16. Reunion

3.3K 390 44
                                    

Ketika Seokjin menginjakkan kakinya di ruangan itu, pandangannya langsung terfokus kepada Namjoon. Pria itu mengenakan setelan jas abu-abu, persis dengan yang ia kenakan pada pertemuan mereka yang pertama kali. Bedanya, kali ini ialah yang secara khusus mengundang Seokjin untuk hadir.

"Namaku Jurina Matsui. Aku adalah calon sekretaris Kim Namjoon yang baru." Ujar wanita cantik yang baru pertama kali Seokjin lihat itu sebelum membungkuk 90 derajat ke arahnya dan Byulyi.

Seksi dari mananya? Byulyi pasti hanya membual.

"Ah, kau ini sopan sekali~" Kata Byulyi basa-basi.

"Bukan hal yang besar. Senang bertemu kalian di sini." Jurina tersenyum anggun.

"Senang bertemu denganmu juga~" Byulyi menyikut lengan Seokjin pelan.

"Senang bertemu denganmu juga, Jurina-ssi." Ujar Seokjin memalsukan sebuah senyum.

"Jurina adalah teman lamaku. Aku mengenalnya ketika berkuliah di Jepang dulu." Tutur Hoseok.

"Wah, ia orang Jepang? Aku sampai tidak mengira karena bahasa Korea-nya lancar sekali!" Ujar Byulyi melebih-lebihkan.

"Ah, tidak juga~ Um... kalian berdua silakan duduk terlebih dahulu."

"Terima kasih."

Ketika netra Seokjin bertemu dengan milik Namjoon, ia tak segan untuk mengirimkan tatapan pembunuh. Namun, pria yang duduk di seberangnya itu malah tersenyum penuh teka-teki.

"Terima kasih telah hadir pada sore hari ini, Seokjin-ssi." Ujarnya masih dengan senyum yang sama. "Aku sengaja memesan tempat ini hanya untuk lima orang agar kita semua bisa lebih leluasa berbincang."

Permainan apa yang sedang ia rencanakan?

"Sama-sama. Terima kasih telah menyiapkan semua ini. Apa ada sesuatu yang perlu kita perbincangkan?" Tanya Seokjin.

"Ada. Aku ingin menanyakan tentang hal ini padamu." Namjoon menatapnya tepat di mata. "Bagaimana jika kita membuat anak?"

"APA?"

"Aku belum selesai bicara. Maksudku, bagaimana jika kita membuat sebuah anak perusahaan sebagai puncak dari hubungan kerjasama ini?" Tanya Namjoon dengan santai walaupun masih mendapat tatapan shock dari keempat insan lainnya.

Seokjin berdeham. "Aku baru tahu bahwa ternyata kau suka membuat lelucon, Namjoon-ssi."

"Dan aku baru tahu bahwa leluconku bisa membuat telingamu semerah itu."

"Telingaku memerah karena suhu di ruangan ini." Sangkal Seokjin cepat. "Untuk tawaranmu itu, kurasa aku masih harus memikirkannya kembali. Aku ingin melihat rancangan programnya terlebih dahulu secara detail."

"Tentu saja. Miss Jurina-lah yang akan menjelaskan hal tersebut padamu."

Jurina pun melakukan apa yang diminta. Dengan cekatan dan terampil, ia menjelaskan setiap detail rancangan program tersebut.

"Terima kasih untuk penjelasannya, Miss Jurina. Kurasa aku telah melakukan sebuah keputusan yang tepat dengan merekrutmu." Ujar Namjoon.

Partner | NamjinWhere stories live. Discover now