_25

909 168 1
                                    

"Entah, tapi mungkin diperkirakan iya" jawab mia dengan asal.

Gilbert kemudian menarik kursi kayu, meletakkannya tepat dihadapan meja tempat komputer berada.

"Kita harus tau cara menyalakannya,aku yakin ada sesuatu"

Mia mengacungkan jari telunjuknya ke atas sambil berseru  "aku ingat!" Gadis itu lantas menundukkan kepalanya mencari tombol yang pernah tak sengaja ia tekan waktu kemari bersama anna.

Layarnya menyala.

Ketiga lelaki yang tak tau apa-apa itu sungguh terpukau melihat deretan angka yang berada dilayar komputer tersebut.

"Tapi aku tidak tau ini apa" ujar mia lesu.

Gilbert, matanya masih terfokus pada deretan angka yang berjajar dilayar. Jari-jari tangannya mulai menekan pelan tuts pada keyboard.

Hingga beberapa saat terbit senyuman lebar dari bibirnya.

Ketiga temannya menatap terpukau "wahh! Apa yang kau lakukan tadi?"

Yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya "kode, itu tadi pasti kode untuk menjaga keamanan benda ini" tunjuk gilbert pada komputer dihadapannya menggunakan dagu.

"Angka apa yang kau masukkan?"

"Tahun ini" jawab gipbert membuat teman-temannya bertepuk tangan heboh.

Layar tersebut menampakkan kursor memproses data-data yang tersimpan. Untuk bisa mulai mengoperasikan.

Setelah selesai mengoptimalkan, yang tadinya muncul deretan angka, sekarang jadi deretan huruf yang membentuk sebuah kalimat.

"Ini bukan bahasa spanyol" ujar gilbert setelah lama memperhatikan deretam angka tersebut "apa kakekmu tau bahasa selain spanyol?" Tanyanya menghadap ke mia.

"Ada, inggris"

"Tapi aku tidak bisa bahasa inggris, tidak mengerti kalimat ini" ujarnya frustasi melihat ke arah layar komputer.

Sampai mereka melupakan salah satu teman mereka yang merupakan anak dari pelaut yang sering mengelilingi berbagai benua dan negara yang punya garis pantai menggunakan kapal besar.

"Kalian lupa" ucapnya, john bersidekap dada.

"Oh iya!"

Tanpa mengukur waktu lagi, gilbert segera bangkit dari kursi yang didudukinya, dan menarik tubuh teman sejak kecilnya itu untuk duduk di kursi yang barusan ia tempati "lakukan tugasmu kawan!"

Manik john menelisik tulisan tersebut, merangkai menjadi sebuah kalimat dengan pelan-pelan, sebab ia sendiri baru belajar dari ayahnya yang seorang pelaut dan sering berkunjung ke negara yang berbahasa inggris.

"Sistem pengaturan waktu, penggunaan untuk masa lampau dan masa depan. Hanya dapat digunakan oleh pemilik asli, yang sudah tercatat sidik jarinya dalam sistem" jelas john, matanya masih melihat ke arah layar "mesin waktu akan befungsi jika tergabung dengan analog technology time"

"Aku tidak paham..." gerutu mia. Menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia memiliki kakek yang mampu menciptakan mesin pintar, sedangkan dirinya sangat pelupa terhadap sesuatu. Sifat yang sama sekali tidak menurun dari sang kakek.

Meet The Prince [] HyunjinWhere stories live. Discover now