu yang bikin gue di serang sama fansnya. Apalagi dia anak silat. Beuhhh, makin parah cuy fanbasenya.
Tapi sebenarnya nggak cuma Jeno doang sih yang pemes. Masih ada Mark yang nggak kalah pemes juga. Jaemin, Jisung, Haechan, Renjun, semua temen gue itu pada ngehits banget di kampus. Kampus tetangga aja pada kenal. Jangan lupakan, temen gue juga yang beda jurusan, Lele. Dia sultan banget bre.
Masa berangkat ngampus aja pake lamborjini? Dikira lagi adu balapan kali.
Ya kan, mobil satu itu keliatan banget kaya mobil sport yang dipake adu balap di luar negeri gitu.. Eh iya nggak sih?👉👈
Dah lah, abaikan saja.. Intinya mereka pada famous sekali di kampus.
"Bagusan ini apa yang ini?" Tanya Jeno ke gue sambil jinjing dua sepatu pilihan dia.
Gue berdeham pelan, "Sebelumnya gue mau nanya dulu sama lo. Lo mau nyari sepatu yang bagus atau sepatu yang awet atau sepatu yang mahal?"
Jeno keliatan mikir sejenak sembari matanya berpendar ke seluruh penjuru toko.
"Kalo gue nyarinya yang sepaket gimana? Bagus iya, awet iya, dan yah yang jelas kalo bagus dan awet tuh pasti mahal. Iya nggak sih?" Tutur Jeno sambil menatap ke arah gue.
"Yaudah, ambil dua aja kalo gitu."
"Rey....."
"Ya daripada lo bingung..."
Jeno meletakkan kembali kedua sepatu tersebut ke dalam raknya. Kemudian tangan kanannya terangkat untuk menggaruk telinganya lalu mata berpendar mencari model sepatu lagi.
Lah, nggak waras nih anak?!
Gue baru aja ingin negur Jeno buat tetap ngambil dua sepatu tadi, tapi urung ketika dia berhenti di rak deket kaca. Ada dua sepatu juga, bagus banget.
Tapi... Couple...
Gue menghela napas pelan, takut apa yang gue pikirkan terjadi.. Hng... Kaya nggak tau aja Jeno ke gue kaya gimana.
"Rey, kalo gue ambil ini gimana? Lo suka?" Tanyanya sambil nenteng dua sepatu tersebut.
"Ya terserah lo lah, No. Kan lo yang beli. Masa gue yang milih sih.. Emang selera lo sama selera gue sama gitu?"
"Couplean, Rey. Mau ya?"
"Niatnya lo pengen beli sepatu berapa sih hari ini? Satu? Dua? Tiga? Sepuluh?"
"Dua sih sebenernya. Tapi pas ada couple gini, gue pengen kembaran sama lo. Mau ya ya ya ... Pliss.."
Gue menghela napas pendek, "Tapi janji, makannya gue tetep dibayarin ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...