8. The climax

742 56 3
                                    

~

Tolong jangan tinggalkan aku. Aku tidak percaya bahwa kau akan kembali
Cry Cry - TARA

~

Aku tengah duduk di kantin bersama Lucas dan Mark yang sedang melahap mie instan nya.

"Belum makan kalian?" Yang ditanya hanya mengangguk.

"Sore-sore gini sambil nunggu hujan reda paling enak makan mie soto." ucap Lucas.

"Katanya mau ketemu sama kak Johnny, tuh orang nya ada disana. Buruan! Keburu pulang loh," seru Mark.

"Ih, dia lagi nongkrong sama temannya." Lucas dan Mark menatap ku malas.

"Dia sekarang lagi sibuk-sibuk nya jadi asisten dosen, takut nya jadi susah dihubungi. Mending ngomong langsung dan segera konfirmasi kalau dia jadi asdos dikelas mu, Kim," jelas Mark sambil asyik memakan mie goreng nya.

"Dih! Kelamaan kamu." Lucas menatap ku gemas, lalu berteriak memanggil Johnny. "Kak Johnny! Sini deh...." Seketika Lucas menjadi pusat perhatian seluruh orang di kantin, termasuk teman satu geng nya Johnny.

Aku menatap tajam Lucas, lalu mencubit lengan nya. "Gak gitu juga caranya, Lucas...."

"Ada apa?" tanya Johnny yang sudah sampai di meja tempat kami duduk.

"Duduk dulu coba disebelah Kimberly," suruh Mark. Johnny menatap kami heran dan sepintas dapat kulihat dia tersenyum sambil duduk disebelah ku.

"Kimberly kan CO matkul kelas nya pak Bambang, terus dia sama pak Bambang disuruh menghubungi kakak, karena kakak asdos dikelas nya Kim. Nah, Kimberly tuh mau konfirmasi ke kakak, tapi dia malu," jelas Lucas sambil menatap ku.

Johnny tertawa kecil mendengar penjelasan Lucas, kemudian dia menatapku. "Kamu malu kenapa?"

"Tuh, gara-gara geng nya kakak." Lagi-lagi perkataan itu keluar dengan mulus tanpa disaring dari mulut Lucas.

"Oh iya, kamu sudah punya nomor saya?"

"Belum kak," ucap ku. Kemudian Johnny mengeluarkan handphone nya yang berlogo apple, lalu meminta nomor handphone ku.

Aku kaget saat handphone ku berdering memunculkan nomor asing dilayar. "Itu nomor saya, disimpan ya. Kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan langsung hubungi saya."

"Baik kak, terima kasih." Johnny tersenyum sambil berdiri dari duduk nya. "Kalau gitu saya tinggal dulu ya, bye all!" Kami mengangguk dan Johnny langsung bergegas kembali ke geng nya.

"Ekhem! Ada yang bahagia nih dapat nomor nya kak Johnny," celetuk Mark sambil menatap ku jail.

"Kaku banget kayak kanebo. Bukan nya udah kenal ya?" tanya Lucas.

"Terakhir kami mengobrol panjang waktu diklat camp acara BEM. Setelah itu kalau ketemu cuma senyum doang kalau lagi papasan, itu pun kalau kita sama-sama 'ngeh' ," jawab ku sambil menyomot gorengan Lucas dan Mark.

"Emang kalau lagi kumpul BEM gak pernah ngomong gitu?" tanya Mark.

"Dia anak inti. Dia sering meluangkan waktu sama teman sedivisi nya. Lagian kami sering ketemu cuma waktu rapat besar doang."

Genius (Johnny Suh)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora