_19

978 186 3
                                    

Anna menahan tawanya yang hampir meledak ketika arthur menyebut laki-laki krempeng. Ia tau, yang dimaksud arthur pasti gilbert.

"Kenapa tertawa?" Tanyanya datar.

"Tidak" anna menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal "ehm, boleh aku mengatakan sesuatu?" Ia benar-benar ingin berkata bahwa sebenarnya ia bukan alana yang dicari-cari oleh pangeran aragon dihadapannya ini.

Padahal, ruang tersembunyi di rumah mia sudah ditemukan. Jika ia berjuang sedikit lagi, pasti tau sebabnya ia berada di tahun ini.

Tapi semuanya dikacaukan oleh kedatangan arthur. Untuk kali ini anna menyesali wajahnya, kenapa harus mirip dengan calon istri arthur.

"Katakan saja, kenapa harus meminta izin dulu" ujar arthur.

"Kalau aku bilang, aku bukan alana. Apa kau akan percaya?" Anna menatap tepat pada manik mata arthur yang hitam pekat itu.

Bukannya marah atau apa, sang pangeran aragon itu malah tertawa kecil. Tak bisa dielak, dia memang tampan. Tapi kali ini, anna benar-benar tidak tertarik sama sekali.

"Apa yang kau bicarakan huh?" Tanya arthur masih disertai tawa yang keluar dari bibirnya.

"Aku bukan alana" arthur menghentikan tawanya ketika gadis didepannya merubah nada bicaranya menjadi lebih serius.

"Aku bukan alana, tolong biarkan aku pergi. Aku harus kembali ke tempat asalku"

Arthur menyipitkan matanya, kemudian membalikkan tubuh. Membuat anna hanya bisa melihat punggungnya "cepat bersiap, keluargamu dari kastilia akan segera datang"

---

"Alana!" Pria dan wanita paruh baya itu menghampiri anna dan memeluknya erat, mereka juga menangis. Sedangkan anna hanya diam saja, karena dia tidak tau harus berbuat apa.

"Kamu tidak apa-apa kan? Siapa yang menculikmu? apa mereka orang jahat? kau tidak dilukai kan? Siapa sebenarnya penculikmu?" Rentetan pertanyaan yang tidak bisa anna jawab terus di keluarkan oleh para keluarga dari kastilia.

"Kenapa kau diam saja?" Satu pertanyaan terakhir itu membuat anna mendongak. Melihat wanita paruh baya yang lebih tinggi darinya itu terus mengeluarkan air mata. Persis seperti seorang ibu yang benar-benar merindukan anaknya.

"Kepalanya cedera, alana butuh waktu untuk kembali beradaptasi dengan kita. Dia memang seolah tidak mengenal kita karena ia kehilangan ingatannya" anna terbelalak ketika pernyataan itu keluar dari mulut arthur. Kenapa lelaki itu bisa-bisanya berbohong dengan keadaan orang lain,yang dia sendirinya tidak tau.

Disekitarnya, anna melihat beberapa orang yang ia yakini adalah keluarga kerajaan, dari pakaian mereka semua sudah sangat terlihat jelas.

Lalu seorang perempuan yang sepertinya berusia tak jauh darinya menghampiri dan ikut memeluknya sambil menangis. Anna benar-benar bingung dengan keadaan "alana, ini aku elina. Kakakmu, apa kau tidak ingat padaku?"

Perempuan yang mengaku sebagai kakaknya alana itu melepas pelukannya. Membuat anna bisa melihat keseluruhan wajahnya. Rupanya elina juga sedikit memiliki kemiripan dengan-nya, berarti alana dan anna sangat mirip . Hingga membuat semua orang tertipu.

"Sudah...sebaiknya kita jangan bersedih lagi. Alana sudah kembali,harusnya kita senang" ucap raja aragon yakni ayah arthur.

"Kalau begitu bukankah kita harus percepat pernikahan mereka" timpal raja kastilia yang membuat anna melongo seketika. Usianya bahkan belum genap 17 tahun. Haruskah ia menikah sekarang.

"Semakin cepat semakin baik" ratu juliana menambahi.

"Sebaiknya jangan terburu-buru, usiaku belum terlalu matang" anna meringis kecil setelah berucap demikian.

Membuat mereka semua tertawa "ayolah alana, usiamu sudah 20 sekarang. Bukankah kau sendiri yang minta akan menikah ketika sudah berusia 20" wanita paruh baya yang ia yakini adalah ibu alana itu merangkulnya. Anna sendiri masih kebingungan, sejak kapan usianya jadi 20 tahun.

'Sepertinya aku harus segera kabur dari sini'

---

"Apa serum pengendali pikiranmu sudah siap ric?"

Yang ditanya menggeleng penuh keraguan. Dirinya memang sengaja memperlambat kinerjanya sendiri.

"Kau lambat sekali, apa perlu ku ganti dengan rekan yang lain?" Ujar lelaki itu yang tak lain adalah albert seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"J-jangan!" Bukannya ricky ingin munafik. Tapi jika tugasnya digantikan oleh rekan lain. Maka ia akan dipindahkan ke bagian pencari dan penyelidik anggota baru. Tugas tersebut sangat-sangat ia hidari, sebab ricky tak mau membohongi orang lain untuk ikut ke jalan kesesatan sama seperti dirinya.

Albert berdecak kesal "ku beri waktu satu bulan, tidak lebih dari itu. Kehadiranmu hanya memperlambat pekerjaan. Padahal aku merekrutmu,karena kau adalah murid terpandai dalam bidang fisika,kenapa hasilnya selalu mengecewakan" ujar albert "atau kau memang sengaja melakukan semuanya dengan lambat" lanjut albert penuh selidik.

"Tidak, aku benar-benar bingung kali ini. Karena joanna winston tidak ada dimasa ini makanya sulit mendeteksi sel-sel otaknya. Membuat serum pengendali pikiran sangat dibutuhkan gambaran asli sel-sel otak dari objek tersebut" jelas ricky.

"Ya ya, lebih baik cepat selesaikan tugasmu dari pada kau terus banyak bicara"

---

"Alana ada di aragon"

"Mana mungkin haha? Kau bercanda ya?"

"Aku serius, aku melihatnya datang bersama arthur"

"Hei, bahkan kau melihat sendiri ketika aku membakar mayatnya"

To be continued...

Meet The Prince [] HyunjinWhere stories live. Discover now