_18

989 172 0
                                    

"Alana!" Matanya membulat sempurna. Melihat gadis yang selama ini terus mengacaukan pikirannya baik ketika sedang sadar ataupun sedang di alam bawah sadarnya.

Namun yang didepannya ini sedikit berbeda, surainya pendek dan memiliki dua warna, coklat gelap dengan bagian bawah sedikit pirang.

"Alana...?" Nada bicara arthur mulai memelan. Natanya juga menatap dengan sendu.

Karena tak kunjung keluar, para pengawal kembali masuk untuk mengecek keadaan pangeran mereka.

Ekspresi mereka semua tak kalah terkejutnya dengan arthur tadi. Apa lagi ayahnya mia, melihat keberadaan putrinya sedang bersama calon permaisuri aragon yang dikabarkan sudah menghilang berbulan-bulan lamanya.

Sedangkan gilbert hanya menunduk diam.

Anna masih mematung ditempatnya hingga tak sadar tubuh kekar itu melingkari badannya. Tak lama kemudian,ia merasakan bahunya sedikit basah,anna melirik sekilas kepala yang sedang bersandar menunduk di pundaknya.

Arthur menangis.

Jemarinya mendorong keras dada arthur hingga pelukan mereka terlepas, lalu berjalan mundur dan menjauh "aku bukan alana!" Teriaknya lantang.

Pandangan anna beralih melihat gilbert yang masih dalam posisi menunduk sambil memejamkan mata, rasa bersalah semakin merundunginya "aku bukan alana...." lirihnya lagi.

"Ku mohon jangan seperti itu, kembalilah alana. Aku salah apa? Sampai kau pergi"

"Tidak, maaf...tapi aku benar-benar bukan alana"

"Dengan kau mengganti rambutmu. Kau pikir aku orang bodoh?" Mata arthur yang tadinya sendu dan sayu berubah semakin menyipit dan tatapannya yang menajam. Apalagi irisnya yang hitam pekat membuat dia terlihat semakin menakutkan "bawa alana kembali ke istana" tuturnya datar dan lebih mengarah pada pemaksaan.

Para pengawal itu mulai mengerumuni anna, mereka menarik kedua tangannya. Anna meronta-ronta minta dilepaskan, matanya berkaca-kaca menatap gilbert yang juga sedang melihat ke arahnya.

Tapi anna tidak berani berteriak memohon pertolongan pada gilbert,ia takut membawa masalah lagi pada bibi amor maupun gilbert. Bagaimanapun mereka sudah sangat baik padanya.

Mia juga mencoba meraih tangannya, tapi ayahnya lebih dulu menariknya. Hingga mereka tak bisa menautkan telapak masing-masing.

Anna dibawa menggunakan kuda. Tangan dan kakinya diikat karena ia terus bergerak dan tak mau diam.

Sebenarnya arthur ingin membawa ke istana sekarang juga. Tapi keadaan tidak memungkin-kan, sekarang sudah malam dan perjalanan akan jauh. Jadi ia akan membawanya ke balai desa terlebih dulu.

Ia juga ingin menunjukkan pada warga desa, bahwa alana-nya ternyata berada di desa ini.

Saat kerumunan klan itu memasuki pintu masuk balai desa, para tamu dan juga petinggi dibuat terkejut akan adanya seorang gadis berwajah seperti alana. Terlebih gadis itu sedang diikat kaki dan tangannya.

Arthur yang mengangkat tubuh anna hingga mereka berdiri di altar "puteri alana ternyata berada disini" ujarnya dengan penuh penekanan, menandakan ia marah pada warga desa setempat.

Meet The Prince [] HyunjinWhere stories live. Discover now