10 - Sebuah Misi

8.3K 784 145
                                    

Haiiii❣️❣️ sebelum baca, bisa pencet bintangnya dulu? Udah?😉

Jangan lupa tinggalkan jejak komen yaa. Yuk lapak absen dipersilakan....

*****

Mungkin ada saatnya kita melepaskan orang yang kita sayang dan membiarkan bahagia dengan pilihannya

*****

Setelah hampir satu jam lamanya mereka duduk di atas motor karena menempuh perjalanan jauh dan jalanan sore hari yang begitu padat, motor Bian melambat dan berhenti di depan rumah Tiara. Gadis yang duduk di boncengan itu segera turun dan melepas helmnya. 

"Makasih banyak ya, Kak. Maaf ngerepotin," ucap Tiara sembari tersenyum tulus.

Bian membalas senyuman Tiara. "Iya, sama-sama, Ra. Nggak ngerepotin sama sekali, kok."

Tiara mendadak kehilangan kosa kata setelah melihat senyum Bian yang begitu menarik di matanya. Tidak ingin terlalu lama menatap Bian, karena takut jika laki-laki itu menyadari jika dirinya sedang diamati, Tiara memutuskan untuk segera berpamitan masuk. 

"Kalau gitu, aku masuk dulu ya, Kak. Pulangnya hati-hati."

Tiara menyodorkan helm pada Bian dan dibalas anggukan sambil tersenyum. Lantas, Gadis itu berbalik dan mulai mematri langkah masuk ke rumah.

Tatkala Bian hendak kembali memakai helm, ponsel di saku hoodie-nya tiba-tiba bergetar, menandakan jika ada panggilan masuk untuknya. Saat Bian melihat nama yang melintas, dia mengembuskan napas sekilas dan menggeser layarnya ke kanan.

"Halo, kenapa, Sell?"

"Kamu di mana, Bi?" tanya Misell di seberang sana tanpa basa-basi.

Bian terdiam dan berpikir sejenak, hingga akhirnya memutuskan untuk berkata jujur. "Hmm, aku lagi di depan rumah Tiara."

"Kamu habis nganterin Tiara pulang? Ciee, Bian! Awas anak orang cuma kamu baperin!" 

Bian yang mendengar ejekan Misell memilih untuk melemparkan pertanyaan lain. "Jadi, kenapa telepon? Jalan sama Gerald garing, ya? Enakan sama aku, kan?" 

"Ih, enak aja! Seru tahu .... aku cuma pengen nawarin kamu. Mau titip komik nggak? Kebetulan aku lagi di mal sekarang."

Bian tersenyum mendengar tawaran dari Misell, karena tidak habis pikir jika sahabatnya itu masih mengingat dirinya saat bersama orang lain. 

"Nggak usah, Sell, aku masih ada persediaan komik yang belum aku baca. Thanks ya udah ditawarin."

Bian teringat komik yang diberikan Tiara kepadanya. Namun, tidak mungkin juga Bian mengatakan hal tersebut kepada Misell, karena sudah bisa dipastikan jika gadis itu akan terus mengejeknya sampai mereka lulus. Jika perlu, selamanya.

"Oh, ya udah kalau gitu. Bye, Bi!"

"Bye, have fun." 

Saat sambungan telepon sudah terputus, Bian memasukkan kembali ponselnya ke saku hoodie

Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu kali ini, Sell. Aku juga akan mencoba untuk bahagia dengan pilihanku.

Bicara (COMPLETED)Where stories live. Discover now